Ekonomi

Sekjen BPP Hipmi: UMKM Harus Memiliki Kesempatan untuk Naik Kelas

INDOPOSCO.ID – Polieco Digital Insights Institute (PEDAS) menggelar diskusi ‘Top Of Mind Isu Ekonomi pada Pilpres 2024: Kalkulasi Pasangan Capres Cawapres Harapan Pengusaha’ di Jakarta, pada Senin (28/8/2023).

Hal utama yang menjadi sorotan dalam diskusi ini adalah peran ekonomi dalam arena politik Indonesia. Dalam rangka pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pascapandemi, pemilihan calon pemimpin yang mampu mengatasi tantangan ekonomi menjadi semakin penting.

Sebagai salah satu pembicara, Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira menyoroti berbagai aspek penting terkait isu ekonomi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, salah satunya transformasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui digitalisasi.

“Negara yang maju memiliki banyak pengusaha, namun bukan hanya pengusaha mikro. UMKM juga harus memiliki kesempatan untuk naik kelas. Digitalisasi dapat menjadi kunci untuk percepatan transformasi UMKM, khususnya di sektor pertanian,” ujarnya.

Anggawira juga mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia, salah satunya melalui ekspor berbagai komoditas.

“Strategi kolaborasi dan stabilitas kepemimpinan Jokowi patut diapresiasi karena stabilitas merupakan kunci bagi pertumbuhan positif,” tuturnya.

Di sisi lain, para pengusaha daerah dalam sektor swasta seringkali bersaing dengan BUMN dalam hal dukungan pendanaan. Di sini Anggawira juga menyoroti peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencakup tidak hanya aspek finansial, tapi juga lebih kepada pelayanan publik.

“Sebagai entitas yang seharusnya melayani kebutuhan publik, ukuran keberhasilan BUMN harusnya bukan hanya keuntungan finansial, tapi juga profitabilitas dalam arti yang lebih luas,” terangnya.

Untuk mencapai hal ini, maka perlu adanya rumusan dan strategi bersama, sehingga Indonesia dapat terwujud sebagai entitas yang bersatu, dengan BUMN yang kuat berperan dalam meningkatkan daya saing nasional di pasar global.

Selain itu, isu suku bunga yang masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga juga menjadi atensi. Menurutnya, langkah perlahan untuk mengurangi suku bunga perlu diambil ke depan agar roda pembangunan, seperti hilirisasi dan industrialisasi dapat berjalan lebih cepat.

“Terkait tingginya suku bunga, kita perlu merumuskan solusi, termasuk formulasi subsidi bunga dan kredit, perlu ada skema perbankan yang mendukung program hillirisasi kita,” kata Anggawira, yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo).

Prinsipnya, yang diharapkan itu ada isu ekonomi yang dirumuskan Capres dan Cawapres yang maju di Pilpres 2024 secara detail, sehingga itu bisa menjadi bahan bagi Hipmi untuk menggali potensinya. (arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button