Ekonomi

Generali Indonesia Raih Laba Tertinggi Sejak Beroperasi

INDOPOSCO.ID – Di tengah terpaan pandemi Covid-19 saat ini, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) justru mencatatkan laba tertingginya selama beroperasi sejak 2008 lalu.

Di 2020, Generali membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp263,6 miliar atau mencapai 145 persen jika dibanding 2019. Selain itu, kesehatan finansial Generali dibuktikan dengan Risk Based Capital (RBC) yang mencapai 475 persen atau hampir 4 kali lipat di atas ketentuan minimum pemerintah, yakni 120 persen.

Chief Executive Officer (CEO) Generali Indonesia, Edy Tuhirman mengatakan, kunci dari ini adalah terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah. Inovasi yang berbeda, solutif dan memiliki nilai tambah itu selalu ditemukan di setiap produk dan layanan Generali.

“Inovasi-inovasi dalam hal produk, proses dan layanan inilah yang terus mendukung jalur distribusi kami, baik keagenan, bancassurance maupun corporate solution,” ujarnya, pada konferensi pers Generali Annual Result 2020, Rabu (16/6), secara virtual.

Selain perolehan laba yang tumbuh signifikan, Generali juga semakin kuat dengan pertumbuhan aset sehingga mencapai lebih dari Rp7,3 triliun. Dari sisi komposisi jalur distribusi perolehan premi, jalur keagenan masih memberikan kontribusi terbesar, yakni sebesar 74 persen.

Selain itu, perolehan premi dari jalur distribusi ini juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan lebih dari Rp1,6 triliun. Ini membuktikan bahwa kondisi physical distancing bukan menjadi hambatan dalam memberikan konsultasi dan proteksi ke semakin banyak orang karena solusi digital tepat guna.

Kinerja finansial Generali di 2020 juga didukung oleh optimalisasi digital, produk dan layanan inovatif serta ekspansi bisnis untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabah. Untuk mengoptimalkan unit link nasabah, fitur Robo ARMS yang sudah berjalan sejak 2019 menunjukkan kinerja yang semakin baik.

“Hasil investasi nasabah menjadi lebih optimal hingga April 2021, 98 persen kinerja porsi investasi nasabah dengan Robo ARMS bisa di atas IHSG (indeks harga saham gabungan) bahkan di antaranya bisa mencapai 40 persen di atas IHSG,” katanya.

Dari sisi layanan nasabah, di saat kondisi physical distancing saat pandemi, Generali semakin memperkuat aplikasi nasabah Gen iClick, terdapat fitur telemedicine Dokter Leo, Klaim Online, Discharge Button yang membantu administrasi keluar dari rumah sakit lebih cepat. Chatbot virtual Jane juga hadir melayani nasabah selama 24 jam.

Komitmen dalam pembayaran klaim sebagai bukti komitmen dalam memenuhi janji kepada nasabah, sepanjang tahun 2020 Generali telah membayar klaim jiwa dan kesehatan sebesar lebih dari Rp648 miliar kepada 166 ribu keluarga di Indonesia. Untuk pembayaran klaim Covid-19 sendiri sejak awal masa pandemi hingga Mei 2021, Generali telah membayarkan Rp121 miliar kepada 2.410 nasabah, baik yang meninggal dunia karena Covid-19 maupun dirawat di rumah sakit.

Selain itu, untuk mendukung peran pemerintah dalam mempercepat vaksinasi, Generali juga telah membuka posko sentra vaksinasi di gedung Generali Indonesia. Kegiatan ini telah membantu vaksinasi masyarakat rentan, seperti lansia, pelayan publik, pengemudi angkutan umum dan kini lanjut ke masyarakat umum.

Dengan kekuatan bisnis dan kepercayaan dari seluruh nasabah, Generali siap menghadapi tahun-tahun mendatang dengan penuh percaya diri. Usia Generali yang masih relatif muda menjadikannya lebih agile, kreatif dan penuh inovasi.

“Kami yakin nasabah akan merasa lebih diutamakan, diprioritaskan dalam mendapatkan layanan kami. Komitmen ini terus kami jalankan sesuai visi kami, enable people to shape a safer future by caring for their lives and dreams,” bebernya.

Didukung oleh lebih dari 9 ribu tenaga pemasar profesional dan 11 mitra perbankan, Generali saat ini melayani lebih dari 350 klien perusahaan lokal dan internasional serta melindungi lebih dari 400 ribu jiwa di seluruh Indonesia.

Dengan ekspansi bisnis yang didukung dengan kemudahan secara digital, Generali yakin bisa menjangkau dan melayani lebih banyak keluarga Indonesia ke depan. (ibs)

Back to top button