INDOPOSCO.ID – Setelah dari Wamena, barulah saya ke Jayapura. Kali ini membawa bagasi: talas Wamena.
Dalam perjalanan Sentani-Jayapura saya tidak ingin tidur di mobil –seberapa pun mengantuknya. Saya ingin tahu perubahan apa saja yang terjadi selama 10 tahun terakhir.
Anda sudah tahu dari bandara Sentani perlu waktu 1,5 jam ke Jayapura. Itu karena mobil tidak bisa melaju cepat. Padahal jalan menuju Jayapura kini sudah dua jalur. Dua lajur di kiri dan dua lajur di kanan. Tetap saja berliku.
Begitu keluar dari Bandara Sentani yang terlihat adalah kekumuhan dan keruwetan kota kecil ini. Ini tipikal kota pendatang. Sentani adalah ibu kota Kabupaten Jayapura.
Padahal yang terus hidup di pikiran saya: Sentani itu indah. Dari udara pun indahnya bukan main.
Kalau dipertandingkan pemandangan mana paling indah sebelum pesawat mendarat adalah Sentani.
Bandara ini dekat Danau Sentani –yang teduh dan permai. Danau di kanan, laut di kiri. Sungguh indahnya –dilihat dari jendela pesawat. Pemandangan sebelum mendarat di Bali pun tidak seindah di Sentani.
Setelah meninggalkan batas kota Sentani barulah muncul yang indah-indah itu. Gunung-gunung hijau. Jalan mulus berkelok. Liukan menyusuri tepian danau Sentani. Teduhnya air danau yang mengaca, itulah Sentani aslinya.
Sekitar 10 km setelah meninggalkan kota Sentani masih terlihat tugu lama yang kecil itu. Tugu helikopter. Sudah tidak terawat. Itu patung untuk menandai jatuhnya helikopter yang dikemudikan suami pertama Megawati Soekarnoputri. Ia tewas di danau itu.
Sebenarnya jarak Sentani-Jayapura sudah dibuat lebih pendek: Presiden Jokowi sudah membangun jalan by-pass. Panjangnya 3,7 km. Itu bisa mempercepat waktu setengah jam. Tidak perlu lagi ikut lika-liku bukit terliku.
Tapi sudah lima tahun jalan itu ditutup –tertimbun longsoran tebing. Belum ada perbaikan hingga sekarang.
Kalau Sentani punya danau, Jayapura punya teluk. Teluknya tidak kalah indahnya. Perpaduan antara teluk dan gunung-gunung di Jayapura itu sungguh tidak dimiliki kota lain di Indonesia. Teluknya begitu tenang. Itu karena di mulut teluk terpajang gugusan pulau-pulau kecil. Pulau-pulau itu menambah-nambah pula keindahan teluk Jayapura. Juga menjadi penghadang ombak alami dari Samudera Pacific.
Hotel tempat saya menginap di bibir keindahan teluk itu: Swiss-Bell Hotel. Dulu tidak ada hotel ini.
Kamar saya seperti mepet airnya. Dari kamar saya sudah langsung terlihat air nan jernih. Di kejauhan terlihat dua pulau kecil –salah satunya ditancapi salib besar.
Di sudut lain jendela terlihat bukit tinggi. Di puncaknya terbaca tulisan ini: I Love Jayapura City. ”Love”-nya pakai gambar hati.
Di malam hari tulisan itu terlihat lebih indah: berupa lampu putih bercahaya. Gambar hatinya warna merah. Cahayanya memantul ke permukaan laut berkelindan dengan pantulan cahaya-cahaya lampu lainnya.
Untuk makan malam kami dipilihkan lokasi baru yang belum pernah saya bayangkan: di Pantai Jembatan Merah. Ini kawasan baru. Dulunya bernama kampung Holtekam.
Jembatan Merah itu dibangun menjelang Pekan Olahraga Nasional di Jayapura tahun 2021 lalu.
Dengan adanya jembatan itu pantai Holtekam menjadi icon baru di Jayapura. Dari kampung nelayan menjadi pusat kuliner water front.
Keindahan teluk ini bertambah lagi lantaran ada anak teluknya –di belakang jembatan itu. Di bagian terdalam teluk Jayapura itulah terbentuk anak teluk yang lebih kecil. Teluk dan anak teluk itu dibatasi oleh daratan tipis seperti tangan panjang yang ingin menggapai daratan di seberangnya. Tangan itu seperti kurang panjang. Tidak sampai menggapai daratan di seberang. Kurang sekitar 100 meter.
Kini sudah ada jembatan yang menghubungkan ujung tangan itu dengan daratan di seberangnya.
Jembatan itu pun menjadi faktor tambahan keindahan. Seperti melengkung di atas laut. Ia menjadi penghias antara teluk dan anak teluk.
Kami makan di pantai baru di dekat Jembatan Merah itu. Saya memuji arsitektur pantai resto ini. Restonya besar sekali. Terdiri dari banyak sektor.
Ada sektor sisi kolam renang untuk anak-anak. Ada sektor mirip bunga-bunga teratasi –tiap satu bunga satu meja di atas air. Ada sektor gasebo-gasebo. Ada sektor lesehan di dekat air pantai. Ada ruangan-ruangan formal ber-AC. Masih beberapa lagi. Pohon-pohon ketapang lama pun dipertahankan.
Usai makan saya ke pantai kecilnya. Berpasir. Sambil kaki menyampari paris mata menatap Jembatan Merah yang bercahaya. Terlihat begitu dekatnya.
Cahaya gemerlap dari restoran lain juga menambah keramaian cahaya pantai. Setidaknya ada lima resto besar sejenis di sepanjang pantai Jembatan Merah. Gayanya semua gaya pantai. Saya baca satu per satu nama resto itu: Djimbaran, Marlin, Lyma, Sultan, dan tempat saya makan itu: Juragan Dapur.
Semua resto besar itu bergaya pantai Holtekam –kini lebih dikenal sebagai pantai Jembatan Merah.
Saya tidak menyangka Jayapura sudah punya pusat tujuan wisata kuliner sekelas ini. Bukan lagi seperti pada umumnya pantai di daerah-daerah: yang hanya dipenuhi warung sederhana yang kurang tertata.
Saya bayangkan betapa gatal tangan para ahli tata kota dan arsitek perkotaan melihat potensi Jayapura yang kaya alam seperti itu.
Jayapura akan jadi kota terindah di Indonesia –pada saatnya. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 25 November 2025: Kangkung Babi
Sugi
Jika harga barang2 di Wamena benar2 turun, tensi darah penduduknya ikut turun, tidak bersitegang lagi maksudnya. Napas juga jadi lebih teratur, tidak terengah-engah lagi, lalu pikiran jadi adem, dan hati jadi bahagia. Jangan2 api konflik di Papua selama ini tersulut gara2 ini: harga2 barang di sana yang mahal tidak ketulungan, bahkan kangkung enak pun harus ‘impor’ provinsi lain. Jika harga semua turun, warga Papua bakal sejahtera, tidak ada lagi cerita pertikaian, dan tentunya makin cinta sama Indonesia.
Bahtiar HS
Jadi solusi yang mungkin terbaik bagi Wamena adalah swasembada lokal Wamena, setidaknya kebutuhan pokok masyarakat. Tanam sendiri. Ternak sendiri, Mandiri. Untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Kehadiran resimen ternak, tani, ikan dll di Wamena bs menjadi pelopor swasembada ini, sembari memperbaiki jalur distribusi dari luar. Resimen yg beranggotakan para tentara ini berfungsi ganda: selain utk keperluan pemulihan ekonomi, juga sebagai bamper pemulihan / penjagaan keamanan dari gangguan separatis/KKB dan sebagainya. Krn bagaimanapun, stabilitas keamanan adalah yg paling krusial perlu dijamin di Wamena.
Makanya, peristiwa 23 September 2019, kerusuhan besar di Wamena yang menewaskan 26 orang atau lebih harus menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali. Akibat kerusuhan itu, harga BBM dilaporkan naik dari Rp20 ribu / liter jadi Rp 80 ribu / liter. Jelas menampar langsung biaya distribusi. Ujung2nya harga barang2 akan naik pula.
Daripada habis buat bangun IKN yg blm terlihat kegunaannya bg masy banyak, mending buat membangun 2-5 kota swadaya dan swasembada yg kondisinya seperti Wamena ini.
Wilwa
Pada akhirnya, pola makan apa yang akan Anda ikuti adalah sebuah hal yang bersifat personal/pribadi. Science menarasikan bahwa homo sapiens adalah omnivora, bisa mengkonsumsi tumbuhan ataupun hewan untuk memenuhi kebutuhan energi yang diukur dalam kalori. Walaupun kalau dilihat dari struktur gigi dan pencernaan kita lebih mirip herbivora tepatnya mirip primata seperti orang utan, gorila, simpanse dll. Jadi apakah kita boleh mengkonsumsi daging babi? Daging yang konon terlezat dari semua jenis daging? Saya jadi ingat humor Gus Dur yang “diejek” seorang Pastor Katolik ketika makan makanan halal di pesawat. Pastor yang bersahabat dengan Gus Dur itu mengatakan bahwa daging babi itu terenak di antara semua jenis daging. Gus Dur terdiam. Namun ketika Gus Dur dijemput sang istri di bandara Gus Dur balik “mengejek” sang Pastor yang selibat itu. “Sayang sekali Anda tak bisa menikmati “daging” yang lebih enak dari daging babi! Maksudnya “daging” empuk nan kenyal yang disukai para perusuh lelaki di CHDI ini. :):):)
ra tepak pol
@Pak Taufik Hidayat, saya dibawa orang tua tugas di Biak hingga tahun 1973. Pulau ini di siaran RRI julukannya kota Karang Panas. ditahun itu Biak punya 2 lapangan terbang aktif : umum dan militer, kalau lihat dari Google kini lanud AURI sudah menghutan, entahlah apa sebabnya…
Orang Papua (Irian dahulu) sudah terbiasa naik
kapal laut atau burung besi (pesawat) bersama belanjaan dan hewan ternaknya seperti ayam, babi. Impiannya ke pulau Jawa adalah naik kereta api. Kata mereka itu kereta merayap saja kencang apa lagi kalo berdiri… sepertinya kini sudah berubah
Taufik Hidayat
Beberapa artikel terakhir tentang Wamena dan tentu saja Papua. ingat Papua ingat koteka . Saya pernah beli walau tidak berani pakai . He he .. nah pertama kalau melongok Papua buat saya bukan di pulau besarnya tetapi di pulau Biak yang bandaranya konon punya landasan pacu paling panjang di seantero Nusantara dan terbuat dari batu karang yang kuat. Uniknya ini pun transit saja dalam perjalanan dengan pesawat DC 10 dari CGK jakarta ke LAX Los Angela via DPS Denpasar terus ke BIK Biak langsung lanjut ke HNL Honolulu dan berakhir di LAX .. ini perbenihan dari jam 10 pagi sampai jam 7 malam masih di hari yg sama . Tapi sudah lewat pagi sekali. No penerbangan GA 800 pada Nov 1989. Yg membuat saya ingat adalah ketika transit di BIK, penumpang turun ke terminal dan disambut tarian khas Papua saya gak tahu apa namanya … Sayang penerangan GA ke USA sudah lama berhenti sejak dibanned oleh FAA sekitar tahun 2006 (mungkin ) sejak banyak kecelakaan pesawat di Indoensia .. Larangan terbang ke USA dicabut kemudian sekitar 2010 namun Garuda hanya terbang kembali ke AMS (Amsterdam) sempat buka LGW ( London Gatwick) tapi LGW kemudian tutup .. jadi kangen ingin ke Papua lagi…
Jokosp Sp
GILA…….GILA……..
Gimana tidak disebut GILA. Kelangkaan BBM Pertamax dan Pertalit di Hulu Sungai Kalimantan Selatan berdampak ke harga yang luar biasa tingginya di pengecer. Jika mau isi ke POM Bensin antriannya bisa 1 km. Patokan Harga Pertamax per 1 Oktober 25 di Kalimantan Selatan Rp 12.500,-/ltr dan Pertalit Rp 10.000,-/ liter. Saat ini harga Pertamax dari Rp 12.500,- di POM naik dalam seminggu ini di pengecer jadi Rp Rp 15.000,-/ ltr dan hari ini naik lagi jadi Rp 18.000,-/ltr. Sementara Pertalite di POM Rp 10.000,-/ ltr naik seminggu ini di pengecer jadi Rp 13.000,-/ ltr dan hari ini jadi Rp 15.000,-/ ltr. Luar biasa dampak yang diterima masyarakat kecil yang katanya menerima subsidi dari Pertalite. Kenyataannya di ekonomi sulit masih kebebanan ongkos untuk transportasi yang jadi naik luar biasa besarnya. Kalau harga Solar yang di POM Rp 6.800,-/ ltr sudah bukan rahasia lagi jika di pengecer jadi Rp 13.000,-/ ltr. Di POM sulit tapi di pengecer justru banyak stok berkeliaran. Heeeee Pak Menteri Keuangan apa kerjamu?. Heeeee Boss Danantara…… apa juga kerjamu?. Dan mana Menteri ESDM kinerjamu?. Ini sungguh menyakitkan rakyat kismin yang sudah sakit ini. Silahkan cek ke Kalimantan Selatan. Perlu Viral dulu Pak Menterinya melakukan inspeksi mendadak agar stok kembali normal.
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
TAHUN 1977-1980 SAYA BERTERNAK AYAM PETELOR, DI AMBON.
Ya.. Saat itu harga telor di sana naik turun di kisaran Rp 125 sampai Rp 200 per butir.
Saat itu, di sana, penjualan telor tidak ditimbang, tapi dihitung per biji.
Kalau ada kapal datang dari Jawa/dari Makasar, harga telor Rp 125.
Besoknya naik, naik dan naik.
Sampai puncaknya menjadi Rp 200.
Begitu datang kapal, harga kembali menjadi Rp 125.
Lalu, saya membeli buku:
“Cara Berternak Ayam”.
Sebulan kemudian, saya resmi menjadi peternak ayam petelor.
Saat itu sebagai karyawan BUMN level terbawah gaji saya Rp 14k per bulan.
Tetapi penghasilan saya sebagai peternak ayam petelor – seingat saya sekitar 10 sampai 15 kali dari gaji saya.
###
Oh ya..
Kapasitas peterbakan ayam saya hanya 400 ekor.
Tetapi kandang ayam saya “beli jadi” dan kata orang sangat mewah untuk ukuran ayam.
Pakan, obat dan lain-lain full saya beli dari supplier di Jawa.
Sehingga termasuk mahal.
Tapi itu saya lakukan, karena selain bekerja, saya juga kuliah di Univ (Negeri) Pattimura.
Semua prioritas 1 bagiku.
Saat itu..
Ah, itu hanya cerita masa lalu, yang tergelitik tuk saya ceritakan gara-gara perbedaan harga komoditi..
Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
PERBANDINGAN HARGA BABI DI JAKARTA, DENPASAR DAN WAMENA
Harga babi hidup berbeda cukup jauh antar daerah.
1). Di Jakarta, laporan menyebut harga daging babi sekitar Rp48.000/kg.
Sehingga babi seberat 120 kg diperkirakan harganya:
±Rp5,7 juta per ekor.
2). Di Denpasar, harga resmi daging babi berada di Rp25.000–28.000/kg.
Artinya babi seberat 120 kg harganya sekitar:
±Rp3,1 juta.
3). Sebagai perbandingan, di Wamena harga babi jauh lebih tinggi karena budaya dan biaya logistik.
Babi ukuran sedang sering bernilai Rp10–25 juta
Namun untuk yang besar atau untuk upacara adat dapat mencapai Rp40–70 juta per ekor.
Atau menurut pak Dahlan sekitar:
Rp 50 juta per ekor.
Perbedaan harga memang terutama dipengaruhi biaya pakan, akses logistik, permintaan budaya, serta jenis babinya.
###
Saya jadi kepikiran, kalau kita bisa buka peternakan babi di Wamena, mungkin kita bisa kaya raya..
Bagaimana dengan Anda?
djokoLodang
-o–
Selingan
Setelah menyelesaikan tugasnya di kota lain, Doni ingin membawakan hadiah kecil untuk istrinya.
“Ada parfum yang tidak mahal?” tanyanya kepada petugas kosmetik.
Petugas menunjukkan sebotol parfum seharga 700 ribu.
“Itu agak mahal,” kata Doni. Dia pun kembali dengan sebotol lebih kecil seharga 450 ribu.
“Itu masih lumayan mahal,” gerutu Doni.
Dengan sabar, petugas itu mengeluarkan sebotol kecil mungil seharga 200 ribu.
Doni menjadi gelisah. “Maksudku, saya ingin sesuatu yang benar-benar tidak mahal.”
Maka petugas itu memberinya sebuah cermin saku.
–0-
minimax 8000
karena moyang tikus berpisah jalur evolusi 5 juta tahun setelahnya, sebelum tahun 89,999,999sm, yg keduanya terjadi puluhan juta tahun sebelum dino non unggas punah. Ayam? Moyangnya bersama dengan burung lain, sudah berpisah jalur evolusi dengan moyang T-rex sebelum tahun 150,999,999sm. Jadi ayam juga bukan keturunan T-rex. Hayo, coba ingat, tahun berapa dino punah?
Tentu saja larangan di gurun pasir itu karena pengarang kisah ga pernah traveling ke China dan Sriwijaya, yg ternak babi sangat bersih. Eh Srivijaya baru terbentuk tahun 682 M, cuma lebih populer secara internasional daripada Tarumanegara dan Kalingga. Kita adalah keturunan petani padi, yg moyangnya sudah ada di Asia Timur bag selatan sebelum tahun 24,000sm, karena petani gandum baru bisa mulai setelah last glacial ice cream, eh ice age berakhir tahun 9700sm. Petani padi juga baru bisa setelah tahun 9700sm. Papua sebagian keturunan petani pisang atau tebu sehingga bisa menghalau pendatang Austronesia, tapi penduduk asli Sulawesi pemakan babi liar tersingkir oleh moyang mayoritas kita pemakan babi ternak
Mengapa babi dipilih sebagai organ transplan? Karena perkembangbiakan cepat, ternak mudah dikendalikan, dan ukuran organ relatif sama. Bonobo?
Lumayan kan, dapat 5 ilmu, babi sehat bersih, Austronesian migration, ayam bukan T-rex, kapan bisa bertani, dan evolusi. Sangat disarankan untuk kalian ricek karena science harus bisa diuji dan hasilnya konsisten. Kapan2 kita bahas puasa yg juga banyak cocoklogi science.
minimax 8000
Fakta babi ternak paling bersih di Indonesia, Korea Japan China, yg airnya melimpah. Karena tidak punya kelenjar keringat, sweat glands, jadi perlu sering mandi.
Beda dengan di gurun pasir jadul, sejak 1000sm babi susah diperoleh karena tidak populer dan harganya mahal. Kalau pun ada, karena air langka, babi terpaksa berendam di lumpur, jadi kotor. Saya kalau hidup di sana juga ga mau makan. Wajar babi dilarang di sono. Tapi ga usah dilarang, siapa yg mau ya kan. Ada sih, soalnya enak.
Beda dengan di Indonesia. Karena itu, Japan Korea China, yg tidak pernah mengalami tinggal di gurun tidak kekurangan air bersih, ternak babi itu paling bersih dan dagingnya paling enak. Ga ada berita penuhnya rumah sakit akibat tiap hari makan babi. Tidak pernah ada larangan di sana, dan di sini sejak 2000sm kedatangan Austronesia, moyang mayoritas kita datang dari P Formosa yg sebelumnya juga dari Afrika, bawa pertanian padi dan ternak babi ayam. Ya moyang mayoritas kita memperkenalkan budaya neolitikum ke Nusantara.
Lho jadi ada orang asli di Nusantara? Ya ada, Negrito Nusantara, yg tiba sebelum 50,000sm, berkerabat dengan moyang Papua dan Aborigin Australia. Kita menggantikan orang asli karena populasi bisa besar akibat bertani. Babi juga termasuk ungulates, setara dengan sapi domba kambing kuda, animals yg menggunakan kuku (hooves) untuk berjalan.
Ungulates, yg sudah berpisah jalur evolusi dgn moyang kita primates, sebelum tahun 94,999,999sm. Kita lebih dekat dengan kelinci dan tikus.
Jokosp Sp
Pembicaraan imajiner.
Ira : Saya ini dipanggil negara untuk kerja demi memajukan negara. Masak negara yang memanggil kok malah negara yang memenjarakan saya, aneh kan negara ini?
Hakim : Kesalahan anda itu jelas. Anda telah merubah keputusan direksi. Itu merugikan negara.
Ira : Di mana kerugian negaranya?. Perusahaan untung. Dan baru bisa untung dan terbesar ketika saya jadi pimpinan di sini, yang sebelumnya belum pernah ada.
Hakim : Ya, kerugiannya akibat anda merubah aturan direksi itu.
Ira : Yang bisa menghitung kerugian negara itu siapa?. Aturannya kan jelas, yang boleh adalah : BPK, BPKP, Inspektorat bisa juga Inspektorat Daerah/ SKPD, serta Akuntan Publik yang sudah bersertifikat. Tapi kewenangannya tetap di BPK, bukan di Kepolisian dan Hakim.
Hakim : Ya, tetapi anda telah merubah aturan atasan anda.
Ira : Aturan kalau mempersulit dan tidak menguntungkan perusahaan buat apa dibuat?. Dan aturan bisa dirubah untuk mempermudah dan menguntungkan perusahaan. Apanya yang salah?. UU saja bisa dirubah.
Hakim : Anda tetap dinyatakan salah, dan dihukum 4,5 tahun.
Ira : Ada di negara ini orang yang tidak merugikan negara tapi dianggap salah, dan tetap diputuskan hukuman 4,5 tahun. Bapak yang mulia….., menunjukkan kerugiannya saja tidak bisa. Saya keberatan.
Everyday Mandarin (Study in Taiwan & China)
Di ruang sidang Bareskim Mabes Polri juga diputar lagu Indonesia Raya jam 10:00 pagi. Tapi, kami tidak berdiri. Hanya diam sesaat.
Juga di BNI Pantai Indah Kapuk. Di sini saya ikut berdiri. Kalau ga berdiri, jadi merasa aneh.
Setidaknya di 2 tempat ini yang pernah saya jumpai sendiri, diputar lagu Indonesia Raya.
MULIYANTO KRISTA
Jaket merah abah keren.
Bisa diminta pas acara di DIC awal Desember nanti nih.
Biar gak kedinginan pas di sana.
Wilwa
@Jafar Syahidan. ❤️ Pertanyaan yang sama juga bisa dilontarkan oleh orang “Yahudi” yang tak lagi mengikuti kitab “suci” nya secara letterlijk. Bahkan di Israel sendiri konon orang Yahudi “liberal” macam itu lebih banyak ketimbang yang “konservatif” yang ingin menggenosida penduduk Gaza. Saya hanya bisa prihatin dengan penderitaan rakyat kecil di Gaza yang jadi korban konflik dua garis keras: Hamas dkk dan Bibi dkk.
Saya pribadi suka bergaul dengan orang yang anti-literalist. Orang yang masih menggunakan CC. “Common Sense & Conscience”.
Semakin banyak orang seperti Anda semakin DAMAI dunia ini. Semakin berkurang orang yang intoleran dan ekstremis yang merasa “paling benar”. Semakin banyak orang yang “berani” bertanya mengapa begini mengapa begitu. Tak membeo begitu saja mengikuti pemuka agamanya. Open minded. Liberal. Gak gampang “ngamukan”. Rerata orang Kristen yang saya kenal seperti itu. Mungkin karena level pendidikan yang rerata tinggi. Atau mungkin karena pergaulan yang luas.
Yang saya suka di CHDI ini adalah anaknya Iskan yang juga open minded kalau tak boleh disebut “liberal”. Pola pikir yang “merdeka” inilah yang saya sukai secara pribadi. Selamat @Jafar Syahidan bila memang Anda bisa membuat Jay tak bisa menjawab. Saya bukan pembela Jay Smith tapi saya suka bagaimana dia memberi sudut berbeda dalam melihat sejarah Islam. Did Muhammad Ever Existed? Sama menariknya dengan Did Jesus Ever Existed? Atau Did Buddha Ever Existed? Philosophy is the QUESTIONS
Nusantara Hijau
Orang hanya mau mengikuti, mendengar, membaca yang sesuai seleranya. Semua ada dalilnya. Ada pengikutnya. Banyak pula pembenarannya.Melimpah tinggal pilih semua ada di genggaman tangan.
Ja’far Syahidan
Pak Wilwa yang budiman.
Anda begitu setia mengutip JS (Jay Smith) di beberapa komentar Anda sebagai penguat argumentasi bahwa Islam agama kekerasan dan bahwa Muhammad adalah tokoh fiksi rekaan yang baru muncul pada 800-an Masehi.
Sadarkah Anda? Bahwa saya memiliki inisial yang sama dengan Jay Smith? JS. Apakah ini kebetulan?
Saya beri tahu Anda. 5 Maret 2009, kami berdiskusi intens di Westminster, London. Jay berkata kepada saya, bahwa Muslim bisa radikal karena mengikuti Muhammad. Lalu saya lempar satu pertanyaan: “And then the million Muslims who did the opposite of what those radicalists had done, i.e spreading peace and love all over the world and condemned their fellow radical Muslims like I did, they were also following Muhammad. Answer me, Jay, what is your stance?”.
Jay tidak menjawab.
Kemudian saya tampar lagi dengan satu pertanyaan: “Jay, you were telling us that, based on your rigorous research on Quran and hadith books, the literalists Salafi-Athari is the true form of Islam and the true adherents of Islam. Answer me: how about the majority, i.e the hundred million of Muslims who are anti-literalist and reject the letterlijk reading of the Scripture? Are we belong to the false form of Islam and the misguided adherents of Islam?”.
Kali ini Jay bukan sekedar tidak menjawab, tapi benar-benar tidak mampu menjawab.
Jay Smith (JS), versus Ja’far Syahidan (JS). Sampai kini 2025, posisi skor kami masih 0-2.
Anda mau mewakili Jay menjawab?
Liam Then
Peternak babi jadi orang terkaya di Tiongkok. Namanya Qin Yinling.
Hitung duit orang lagi, kekayaan Pak Qin ini, 19,6 miliar USD, setara 326,4 triliun rupiah, ini setara dengan kekayaan keluarga Widjaya di Indonesia, yang nomer 4 paling kaya di Indonesia.
Pak Qin ini bahkan kandang babinya sudah kayak apartemen manusia, yaitu gedung bertingkat.
Jadi kalau mau bikin orang Papua kaya lewat piara babi, bisa saja, sangat mungkin, contohnya sudah ada. Asalkan jurus dan niatnya ada, saya yakin dengan model leapfrog effect semuanya bisa terjadi.
Ada juga komentar yang menarik dari seorang perusuh di bawah.
Yang usul pakai drone logistik untuk daerah pedalaman di Papua.
Ini usul yang sangat brilian, yang kalau mau ditindak lanjuti, bisa jadi lowongan kerja baru bagi orang lokal Papua.
Asalkan pendekatannya berpegang pada keberpihakan, bukan malah jadi jadikan populasi di Papua sebagai obyek pendapatan.
Liam Then
Piara barang hidup itu susah. Jangan dibikin jadi gampangan.
Tak percaya, cobalah tanya ke orang yang piara bini muda, gampang atau susah.
Hahaha….
Tapi serius, piara barang hidup itu susah, anda tentu punya banyak kenalan yang gagal usaha pembesaran lele.
Jadi jangan anggap gampang piara barang hidup.
Itu sangat susah.
Macca Madinah
Ada resto vegetarian yang punya menu makanan dengan “rasa” b1. Kira-kira halal gak? Kalau halal boleh juga kalau mau nyobain rasa b1 wkwkwkw.
Johannes Kitono
Pola konsumsi.
Kangkung Jayapura lebih enak dari Wamena. Apa benar ? Padahal Kangkung Air ( Lpomoea Aquatica ) dan Kangkung darat ( Reptana ) adalah sayur yang pendek masa tamannya. 3 minggu untuk Kangkung Air dan 30 hari Kangkung darat. Sudah bisa dipanen dan di tumis. Bibitnya bisa beli di Tokopedia atau Shopee. Kalau Kangkung dari Jayapura pasti mahal ongkirnya. Kangkung tidak perlu selalu ditumis dengan Babi. Cukup dengan Taoco dan bawang putih saja sudah enak sekali. Barang- barang jadi mahal di Wamena selain minimnya di infrastruktur ekonomi. Juga pola konsumsi rakyat Wamena harus dirubah. Selain makan Sagu perlu dikenalkan juga beras Sagu dari Jenny Widjaja.Bergizi dan bikin kenyang. BTP kalau investasi di Peternakan Babi.Harus dilakukan terintegrasi. Daging babi untuk konsumsi manusia. Kotoran untuk pupuk sayuran atau gas. Dan Babi mati untuk pakan buaya. Kalau dilakukan dengan manajemen baik. Dalam tempo 5 bulan berat badan babi bisa capai 100 kg. Pakannya pakai konsentrat 50 %, sisanya dari limbah sagu atau batang pisang yang dicacah. Rakyat Wamena tidak hanya perlu diisi perutnya. Tetapi otaknya juga harus diisi dengan Teknologi. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
mario handoko
selamat sore bp thamrin, bp agus, bp murid, bp udin, bp jokosp, bp juve, bp em ha dan teman2 rusuhwan.
usul untuk bp tomy. bagaimana jika rubrik “bisik disway”. menulis tentang program pak jkw. “harga bbm harus sama untuk seluruh wilayah indonesia di mana pun.”
yang ternyata setelah di spill abah. di wamena hanya berjalan 1 – 2 bulan.
mengapa program yg sangat membantu rakyat wamena itu. terhenti?
kurang alat angkut kah? kurang dana kah? atau dana ada, tapi dialihkan ke “kantong” lain?








