INDOPOSCO.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali membuktikan perannya sebagai salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melaporkan bahwa hingga 10 November 2025, setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor energi telah menembus Rp200,66 triliun, atau 78,74% dari target APBN 2025 sebesar Rp254,83 triliun.
Subsektor minyak dan gas bumi (migas) turut menunjukkan kinerja positif. Produksi minyak, termasuk kondensat, naik 4,94% menjadi 605,5 ribu barel per hari dibandingkan periode Januari–Oktober 2024.
“Saya laporkan, Insya Allah target PNBP ini bisa tercapai sampai dengan 31 Desember, mudah-mudahan (jumlahnya) bisa lebih. Sekalipun kita tahu bahwa harga komoditas sekarang lagi turun,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).
Dari sisi belanja, realisasi anggaran Kementerian ESDM hingga 10 November 2025 mencapai 31,12% dari total pagu Rp14,1 triliun, termasuk Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Pemerintah memperkirakan serapan meningkat signifikan hingga 91,68% di akhir tahun, terutama untuk program yang langsung menyentuh masyarakat.
“Dalam perjalanan waktu, kita mendapat anggaran tambahan di bulan Agustus. Untuk membiayai beberapa program strategis. Di dalamnya adalah listrik desa, kemudian pipa, dan untuk membangun listrik gratis (BPBL), dan kita juga membangun jargas (jaringan gas),” jelasnya.
Memasuki tahun anggaran 2026, Bahlil menegaskan komitmen untuk menjaga momentum pembangunan energi rakyat. Pemerintah menyiapkan Rp10,12 triliun bagi Kementerian ESDM, terdiri atas rupiah murni Rp7,68 triliun (75,9%), PNBP Rp1,82 triliun (18%), dan BLU Rp0,61 triliun (6,1%).
Lebih dari separuh anggaran 2026, sekitar Rp6,56 triliun (64,8%), difokuskan untuk program strategis seperti konverter kit bagi petani (14.000 paket), lanjutan jaringan gas rumah tangga (jargas), serta pembangunan 60 unit PLTS, 100 PLTS pompa air pertanian, dan 3 PLTMH.
“Rencana program strategis kita, petani-petani kita ini tetap kita fasilitasi dengan konverter kit… Kemudian pemasangan BPBL kita naikkan menambah 250 ribu rumah tangga,” paparnya.
Secara rinci, Ditjen Migas akan menerima Rp4,02 triliun untuk melanjutkan proyek Pipa Gas Dumai–Sei Mangkei (Dusem), Cirebon–Semarang (Cisem) Tahap II, serta pengembangan jargas dan basic design pipa transmisi.
Sektor ketenagalistrikan memperoleh Rp1,73 triliun, dengan fokus pada program Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) bagi 250 ribu rumah tangga senilai Rp500 miliar dan program Listrik Desa (Lisdes) di 372 lokasi senilai Rp1 triliun.
Untuk mendorong transisi energi, Ditjen EBTKE mengelola Rp880,47 miliar guna membangun PLTS dan PLTMH, sedangkan Badan Geologi mendapat Rp796,29 miliar untuk pengadaan Kapal Geomarin V dan mitigasi bencana geologi.
Dengan arah kebijakan yang jelas dan program yang menyentuh kebutuhan publik, Kementerian ESDM menutup tahun dengan optimisme tinggi, membawa energi yang bukan hanya menggerakkan mesin ekonomi, tetapi juga menerangi kehidupan masyarakat Indonesia hingga ke pelosok negeri. (her)









