INDOPOSCO.ID – Penguatan literasi menjadi salah satu upaya strategis untuk menjaga keberlanjutan proses belajar anak-anak terdampak. Melalui pendekatan literasi yang ramah anak, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melakukan pendampingan psikososial bagi anak-anak korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Anak-anak yang terdampak banjir memerlukan pendampingan agar tetap memiliki motivasi belajar dan rasa aman secara psikologis. Melalui buku dan aktivitas literasi, kami berupaya membantu mereka kembali beradaptasi dan pulih,” ujar Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin dalam keterangan, Kamis (18/12/2025).
Ia menuturkan, pendekatan literasi dipilih karena mampu menciptakan suasana yang aman, menenangkan, dan menyenangkan bagi anak-anak yang mengalami tekanan psikologis pascabencana.
Ia menambahkan, aktivitas membaca dan mendengarkan cerita membantu anak menenangkan emosi, mengalihkan ingatan dari pengalaman traumatis, serta kembali pada rutinitas belajar yang memberi rasa stabil dan terarah.
“Buku tidak hanya berfungsi sebagai bahan bacaan, melainkan juga sebagai media pendampingan yang menumbuhkan harapan dan imajinasi positif,” katanya.
Diketahui, pendampingan psikososial bagi anak-anak korban banjir di Sumatera Utara dilaksanakan di tempat pengungsian di MTsN 1 Langkat, dan MAN 1 Langkat. Sasarannya adalah anak-anak SD dan PAUD di sekitar wilayah terdampak banjir di Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
“Kegiatan meliputi pembacaan buku, dongeng menggunakan media boneka, permainan literasi dan penyerahan buku bacaan bermutu serta paket makanan ringan bagi anak-anak,” beber Hafidz.
Sementara itu, di Sumatera Barat kegiatan dilakukan TK/TBM Delima dan SDN 17 Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Dan di Aceh dilakukan di SDN 1 Meurah Dua dan SD Muhammadiyah Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. (nas)









