INDOPOSCO.ID – Pemerintah Jepang, bekerja sama dengan sektor swasta, akan meluncurkan proyek berskala besar untuk mengembangkan sistem kecerdasan buatan nasional dengan biaya sekitar 3 triliun yen (sekitar 19 miliar dolar AS).
Sputnik melalui Antara pada Minggu (21/12/2025) mengabarkan, menurut laporan surat kabar Yomiuri yang mengutip rancangan rencana tersebut, SoftBank bersama lebih dari sepuluh perusahaan Jepang lainnya diperkirakan akan mendirikan sebuah perusahaan baru pada musim semi mendatang untuk mengembangkan model dasar artificial intelligence (AI) terbesar di negara itu.
Proyek AI senilai setara kurang lebih Rp318 triliun tersebut bertujuan memperkecil ketertinggalan Jepang dibandingkan Amerika Serikat dan Tiongkok.
Perusahaan baru tersebut akan dibentuk di bawah kepemimpinan SoftBank dan menghimpun sekitar 100 pakar dari berbagai perusahaan yang dipilih melalui kompetisi, termasuk insinyur SoftBank serta pengembang dari Preferred Networks.
Model yang dikembangkan ditargetkan mencapai skala satu triliun parameter, setara dengan pencapaian global terdepan di Amerika Serikat dan Tiongkok.
Model itu direncanakan dapat diakses oleh perusahaan-perusahaan Jepang agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, mulai dari manufaktur hingga robotika.
Untuk melatih model tersebut, perusahaan tersebut akan membeli semikonduktor berperforma tinggi dalam jumlah besar dari produsen chip asal AS, NVIDIA, serta membangun infrastruktur komputasi berskala besar.
Mengingat tingginya biaya proyek, pemerintah Jepang berencana memberikan subsidi sebagian untuk biaya infrastruktur serta mendukung pengumpulan dan akuisisi data guna pelatihan AI.
Secara khusus, pemerintah berencana menginvestasikan sekitar 1 triliun yen (sekitar 6,3 miliar dolar AS) selama lima tahun mulai tahun fiskal 2026.
Selain itu, rancangan anggaran 2026 diperkirakan mencakup lebih dari 300 miliar yen (sekitar 1,9 miliar dolar AS) untuk pengeluaran terkait.
SoftBank, di sisi lain, berencana menanamkan investasi sekitar 2 triliun yen (sekitar 12,7 miliar dolar AS) selama enam tahun untuk pembangunan dan pengoperasian pusat data yang akan digunakan dalam pengembangan dan distribusi AI.
SoftBank berharap pengembangan AI nasional ini akan mendorong lahirnya produk dan layanan baru serta menciptakan permintaan domestik yang signifikan, sehingga dapat menutup biaya investasi besar yang dikeluarkan.
Saat ini, perusahaan itu sedang membangun pusat data di Kota Tomakomai, Hokkaido, dan di Sakai, Prefektur Osaka, yang dijadwalkan beroperasi pada tahun fiskal 2026. Fasilitas tersebut diharapkan menjadi fondasi utama infrastruktur AI nasional.
Pemerintah Jepang menekankan bahwa AI memiliki dampak langsung terhadap daya saing industri dan keamanan nasional, serta bahwa ketergantungan berlebihan pada pengembangan asing menimbulkan risiko strategis. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan diluncurkannya proyek tersebut. (dil)










