Disway

Bintang Empat

INDOPOSCO.ID – “Dulu memang belum pakai peluru. Waktu itu saya belum punya peluru. Sekarang saya sudah punya peluru. Saya siap gugat Jaksa Agung lagi. Soal RBS yang tidak segera dijadikan tersangka itu. Padahal ini korupsi Rp 300 triliun”.

Kali ini saya sengaja melanggar ajaran jurnalistik saya sendiri: jangan menampilkan direct quotation terlalu panjang. Seperti yang Anda baca di alinea pertama tulisan hari ini, penulisan seperti itu melanggar ajaran saya. Membaca alinea seperti itu rasanya seperti membaca kutbah.

Harusnya direct quotation yang terdiri dari enam kalimat seperti itu dipecah-pecah. Agar pembaca merasa seperti sedang bercakap-cakap sendiri dengan sumber berita.

Berita Terkait

Kadang seorang guru ingin juga melanggar pemikirannya sendiri. Bagi saya itulah pelanggaran pertama yang saya buat. Saya berjanji tidak akan terjadi lagi.

Siapa sih sumber berita yang kata-katanya saya kutip sampai enam kalimat berurutan itu?

Anda pasti sudah mengira: Boyamin Saiman.

Anda sudah tahu: ia koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jakarta. Kelahiran desa terpencil di Ponorogo. Alumnus Universitas Muhammadiyah Solo. Setelah jadi politikus Solo dari partai PPP ia fokus di dunia pengacara. Lalu pindah ke Jakarta. Mendirikan MAKI.

Boyamin memang pernah menggugat Jaksa Agung. Yakni saat Jaksa Agung tidak segera menetapkan RBS sebagai tersangka kasus korupsi di PT Timah. Gugatan praperadilannya saat itu tidak dikabulkan. Alasan pengadilan: belum ada bukti Jaksa Agung menghentikan perkara korupsi di PT Timah. Artinya, kasus itu belum tentu tidak dilanjutkan.

Tapi sampai sekarang pun, RBS masih belum jadi tersangka. Maka Boyamin segera mengajukan gugatan lagi. Praperadilan lagi. Kali ini ia sudah punya peluru.

“Saya sudah pegang bukti-bukti bahwa RBS adalah penerima manfaat terakhir di kasus Timah,” katanya tadi malam.

Di gugatan pertama, Boyamin ”kalah” dengan kenyataan bahwa RBS tidak terkait dengan perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan PT Timah. Ia berhasil ”menyembunyikan” namanya dari perkara ini.

Tapi sekarang, katanya, ia sudah menemukan bukti: RBS adalah memegang saham mayoritas di PT X yang memiliki saham di PT Y, sebagai pemegang saham di PT Z.

Boyamin menyebutkan nama-nama lengkap PT X, Y, Z itu, namun ia minta agar dirahasiakan dulu.

Tentu Jaksa Agung akan menjawab gugatan itu dengan alasan yang sama: belum ada bukti Jaksa Agung menyisihkan perkara itu. Bahwa RBS belum jadi tersangka mungkin menunggu saatnya saja. Bisa jadi gugatan Boyamin kali ini justru menjadi peluru bagi Jaksa Agung.

“Pokoknya saya akan terus persoalkan kasus ini,” ujar Boyamin.

“Tidak bosan?”

“Tidak. Saya pernah gugat KPK sampai enam kali,” katanya. “Ini kan baru akan dua kali,” tambahnya.

“Gugat KPK soal apa?”

“Soal Bank Century. KPK tidak segera melanjutkan kasus Bank Century,” katanya.

Tiap setahun sekali Boyamin menggugat KPK. Ia mengajukan gugatan praperadilan. Tidak kunjung dikabulkan. Lalu tiap enam bulan sekali. “Baru di gugatan keenam saya menang,” katanya. “Lantas kasus Bank Century disidangkan di pengadilan,” katanya.

Boyamin sudah banyak makan asam dan garam di soal seperti itu. “Kalau seratus gugatan saja sudah lebih,” katanya. Semua menyangkut perkara korupsi yang tidak segera ditetapkan siapa tersangkanya.

Kali pertama ia menggugat kejaksaan adalah di Sukoharjo. Yakni ketika kejaksaan setempat menghentikan perkara pencurian sepeda motor. Itu tahun 2004.

Lalu ia menggugat kejaksaan Boyolali ketika kejaksaan setempat menghentikan kasus korupsi berjamaah di DPRD setempat. Tahun 2014. Gugatan dimenangkan Boyamin. Maka begitu banyak anggota DPRD Boyolali masuk penjara.

Kali ini lawan Boyamin bukan sembarang orang. Ada jenderal bintang empat (Purn) pula di belakangnya.

Boyamin sendiri pernah berbintang: yakni ketika jadi tokoh gerakan Mega-Bintang bersama Mudrick Sangidu di Solo. Purnawirawan bintang empat kini lawan purnawirawan Mega Bintang.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 29 Juni 2025: Bukhari Sukarno

djokoLodang

-o– … Dalam hal itu Bung Karno rupanya seide dengan Hasan: terlalu banyak hadis lemah –tidak jelas apakah ajaran itu benar-benar pernah dilakukan dan diucapkan Nabi Muhammad atau tidak. Akibatnya, kata Bung Karno, banyak rakyat percaya takhayul –dikira sesuai dengan ajaran Islam. Dari situ terjawablah mengapa umat Islam sulit maju. … *) Dan, terbitlah tulisan Bung Karno yang terkenal itu. “Islam Sontoloyo.” –koJo.-

doni wj

“Klaim Jombang” itu didasarkan pada beberapa bukti otentik. Diantaranya pada dokumen pendaftaran THB (ITB), Soekarno menuliskan tanggal kelahirannya 6 Juni 1902. Dalam dokumen silsilah keluarga yg ditulis tangan Soekemi (ayah Soekarno) juga dituliskan tahun kelahiran 1902. Padahal sejak Desember 1901 hingga 1907, Soekemi bertugas di Ploso Jombang (meski saat itu masih termasuk yurisdiksi Surabaya). Maka, logikanya, Soekarno lahir sesudah keluarganya hijrah ke Ploso. Namun dalam wawancaranya dengan Cindy Adams, si Bung pernah berujar bahwa dia pernah memudahkan umurnya ketika mendaftar di THB. Ketika menerima gelar Doktor HC dr Unpad beliau mencantumkan tahun kelahiran 1901 lagi. Jadi, tampaknya Rumah Peneleh adalah benar2 rumah kelahiran Soekarno. Oalah, Bung.. Bung.. kalo kejadian sekarang apa ya nggak diobok2 Roy Suryo ijazahnya.. X_X

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

BUNG KARNO LAHIR DI JOMBANG? Secara resmi Bung Karno dicatat lahir di Jl. Pandean IV No. 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya. Rumah ini kini menjadi “Museum Rumah Kelahiran Bung Karno”. Dan terdaftar secara resmi di data Pemerintah Kota Surabaya maupun situs wisata sejarah Surabaya. Kelurahan Peneleh adalah kawasan tua di Surabaya yang dikenal kaya sejarah, termasuk makam tokoh-tokoh penting dan perkampungan kuno. Tapi memang ada klaim lokal bahwa ia dilahirkan di Desa Rejoagung, Ploso, Jombang, saat ayahnya mengajar di sana. Beberapa versi menyebut Jl. Sencaki (kini Jl. Juanda), Kepanjen, Jombang. Tapi ini lebih terkait tokoh lokal Jombang bernama Mbah Suro, yang memotong tali pusar Bung Karno saat lahir. Tapi belum tentu rumah kelahiran Bung Karno. Jadi, kalau ingin napak tilas, silakan ke desa Rejoagung untuk memahami “atmosfer” kelahiran beliau. Tapi untuk titik kelahiran resmi: tetap yang di Surabaya. “Wong bahkan rumahnya dijadikan museum kelahiran”. Bukan yang di Jombang.

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

BUNG KARNO SEKOLAH PERTAMA DI TULUNGAGUNG, KEDUA DI MOJOKERTO, TERAKHIR DI BANDUNG Soekarno memulai pendidikan di Tulungagung, lalu pindah ke Mojokerto dan masuk Eerste Inlandse School, tempat ayahnya mengajar. Ia kemudian melanjutkan ke Europeesche Lagere School (ELS), lalu ke HBS Surabaya berkat bantuan Tjokroaminoto. Di Surabaya, ia belajar sekaligus bergaul dengan tokoh-tokoh Sarekat Islam dan aktif dalam organisasi pemuda. Lulus HBS tahun 1921, Bung Karno masuk Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB), jurusan teknik sipil. Setelah sempat cuti, ia kembali kuliah dan lulus pada 25 Mei 1926. Pada 3 Juli 1926, dalam Dies Natalis ke-6 kampus, ia diwisuda bersama 18 insinyur lainnya. Hanya tiga orang Jawa yang lulus bersamanya: Soekarno, Anwari, dan Soetedjo. Seorang lagi dari Minahasa: J.A.H. Ondang. ### Prof. Jacob Clay, ketua fakultas saat itu, dalam pidatonya memyatakan: “Peristiwa ini penting karena ada tiga insinyur orang Jawa.” Bung Karno menjadi insinyur bumiputra pertama yang kelak tak hanya membangun jembatan, tapi juga membangun bangsa.

Achmad Faisol

yang saya salut dengan ulama terdahulu adalah gurunya banyak sehingga wawasan luas… guru imam bukhari lebih dari 1000 (seribu) syaikh… lebih salut lagi adalah ketika murid — sekarang santri — boleh berbeda pendapat dengan syaikh, yang penting memenuhi kaidah keilmuan… yang disayangkan, saat ini ketika ada ulama muda berbeda pendapat dengan yang senior dan yang senior tidak bisa berargumen, ternyata menggunakan “kekuasaan”, misalnya: ilmumu ga barokah, sanad terputus, kamu itu siapa (ad hominem — teknik debat terendah kedua), dsj… ilmu diadu dengan ilmu… buku diadu dengan buku… pemikiran diadu dengan pemikiran…

Komentator Spesialis

Maaf ya. Sangat nggak penting amat ngurusi makam Imam Bukhori. Bukan saya merendahkan beliau. Beliau bersama Imam Muslim melahirkan kitab yang nomer 2 shahihnya setelah Al Qur’an. Tetapi, yang terpenting itu bukan makamnya. Tetapi ilmu yang beliau wariskan. Dalam banyak hadist Imam Bukhori meriwayatkan larangan menjadikan makam sebagai tempat ibadah. Larangan duduk di kuburan. Larangan meminta ke orang yang dikubur atau menjadikan wasilah dalam bermohon kepada Allah. Toh, itu tetap ada golongan yang memuja muja kuburan dalam ziarah kubur. Padahal ini salah satu bentuk syirik akbar yang bisa membawa pelakunya kedalam neraka selamanya.

Komentator Spesialis

Syaikh Nasiddin Al Albani adalah ahli hadist terbesar abad ini. Secara prinsip, amal ibadah tidak bisa didasari dengan hadist dhaif, apalagi palsu. Walaupun itu dipandang baik. Karena ibadah asalnya adalah haram. Kecuali kalau ada tuntunannya. Sebaliknya, untuk urusan dunia, semua diperbolehkan. Kecuali apa apa yang ada larangannya. Konsep yang sangat simple.

Achmad Faisol

di dunia ilmu kritik hadits dewasa ini bisa dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 1. syaikh ghumari bersaudara dari maroko dan yang sepemikiran… 2. syaikh nasiruddin al-albani (negara albania) dan yang sepemikiran… 3. syaikh hamzah al-malibari — yang mengusung manhaj mutaqaddimin — dan yang sepemikiran… kelompok 1 dan 2 cukup sering berseberangan dalam menilai status atau derajat hadits, apakah shahih, hasan atau dhaif… manhaj mutaqaddimin menghadirkan penilaian status hadits sesuai metode ulama hadits terdahulu, seperti imam bukhari, imam muslim, imam ali ibnu al-madini, imam abu zur’ah, dll… yang sering saya ikuti adalah kajian ustadz umar muhammad noor, asalnya dari bekasi dan menikah dengan orang singapura, tinggal di singapura… beliau pengikut manhaj mutaqaddimin…

Achmad Faisol

biasanya kalau barang hilang ga ketemu, ingatnya pas shalat… he he he

djokoLodang

-o– BARANG HILANG Cara terbaik untuk mencari barang yang hilang adalah: – cari di mana barang itu seharusnya berada -.cari di tempat-tempat di mana barang itu pernah hilang – telusuri kembali semua langkah yang pernah dlakukan, mungkin barang itu terjatuh di suatu tempat *) dan, upaya terakhir, bila belum ketemu juga: – pergi ke toko, beli yang baru. biasanya yang hilang itu pun tiba-tiba ketemu. –koJo.-

Lagarenze 1301

Ulugh Beg (1394-1449) menjadikan Samarkand sebagai pusat sains dunia di abad pertengahan. Ia mendatangkan banyak ahli astronomi dan matematika. Namun, Ulugh Beg bukanlah pemimpin terbesar. Ia generasi penerus. Cucu dari pendiri dinasti Timuriyah, Timur Lenk (1336-1405). Di masa Timur Lenk yang sangat aktif melakukan penaklukan, Samarkand menjadi ibu kota Timuriyah. Wilayah kekuasaannya membentang luas di Asia Tengah, Persia, hingga India. Mencakup 20 negara di peta modern. Timur Lenk keturunan Turki-Mongol dan disebutkan sebagai cicit kesekian dari Jenghis Khan. Timur Lenk yang didukung oleh kalangan muslim Sunni sangat tertarik pada ajaran naqsabandiyah. Ia sejak kecil berguru pada ulama besar pada masa itu, Sayyid Baraka. Nama Timur Lenk berasal dari kata Timur atau Temur (besi). Karena kondisi kakinya, ditambahkan Lenk (pincang). Oh, iya, Wali Songo Sunan Maulana Malik Ibrahim berasal dari Samarkand. Sehingga namanya ditambahkan As-Samarkandy. Lidah lokal menjadikannya Asmarakandi.

Lagarenze 1301

Santai Sejenak. Suami istri lanjut usia sedang nonton di bioskop. Sekitar pertengahan film, istri mencondongkan tubuh ke arah suami dan berkata, “Aku baru saja kentut tanpa suara. Menurutmu, apa yang harus aku lakukan?” Suami menjawab, “Kamu harus mengganti baterai alat bantu dengarmu.”

Suharno Maridi

Sejak dahulu memang agama sering kali digunakan oleh oknum tertentu untuk menopang ambisinya. Mereka mendompleng agama karena lebih mudah membangkitkan emosi dan biaya lebih murah. Termasuk soal hadits ini. Hadits di klaim sebagai catatan segala sesuatu yg dilakukan Nabi Muhammad. Catatan itu susun sekitar 200 tahun setelah era Nabi. Pada saat pertentangan politik sangat antar golongan sangat kuat. Banyak sekali hadits yg indikasinya dibuat oleh kelompok tertentu. Seperti yg sering kita dengar saat musim kampanye atau dari tukang minyak wangi. Walaupun hadits yg kita terima saat ini rata2 sudah “lolos” Bukhari/Muslim, tetapi khan itu baru dari sisi sanad, sedang dati sisi content masih harus dikaji.

Komentator Spesialis

Imam Bukhori mengumpulkan 600.000 hadist. Dari 600.000 hadist itu, 300.000 hadist dia hafal. Dari 300.000 hadist itu 100.000 ribu dimasukkan dalam katagori shohih. Dari 100.000 itu dibuatlah ringkasan (mukhtasor) 4.000 hadist yang benar benar dianggap shahih agar tidak panjang. Tidak semua hadist shohih ada di shahih Bukhori. Ada juga di shahih Muslim, Timidzi, Abu Dawud dll. Imam Bukhori hafal begitu banyak hadist baik matan sampai perawinya. Jadi tidak terlalu sulit buat beliau yang punya hafalan selevel itu untuk mengklasifikasikan mana yang shahih dan mana yang tidak. Jadi tidak usah heran kalau itu bisa. Satu lagi, jangan bandingkan level kekuatan hafalan orang jaman dulu dengan sekarang. Itu bukan sesuatu yang bisa kita bayangkan. Bahkan mungkin kita tidak percaya bahwa itu memang terjadi, bukan bohong atau dongeng.

Achmad Faisol

hadits beda dengan sejarah (tarikh/siroh)… untuk sejarah ada ulama sejarah, seperti ibnu ishaq, ibnu hisyam, alwaqidi, dsj…

Pembaca Setia

Selagi membahas tentang hadist hadist Nabi saya sebagai orang awam, ingin menanyakan, disebutkan telah terverifikasi 4000 an hadist Nabi dari hasil penyortiran 600.000 an hadist yang ingin saya verifikasi adalah apabila Imam Bukhari (disebutkan dalam literatur) mengumpulkan meneliti selama 40 tahun 40 tahun x 12 bulan x 30 hari = 14.400 hari 600.000 / 14.400 = 41 hadist / hari 24 jam / 41 = 0,6 hadist perjam bisa di klarifikasi ini shahih atau tidak apabila perhitungan kasar di atas benar, tentu kita skr harusnya punya metodologi yang baik untuk mencatat dan menelusuri sejarah sejarah yang sudah lampau mohon diskusi nya ya para sahabat disway

Achmad Faisol

mengapa shahih bukhari diunggulkan…? karena imam bukhari memilih perawi (ulama hadits) top level… the best from the best from the best… contoh hadits tentang niat… imam bukhari mengambil hadits dari imam chumaidi, ulama terbaik hadits pada masanya… imam chumaidi mendapatkan hadits tentang niat dari imam sufyan bin ‘uyainah, ulama terbaik hadits di mekkah… usaha sungguh-sungguh, bahkan lebih dari sungguh-sungguh inilah yang menempatkan shahih bukhari unggul… jadi, bukan hanya yang penting shahih, tetapi shahihnya level tertinggi… ibarat nilai A ada rentang 90-100, nah, imam bukhari mencari perawi yang nilainya tertinggi (the best)…

Ibnu Shonnan

Syubanul Wathon, kalau bener-bener direnungkan, maknanya lebih terasa patriotik. Coba baca dan resapi liriknya. Makan akan tumbuh cinta tanah air dan rela berkorban.

Komentator Spesialis

Di akhir hidupnya, ketika pergi ke Neysyabur Iran, Imam Bukhori pernah difitnah bahwa beliau adalah penganut muktazillah, difitnah punya keyakinan bahwa Al Qur’an itu makhluk, bukan Kalamallah. Imam Bukhori sangat terpukul dan mengasingkan diri kembali ke Samarkhan. Ada tahu saja jarak Neyshabur ke Samarkhan sekitar 1.200Km. Hanya ditempuh dengan jalan kaki atau naik kuda/onta saat itu. Beliau tidak lama menghabiskan waktunya di Samarkhan sebelum dipanggil Allah Subhanahu Wata’ala.

Hasyim Muhammad Abdul Haq

“Saat itu wilayah Surabaya mencakup Mojokerto sampai Jombang.” Ini sejak kapan ya Pak mulai dipisah? Bagaimana pemisahannya? Saya penasaran karena wilayah Surabaya dan Mojokerto saat ini tidak nyambung tapi terpisah Gresik dan Sidoarjo. Sama Mojokerto saja tidak nyambung, apalagi sama Jombang. Atau wilayah Surabaya dulu juga mencakup Gresik dan Sidoarjo juga?

Er Gham 2

Setelah gencatan senjata dengan iran, Israel kembali bunuh anak-anak Gaza, atau pria yg nungguin bantuan makanan. Tdk ada yg bisa menghentikan. PBB juga tidak bisa, magabut doank di new York. Negara-negara AYAM SAYUR juga tidak bisa. Hanya bisa bilang, “Hentikan. Hentikan genosida”. Hanya berharap ke Iran, China, dan Rusia. Hanya negara AYAM SAYUR.

Jokosp Sp

Kenapa ya zaman setelah era zaman pembangunan “Haji” jadi rebutan ?. Yang sudah mampu dan kelebihan rezekinya sampai berulang-ulang hajinya tanpa memikirkan mereka yang sudah puluhan antrinya?. Yang ngurus haji tiap tahun ada saja terjadi kasus korupsi. Sampai jatah tambahan dari Arab Sauidi saja diselewengkan dan dibisniskan untuk kepentingan isi perutnya. Bukannya ini di Kementerian Agama yang tahu Agama, dan tahu dosa harusnya mengutamakan umat yang punya hak?. Yang jadi pejabat dan yang duduk di gedung terhormat juga banyak kasus ambil jatah haji penduduk yang sudah antri puluhan tahun. Apakah mereka yang saling kong kalikong dengan pejabat Kementerian Agamanya ini dibenarkan secara hukum Agama?. Bagaimana hukum “Haji” ini menurut syariah Agama, apakah hanya sekedar kepentingan untuk stempel di depan namanya?. Begitu pentingnya “stempel haji” ini sampai apapun kekuasaan bisa dilakukan untuk dilanggarnya.

thamrindahlan

Membaca kisah nyata Bung Karno nan sangat apik dituturkan Abah . Dalam kapasitas pegiat literasi awak banyak bersyukur. Rasa Syukur dan bangga Indonesia memiliki Tokoh Dunia kharismatik. Nilai nilai ke Agama an sangat melekat dan akan dikenang sepanjang masa Imam Bukhari perawi Hadist dibangkitkan berkat jasa Bung Karno. Semua berangkat dari kegemaran membaca sejarah. Tidak berhenti sekedar membaca namun meneruskan catatan sejarah dalam tindakan nyata. Maqam itu jauh nian dinegeri orang. Luar biada. Inilah sikap yang tidak dimiliki sebagian besar pemimpin nan berorientasi dunia. Hidup Bung Karno dan para penerusnya. Siapapun anda disini atau disana Terima kasih disway.id. I like it. Catatan seni budaya terbaik. Menyentuh relungan kalbu nan paling dalam. Salamsalaman.

doni wj

Raden Koesno Sosrodihardjo adalah nama kecil Bung Karno. Karena sakit-sakitan, sesuai kebiasaan waktu itu, namanya diubah menjadi Soekarno. Beliau berasal dari keluarga ningrat. Namun karena alasan sentimen pergerakan, latar belakangnya ini tidak terlalu beliau ekspos. Ayahnya adalah R (seharusnya RM atau Raden Mas) Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru. Ibunya adalah Ida Ayu Nyoman Rai dari Puri Jajar Buleleng, keponakan Raja Singaraja terakhir. Mereka berdua bertemu ketika RM Soekemi ditugaskan untuk mengajar di Buleleng. Bila diurut ke atas RM Soekemi adalah putra dari RM Hardjodikromo bin RM Danoewikromo bin KGPA Mangkoediningrat bin Sri Sultan Hamengkubuwono II (HB II). Menilik silsilahnya, ada keunikan bukan saja bahwa Soekarno adalah Anggas dari HB II. Namun juga fakta bahwa HB II adalah Sultan yang sangat keras sikapnya pada Kolonial Belanda. Beliau pernah diasingkan di Sukabumi, dikembalikan ke tahta, diasingkan lagi ke Penang Malaysia, dinobatkan lagi, diasingkan ke Ambon, dinobatkan lagi, lalu diasingkan ke Batavia hingga mangkatnya. Sebagaimana Soekarno berulangkali menjalani pengasingan di Bandung, Bengkulu, Ende, dan terakhir Wisma Yaso. History repeat itself

Rizal Falih

Pernah mengunjungi makam Bung Karno di Blitar. Karena kebetulan ada urusan pekerjaan. Saat itu dari Jakarta ke Malang naik pesawat, dilanjutkan via darat menggunakan mobil ke kota Blitar. Bukan sengaja ingin ziarah. Tapi ya seperti dapat anugerah saja begitu. Tiba-tiba mendapatkan tugas ke kota dimana ada makam Bung Karno disana, jadi memang berniat menyempatkan diri untuk ziarah ke makam tokoh proklamotor tersebut. Karenanya ketika acara selesai, langsung saya ngacir. Memang rencana tidak bermalam di Blitar, sehingga malam itu kembali ke Malanag untuk bermalam disana sebelum kembali ke esok harinya. Komplek makamnya luas. Ada musium dan perpustakaan di dolam kompleksnya. Banyak peziarah yang datang, dari luar kota, bahkan ada yang rombongan menggunakan bus besar. Bangunan makamnya dibawah Joglo. Alas kaki harus dilepas jika akan naik dan bertakziah di makam. Dibelakang makam ada batu pualam hitam. Ada tukang photo dadakan yang siap membantu jika mau berphoto dengan latar belakang makam tersebut. Saya dibumbui cerita dari si tukang photo, jika ada bayangan kepala macan di batu pualam hitam ketika diphoto. Saya sempat mengamati hasil jepretanya, dan saya kasih tips untuk hasil photonya itu. Gambar dan ceritanya jadi kenangan saja. Yang pasti makam Bung Karno pun sampai kini masih menjadi magnet bagai para peziarah. Tentunya juga menjadi sumber rezeki bagi masyarakat disekitar lokasi makam. Bisa dengan jualan makanan, souvenir, juru parkir atau menjdi juru photo tadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button