INDOPOSCO.ID – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia menggandeng BMKG dan PVMBG untuk mitigasi potensi gangguan penerbangan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
“Antisipasi cuaca ekstrem, AirNav bergerak bersama BMKG dan PVMBG,” kata Direktur Keselamatan Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Nurcahyo Utomo dalam jumpa pers kesiapan AirNav menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/11/2025).
Nurcahyo mengatakan AirNav menggandeng Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM untuk memantau cuaca ekstrem, aktivitas vulkanik, dan gempa bumi demi menjaga keselamatan serta kelancaran penerbangan nasional.
“Untuk kemungkinan nanti gempa bumi, untuk monitor kalau gunung berapi, jadi untuk monitor kira-kira kondisinya seperti apa,” ujar dia.
Pengalaman gangguan penerbangan akibat abu vulkanik di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pembelajaran penting dalam pengaturan ulang jalur penerbangan berdasarkan arah angin dan kondisi udara terkini, katanya, menjelaskan.
“Nah inilah semua yang akan diatur nanti di sini, nanti kira-kira pengalihannya kemana, dan lain sebagainya,” ujar dia.
Selain mitigasi teknis, AirNav juga fokus pada pengelolaan kelelahan personel agar seluruh petugas navigasi tetap bugar dan bekerja secara optimal.
Menurut dia, pengaturan jadwal kerja dan rotasi antarpetugas diperketat, sehingga ketika satu petugas lelah, rekan lainnya dapat segera menggantikan demi menjaga konsentrasi dan keselamatan operasional penerbangan.
AirNav juga menerapkan zero accident sebagai komitmen untuk memastikan seluruh layanan navigasi berjalan tanpa kecelakaan dengan menitikberatkan pada kesiapan prosedur, peralatan, dan sumber daya manusia.
Setiap potensi risiko keselamatan dianalisis melalui mekanisme safety risk management yang mencakup evaluasi jam kerja, pembagian shift, hingga penyesuaian jadwal operasional pada periode padat penerbangan.
Sebelum bertugas, seluruh personel wajib mengikuti briefing guna memperbarui informasi kondisi terkini, potensi cuaca ekstrem, dan langkah antisipasi agar pelayanan tetap optimal dan aman.
Seluruh upaya tersebut menjadi bagian dari strategi AirNav Indonesia dalam menghadirkan pelayanan navigasi penerbangan yang selamat, efisien, dan tangguh menghadapi tantangan cuaca ekstrem selama Natal dan Tahun Baru.
Sebelumnya Direktur Utama AirNav Indonesia Avirianto Suratno mengatakan periode Natal dan Tahun Baru kali ini, mereka memproyeksikan pergerakan pesawat di seluruh bandara di Indonesia mencapai 76.972 penerbangan, di mana dari pergerakan arus lalu lintas udara itu terhitung selama 18 hari layanan khusus angkutan periode libur Natal dan Tahun Baru dengan kenaikan sekitar 3,5 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Selama masa itu, intensitas penerbangan harian pada seluruh bandara diperkirakan mencapai 4.300 hingga mendekati 5.000 pergerakan pesawat,” kata Avirianto. (ney)









