Kampung Sarawandori Papua Jadi Sentra Pengembangan Rumput Laut

INDOPOSCO.ID – Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Papua menjadikan kampung Sarawandori Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua telah menjadi sentra pengembangan budidaya rumput laut. Daerah ini sudah mampu menghasilkan 500 kilogram rumput laut basah per panen.
Kabid Produksi Kelautan dan Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua Yan Elvid Wayeni didampingi Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Yapen Daniel Reba Minggu (14/3/2021), mengatakan pengembangan rumput laut tahap dua dilakukan pembudidaya saat ini memberikan hasil luar biasa.
“Tiga wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen , Biak Numfor, dan Supiori ditetapkan DPK Provinsi Papua sentra pengembangan rumput laut,” ujarnya seperti dikutip Antara.
Untuk pengembangan rumput laut di Kepulauan Yapen berada di posisi pertama, menurut Yan Wayeni, pada tahun 2020 Dinas Perikanan Propinsi melakukan rapat evaluasi dan langsung ditindaklanjuti pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen untuk pengembangan rumput laut dan direspons baik oleh pembudi daya.
“Untuk Kabupaten Kepulauan Yapen, Biak Numfor, dan Supiori anggarannya sudah ada setiap tahun tetapi kami dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua sudah punya target dari tiga wilayah ini, yang merespons dan menindaklanjuti kegiatan program unggulan ini akan mendapat biaya lebih besar, karena saat ini sudah tidak lagi melakukan pemerataan untuk wilayah yang tidak mengembangkan sektor budidaya sesuai potensi di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Ia menyebut Kabupaten Kepulauan Yapen mempunyai respons yang luar biasa sehingga DPK akan memfasilitasi baik dari perencanaan sampai kepada pasar, di mana dalam panen bibit pengembangan tahap kedua, sudah berkembang menjadi 500 kilogram basah, dari sebelumnya pada tahap awal 150 kilogram dengan cara long line.
Yan Wayeni mengatakan DPK akan terus mengikuti perkembangan pertumbuhan budidaya rumput laut di pengembangan ketiga nantinya. Ia berharap mortalitas rumput laut bisa diturunkan sampai nol, agar pengembangan sampai pembesaran produksi rumput laut di sana bisa kembali stabil.
Untuk budidaya rumput laut, lanjutnya, pihak DPK harus menyiapkan kultur jaringan sebagai penyiapan bibit itu yang menjaga kontinuitas dalam budidaya rumput laut. “Provinsi Papua memiliki balai benih ikan yang berada Bosnik, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, jadi kalau budi daya rumput laut mengalami kesulitan dengan bibit kami sudah siapkan, karena butuh biaya cukup besar jika didatangkan bibit dari luar Papua,” kata Yan lebih jauh. (wib)