INDOPOSCO.ID – Gubernur Kalimantan Timur Dr H Rudy Mas’ud (Harum) menegaskan bahwa masa depan pembangunan Kaltim sangat ditentukan oleh kekuatan konektivitas. Baik konektivitas offline berupa akses jalan dan jembatan, maupun konektivitas online berupa internet yang merata hingga pelosok desa.
Hal ini disampaikan saat menerima jajaran Telkom Regional Kalimantan yang dipimpin GM Witel Kaltimtara, I Nyoman Hardiana Artha dalam keterangan , Selasa (2/12/2025).
Menurut Gubernur Harum, internet bukan lagi fasilitas tambahan, melainkan infrastruktur dasar yang menentukan kemajuan daerah.
“Internet itu jalan tol digital. Tanpa konektivitas, daerah tidak akan maju. Digitalisasi harus dimulai dari desa,” tegasnya.
Kaltim memiliki 841 desa, beberapa desa di antaranya masih belum mendapatkan aliran listrik memadai. Kondisi geografis yang luas, 127 ribu km² membuat akses offline dan online sama-sama krusial.
Harum menyoroti wilayah perbatasan seperti Long Apari di Mahakam Ulu, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Kaltara, Kalbar, dan Kalteng.
“Wilayah perbatasan harus mendapat perhatian serius. Jangan sampai jalan offline tidak ada, jalan online juga tidak ada,”ujarnya.
Gubernur Harum menilai Telkom sebagai mitra strategis dalam membangun desa-desa digital. Ia mendukung langkah Telkom memperluas digitalisasi ke sektor perkebunan, mengingat Kaltim memiliki 3 juta hektare lahan sawit, dengan 1,5 juta hektare telah beroperasi dan menyerap 314 ribu pekerja.
“Akses digital di perkebunan harus diperkuat. Telkom harus menyiapkan layanan yang kompetitif. Jangan sampai nanti diambil alih Elon Musk,” kata Harum sambil berkelakar.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, Telkom, industri, serta pemangku kepentingan lain untuk menghadirkan layanan internet terjangkau hingga pedalaman dan pesisir.
Sebelumnya, GM Witel Kaltimtara I Nyoman Hardiana Artha melaporkan bahwa Telkom telah menyediakan sekitar 2.200 titik WiFi gratis di Kaltim, termasuk 900 titik di Berau, dengan cakupan 47–50% jaringan fiber optic.
Jaringan tersebut ditopang oleh 5.500 BTS Telkomsel dari total 17.400 BTS di Pulau Kalimantan. Ke depan, Telkom memperluas fokus digitalisasi perkebunan seiring pelaksanaan Borneo Digital Summit ke-3 dan mendorong sinergi pentahelix untuk percepatan transformasi digital. (ibs)









