Ekonomi

Terpikat Keajaiban Visual Kubah Al Wasl Plaza, Terasa Berada di Negeri Dongeng

Ke Expo 2020 Dubai, Melihat Kemegahan Indonesia di Timur Tengah (1)

Catatan Perjalanan Huzeir Zul, Pengurus BPP Hipmi/Ketua Dewan Pembina BPD Hipmi Kepulauan Riau

INDOPOSCO.ID – Matahari baru saja bergegas ke peraduan, atau sekira pukul 18.00 waktu setempat, saat saya tiba di Al Wasl Plaza, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), tempat digelarnya Expo 2020 Dubai.

Ini adalah hari ke-5, atau Kamis, 4 November, 2021, dalam rangkaian kunjungan saya ke Dubai, menyertai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Mardani H Maming, beserta para petinggi Badan Pertimbangan Pusat Hipmi, dan para ketua umum, ketua dewan pembina Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi se-Indonesia.

Sebelumnya, kami terbang ke Dubai dari Jakarta pada Senin dinihari, 1 November, menggunakan pesawat Emirates, dengan waktu tempuh 8 jam 20 menit.

Malam yang kami lalui selama penerbangan, terasa kian panjang. Sebab Dubai berada di posisi bumi bagian Barat, sehingga perbedaan waktu lebih lambat 4 jam dengan waktu Indonesia Bagian Barat.

Akhirnya, kami tiba dengan selamat di Bandar Udara Internasional Dubai, yang menjadi bandara terbesar ke-5 di dunia, pada subuh hari. Selanjutnya, langsung menuju Hotel Milenium Al Barsha untuk beristirahat.

Di hari pertama di Dubai, kami berkunjung ke Jumeirah Beach, pantai pasir putih di distrik Jumeirah, Dubai, yang posisinya menghadap Teluk Persia. Dari sini, wisatawan bisa memandang Burj Al Arab, hotel bintang 7 dengan fasilitas super mewah di Dubai.

Hari ke-2, kami mengunjungi pasar tradisional dengan menyusui sungai di Dubai menggunakan abra (semacam rakit). Pasar tradisional ini cukup ramai dikunjungi wisatawan. Umumnya mereka membeli safron Dubai.

Hari-hari berikutnya, kami lebih banyak melihat sekilas suasana masyarakat di Dubai. Dari guide kami mendengar, bahwa penduduk asli Dubai kurang lebih hanya 11 persen, sisanya pendatang, mayoritas dari india.

Perhatian pemerintah pada penduduk asli Dubai, sangat luar biasa. di antaranya mendapat berbagai prioritas dalam bekerja. Bahkan pengangguran pun digaji oleh pemerintah, sekitar Rp60 juta.

Megahnya Al Wasl Plaza

Setelah hari ke-5, barulah kami berkunjung ke Expo 2020 Dubai. Sebelum ke lokasi, pengunjung terlebih dahulu melewati Al Wasl Plaza. Karena itulah, bangunan keren ini disebut sebagai jantung Expo 2020 Dubai.

Tak heran jika banyak pengunjung yang terkagum-kagum melihat keajaiban visual, serta desain arsitektur yang mencolok. Wajar jika bangunan berbentuk kubah setinggi 67,5 meter dan luas 130 meter ini, menjadi daya tarik tersendiri.

Uniknya lagi, kubah Al Wasl Plaza, berfungsi ganda sebagai bangunan pertunjukan yang permukaannya juga sebagai proyektor laser 360 derajat, sehingga menjadikannya yang terbesar dari jenis bangunan serupa.

Dalam informasi yang saya dapat dari brosur dan media seperti Antara, perlu 800 baja khusus sepanjang 13,6 kilometer untuk membuat kerangka teralis kubah Al Wasl Plaza!

Sebagai “layar” pertunjukan, bangunan ini dilengkapi 252 proyektor laser, untuk memercikkan gambar ke permukaan kubah Al Wasl Plaza. Hebatnya, pertunjukan laser itu dapat dilihat dari dalam maupun luar kubah.

Ketika pengunjung berada di dalam kubah, maka pancaran gambar yang dihasilkan oleh ratusan proyektor tersebut terlihat seakan-akan nyata di udara.

Belum lagi jika bicara soal sound sistem yang melengkapi fasilitas megah setinggi 1/16 Burj Khalifa itu. Kesempurnaannya, sampai terdengar dari setiap sudut kubah Al Wasl.

Saat bersama rombongan berkunjung ke mari, di Al Wasl Plaza, akan digelar National Day Indonesia

Berdasarkan informasi yang kami dapat, pada program National Day, Indonesia menampilkan parade, pidato, pengibaran bendera, dan pertunjukan budaya, serta memberi kesempatan bagi tamu untuk mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dijadwalkan hadir langsung dalam pergelaran ini.

Huzeir Zul, Pengurus Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi)/Ketua Dewan Pembina Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi Kepulauan Riau, di Al Wasl Plaza, DUbai, Uni Emirat Arab (UEA), tempat digelarnya Expo 2020 Dubai. Foto: Dok. Pribadi

Expo 2020 Dubai jadi Etalase Dunia

Usai melihat-lihat sisi keren Al Wasl Plaza, kami pun berjalan menuju arena Expo 2020 Dubai. Sebab, kunjungan kami ke satu dari tujuh Emirat dan kota terpadat di negara Uni Emirat Arab (UEA) ini, memang khusus menghadiri ajang bergengsi tingkat dunia tersebut.

Di lokasi pameran suasananya sangat ramai. Ribuan orang memadati arena ini. Suasananya seolah tak menggambarkan bahwa dunia masih dalam cengkeraman pandemi Covid-19.

Kenapa saya sebut “bergengsi”, karena ada 192 negara-negara, termasuk Indonesia, menjadikan Expo 2020 Dubai sebagai etalase untuk mempromosikan peluang-peluang investasi di negaranya kepada para investor di seluruh dunia.

Maka, partisipasi Indonesia pada Expo 2020 Dubai merupakan kesempatan emas untuk memperkuat hubungan perdagangan serta investasi dengan Timur Tengah dan Afrika.

Sebelumnya saya baca di beberapa media dalam negeri, Expo 2020 Dubai ini sebenarnya direncanakan untuk diselenggarakan pada 2020. Namun karena adanya pandemi, maka perhelatan yang berlangsung selama 6 bulan, sejak 1 Oktober 2021 hingga 31 Maret 2022, tersebut, digeser penyelenggaraannya pada 2021.

Meski begitu, branding tahun 2020 tetap disematkan pada Expo 2020 Dubai tahun ini.

Layaknya sebuah pameran raksasa, perhelatan akbar internasional ini menempati lahan seluas ribuan hektare, dengan ratusan paviliun yang menjadi ajang pameran negara peserta. Paviliun ini berbentuk bangunan bertingkat, dengan desain unik, dan modern.

Sekadar gambaran, dari data yang saya terima, Paviliun Indonesia saja menempati lahan seluas 1.860 m2, dengan luas bangunan sekitar 3.000 m2. Paviliun Indonesia terdiri dari tiga lantai dan terletak di zona Opportunity District dengan konsep Indonesia Emas 2045.

Ada sekitar 300 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ikut di sini sebagai perwakilan dari 64 juta pelaku UMKM di Indonesia. Ini baru Indonesia, belum lagi negara lain.

Maka saking luas dan beragamnya, maka jangankan sehari, seminggu pun tak akan cukup untuk menjelajahi paviliun demi paviliun negara-negara yang berpartisipasi di ajang ini.*

Back to top button