AEO6 Dukung Pengembangan Energi Berkelanjutan di Negara Anggota ASEAN

INDOPOSCO.ID – Mewakili Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan, ASEAN Center for Energy (ACE) bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) mengembangkan dokumen berjudul The 6th ASEAN Energy Outlook (AEO6) melalui ASEAN-German Energy Programme (AGEP) Phase II.
AEO6 merupakan dokumen utama yang menyajikan ketertarikan negara-negara anggota ASEAN dalam memahami tren dan lanskap energi saat ini. AEO6 hadir untuk mendukung pengembangan energi berkelanjutan di negara-negara anggota ASEAN.
“The 6th ASEAN Energy Outlook memberikan gambaran tentang lanskap energi saat ini dengan beberapa kemungkinan skenario untuk para pembuat kebijakan dan para pemangku kepentingan. Publikasi ini juga berisi perspektif energi untuk 2040 dan langkah-langkah untuk wilayah ini agar menjadi lebih tangguh, untuk memungkinkan keterjangkauan dan keberlanjutan energi,” kata Direktur Eksekutif dari ASEAN Centre for Energy, Nugi Agya Utama pada konferensi pers AEO6 dan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) 2016-2025 Phase II, secara virtual, Kamis (19/8/2021).
Sementara, Konselor Kerja Sama Pembangunan, Kedutaan Besar Republik Federal Jerman-ASEAN, Oliver Hoppe mengatakan, publikasi yang sangat penting ini merupakan hasil dari riset bersama dan usaha pengembangan yang luar biasa oleh banyak ahli energi terkemuka di wilayah ini.
“Karena itu, kami ingin berterima kasih kepada ASEAN Centre for Energy (ACE), negara-negara anggota ASEAN, dan juga Stockholm Environment Institute (SEI), untuk kerja sama yang luar biasa dan bermanfaat ini,” ujarnya.
AEO6 mencerminkan keinginan negara anggota ASEAN untuk mempelajari tren energi saat ini dan mengeksplorasi beragam kesempatan dan kemungkinan. Outlook ini juga mengkaji bagaimana ASEAN dapat memenuhi kebutuhan energi untuk perekonomian dan populasinya yang berkembang hingga tahun 2040, serta beragam cara untuk melanjutkan dan implikasinya terhadap ketahanan energi, pembangunan sosial ekonomi dan lingkungan hidup.
AEO edisi keenam ini juga istimewa karena melengkapi dan mendukung strategi berbasis hasil dari APAEC 2016-2025 Phase II: 2021-2025 yang diluncurkan pada kegiatan ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) ke-38 pada November 2020 lalu.
Strategi kunci dari tujuh area program APAEC Phase II: 2021-2025, yakni ASEAN akan meningkatkan upayanya mengembangkan ASEAN Power Grid (APG) untuk memperluas perdagangan listrik multilateral lingkup regional, memperkuat ketahanan dan modernisasi pembangkit listrik, sekaligus mempromosikan energi bersih dan terbarukan.
Dalam sektor gas, ASEAN akan mengusahakan pengembangan pasar gas bersama untuk ASEAN dengan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas gas dan gas alam cair, serta dalam percepatan transisi dan keberlanjutan energi, ASEAN akan mengoptimalkan peran dari Teknologi Batu Bara Bersih dalam memfasilitasi transisi menuju pengembangan emisi berkelanjutan dan lebih rendah.
Dalam aspek efisiensi dan konservasi energi, ASEAN bertujuan untuk mengurangi intensitas energi sebanyak 32 persen pada tahun 2025 dan mendorong usaha efisiensi dan konservasi energi yang lebih lanjut, terutama pada sektor transportasi dan industri. Untuk energi terbarukan, ASEAN bertujuan mencapai target tinggi untuk meningkatkan komponen energi terbarukan hingga 23 persen pada tahun 2025 dalam campuran energi ASEAN, termasuk melalui peningkatan bagian energi terbarukan pada kapasitas daya terpasang hingga 35 persen pada tahun 2025.
Sedangkan, dalam kebijakan dan perencanaan energi regional, ASEAN akan memajukan kebijakan dan perencanaan di bidang energi untuk mempercepat transisi dan ketahanan, serta dalam sektor energi nuklir sipil, ASEAN bertujuan membangun kompetensi sumber daya manusia di bidang ilmu dan teknologi nuklir sebagai sumber energi listrik. (arm)