Ekonomi

Tiga Kiat Usaha Bertahan di Lorong Gelap Covid-19 Versi CT

INDOPOSCO.ID – Pelaku dunia usaha di tengah Pandemi Covid-19 ini tentu pusing tujuh keliling. Namun jangan takut, ada kiat-kiat untuk bisa bertahan. Setidaknya ini dilontarkan oleh Pemilik perusahaan media Trans Corp Chairul Tanjung (CT). Ada tiga kiat katanya. Apa saja? Pertama, selalu menjaga optimisme; kedua, mampu menangkap peluang sekecil apapun; dan ketiga, ciptakan peluang.

CT mengibaratkan kondisi saat ini seperti berjalan di lorong gelap yang masih mencari-cari titik cahaya di ujung sana karena belum ada kepastian kapan Pandemi Covid-19 berakhir. “Ada yang bilang pandemi berakhir dua tahun, empat tahun atau 10 tahun lagi, saat ini kita tidak tahu kapan berakhir,” ujarnya dalam Webinar ‘Jurnalisme Berkualitas: Menguatkan Keberlanjutan Profesi Wartawan Dan Penerbitan Pers Guna Menyehatkan Demokrasi di Tengah Gempuran Disrupsi Digital’ terkait Hari Pers Nasional (HPN), Minggu (7/2/2021).

Karena itu, lanjut CT, kiat utama bagi pelaku usaha adalah selalu menjaga optimisme. Dengan menjaga optimisme itu, masih menurut dia, maka ke depannya akan mampu melihat berbagai peluang sekecil apapun.

”Sudah menjadi hukumnya bahwa setiap krisis, maka peluang pasti kian mengecil. Nah ini terkait kiat kedua, sekecil apapun peluang itu harus ditangkap,” papar mantan Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 20 Oktober 2014.

Kalau karena kondisi pandemi kian menutupi celah bisnis, termasuk di dunia media massa, maka kiat ketiga adalah ciptakan peluang usaha. “Jika peluang tak ada, apa yang harus dilakukan ? Maka ciptakan peluang usaha. Inilah prinsip jika mau jadi entrepreneur (wirausahawan),” tandas CT seperti dilansir Antara.

Pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1962 ini mengakui bahwa memang hal itu gampang diucapkan tetapi tak mudah dikerjakan. Tetapi, dengan diawali optimisme maka ia yakin semua bisa dikerjakan.

Dia juga mengemukakan bahwa setiap daerah dan media punya tantangan dan peluang berbeda-beda. “Dan secara teori ini tidak ada, misalnya hadapi sebuah tantangan harus langkah A atau B. Setiap tantangan pasti ada jalan keluarnya. Jadi jalan keluar sebuah tantangan harus dicari yang disesuaikan dengan karekter daerah dan media masing-masing,” ujar CT.

Dia mencontohkan, peluang yang terbuka saat ini adalah produk TV digital hanya bermodal beberapa kamera yang harganya sekitar Rp5 jutaan sudah bisa melakukan bisnis menjanjikan.

Padahal dulu butuh dana hingga ratusan miliar rupiah tetapi kini dengan mudah bisa memanfaatkan kanal digital semacam Youtube. “Seperti saya sebut di awal, hidup seperti kue donat. Orang optimistis dapat rotinya, meski mungkin sedikit tetapi yang pasimistis dapat bolongnya,” tandasnya.

Dalam acara webinar yang dibuka Ketum PWI Atal S. Dapari itu hadir pula Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Pur) Moeldoko dan Ketua Dewan Pers Prof M Noeh dengan moderator Pemred IDN News Umi Lubis. (yah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button