INDOPOSCO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menambah jumlah alat berat untuk mempercepat proses penanganan tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, khususnya dalam pencarian korban yang masih tertimbun material longsoran.
“Kondisi di lapangan, terutama di daerah terdampak, membutuhkan kehati-hatian ekstra dalam penanganan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, Sabtu (15/11/2025).
Bergas menjelaskan, BPBD Jateng bersama instansi terkait telah melakukan operasi pencarian sejak pukul 07.00 hingga 16.00 WIB. Situasi di lokasi masih labil, terutama karena cuaca mendung dan hujan yang sempat memaksa evakuasi dihentikan sementara demi keselamatan tim.
Untuk mempercepat akses dan pencarian, Pemprov menambah alat berat di lokasi. “Awalnya ada dua unit, kemudian ditambah dua unit lagi, dan hari ini didatangkan tiga unit tambahan. Penambahan berikutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” jelasnya.
Cuaca tetap menjadi perhatian utama. Hujan deras yang terjadi pada hari kedua operasi, Jumat (14/11/2025), membuat tanah semakin lembek sehingga risiko longsor susulan meningkat dan mobilisasi tim menjadi terhambat.
Selain pencarian korban, klaster penanganan darurat bencana – termasuk logistik, kesehatan, dan perlindungan warga – terus berjalan. Akses menuju lokasi longsor juga ditutup untuk umum demi keselamatan tim SAR dan kelancaran operasi.
Kebutuhan dasar warga terdampak telah terpenuhi melalui bantuan pangan, sembako, dan layanan dapur umum. Untuk pemulihan pascabencana, Pemprov berencana membangun hunian sementara (huntara) bekerja sama dengan BNPB, sementara lahan akan disiapkan pemerintah daerah.
Saat ini, terdapat 17 kepala keluarga terdampak, sebagian besar mengungsi ke rumah kerabat karena Dusun Cibuyut dan Tarukahan memiliki ikatan kekerabatan yang erat seperti dilansir Antara.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa fokus utama penanganan sejak hari pertama adalah pencarian korban hilang dan evakuasi warga yang selamat seperti dikutip Antara.
Pada hari ketiga pencarian, Sabtu, tim SAR gabungan berhasil menemukan delapan jenazah korban, sehingga total korban yang ditemukan kini berjumlah 11 orang, sementara 10 lainnya masih dalam pencarian. (aro)









