Ini Cara Kemenparekraf Bangkitkan Pariwisata Indonesia

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) baru-baru ini meluncurkan berbagai program untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Indonesia yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Ini khusus di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) Indonesia yang mencakup Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan Likupang di Sulawesi Utara.
Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang terkena dampak pandemi paling parah, dengan penurunan sangat besar di sektor pariwisata internasional dan domestik. Bahkan data Kemenparekraf menyebutkan Indonesia mengalami penurunan pendapatan negara di sektor pariwisata hingga Rp20,7 miliar akibat pembatasan kegiatan masyarakat.
“Sejak pandemi melanda, banyak orang yang mengandalkan mata pencahariannya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terpaksa kehilangan pekerjaan. Karena itu, dibutuhkan inovasi, khususnya dalam meningkatkan kreativitas dan kompetensi SDM di sektor pariwisata. Apalagi sektor pariwisata merupakan potensi paling berharga yang perlu kita kembangkan untuk meningkatkan ekonomi lokal,” ujar Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam keterangannya, Rabu (17/11/2021).
Strategi utama Kemenparekraf adalah mendukung penuh operator dan provider jasa pariwisata di lima DSP dengan berbagai pelatihan dan pendampingan berbasis inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Lewat program seperti pelatihan dan pendampingan adaptasi kebiasaan baru SDM, masyarakat akan diedukasi untuk semakin terampil dalam berinovasi dan jeli dalam melihat peluang, khususnya di 5 DSP Indonesia.
“Inovasi artinya kami terus mencari cara untuk mengembangkan kualitas dan kompetensi setiap pelaku di jasa pariwisata dan perhotelan di DSP. Kami ingin mereka memahami tentang perubahan tren pariwisata yang dinamis, dimana para wisatawan selalu mencari hal unik, seperti atraksi wisata yang lebih personal dan terlokalisasi,” kata Sandiaga.
Peningkatan kompetensi berbasis adaptasi mencakup beberapa elemen penting seperti edukasi mengenai Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability (CHSE) dan protokol kesehatan yang ketat kepada penyedia jasa pariwisata di DSP. Kemenparekraf juga meningkatkan pelatihan terkait digitalisasi dan pemanfaatan big data, khususnya dalam memetakan berbagai potensi di sektor pariwisata dan industri kreatif DSP.
“Dengan strategi dan inisiatif ini, kami berharap dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan membangkitkan pariwisata di lima DSP. Melalui program ini, kami berharap dapat membangun masa depan pariwisata kelas dunia di Indonesia yang lebih berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat setempat untuk pemberdayaan ekonomi yang lebih baik,” pungkasnya. (arm)