INDOPOSCO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ingin memperkuat citra Kota Tua, Jakarta sebagai pusat wisata budaya bertaraf internasional melalui perayaan puncak Hari Angklung Sedunia ke-15 (World Angklung Day) di kawasan tersebut.
“Melalui perayaan Hari Angklung Sedunia, Pemprov DKI ingin memperkuat citra kawasan ini sebagai pusat wisata budaya bertaraf internasional,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary di Jakarta, Minggu.
Selain itu, sambung dia, Pemprov DKI juga ingin menjadikan Kota Tua sebagai media aktif untuk memperkenalkan dan mengedukasi publik dunia tentang angklung sebagai warisan dunia (world heritage).
Adapun konsep puncak perayaan Hari Angklung Sedunia ke-15 disusun untuk menceritakan tiga fase penting perjalanan Jakarta, yakni fase Kerajaan Pajajaran–Sunda Kelapa, fase Fatahillah–Jayakarta dan fase Batavia pada era kolonial Belanda.
Kota Tua pun dipilih sebagai lokasi kegiatan karena merepresentasikan perjalanan panjang sejarah Jakarta.
“Pemilihan Kota Tua sebagai lokasi perayaan juga karena merupakan salah satu kawasan dengan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara yang sangat tinggi,” kata Miftahulloh.
Mengusung tema “Symphony of Jakarta Heritage”, puncak perayaan Hari Angklung Sedunia ke-15 diramaikan dengan berbagai pertunjukan seni termasuk konser angklung dari Saung Udjo Angklung, penampilan dari orkestra angklung serta perpaduannya dengan kesenian Betawi seperti gambang kromong, tari topeng dan ondel-ondel.
Selain itu, ada stan permainan tradisional seperti egrang dan angklung.
Miftahulloh menyampaikan festival ini merupakan bentuk komitmen Jakarta dalam menghidupkan kembali energi warisan budaya di ruang publik.
Sebelumnya, pada peringatan Hari Angklung Sedunia 16 November 2025, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama mitra strategis mengadakan aktivasi serentak di beberapa titik ikonik Jakarta, salah satunya Bundaran Hotel Indonesia. (bro)









