INDOPOSCO.ID – Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih menyatakan, kondisi terduga pelaku ledakan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara membaik secara bertahap. Terduga pelaku, yang merupakan siswa di sekolah itu sebelumnya dilaporkan menjalani operasi di bagian kepala.
Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Pradono Handojo tidak bisa membeberkan secara detail perkembangan kondisi terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara itu.
“Untuk terduga pelaku kondisinya juga berangsur baik, namun kami tidak mendapatkan otoritas dari pihak kepolisian untuk menceritakan lebih lanjut tentang kondisi beliau,” kata Pradono di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Di sisi lain, RSIJ Cempaka Putih telah merawat 49 pasien dari 54 orang yang merupakan korban ledakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara sejak Jumat (7/11/2025). Sementara sebagian korban lainnya dirawat di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Saat ini, korban yang menjalani perawatan intensif di RSIJ telah berturun signifikan. Sebagian dari mereka membutuhkan pemantauan ketat di intensive care unit (ICU) dan saty di high care unit (HCU).
“Yang dirawat 13 orang ini hampir semuanya kondisinya berangsur-angsur membaik ya Alhamdulillah,” ungkap Pradono.
Mayoritas korban mengalami cedera pada telinga bagian dalam akibat ledakan diduga bom rakitan.
“Namun secara umum yang kami dapati adalah trauma yang cukup serius pada daerah pendengaran, ada yang mengalami bolong secara total untuk bagian gendang telinga dan juga ada yang sebagian,” imbuhnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Budi Hermanto menyebut, terduga pelaku masih menjalani perawatan medis. Bahkan, terduga pelaku menjalani operasi di bagian kepala akibat luka yang dideritanya.
“Luka pasti di bagian kepala dan ada luka goresan. Ya, menjalani operasi pada bagian kepala,” ucapnya, terpisah di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).
Ledakan di lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta itu terjadi saat pelaksanaan salat Jumat pada 7 November 2025. Akibat insiden itu, 54 orang mengalami luka dan harus menjalani perawatan di dua rumah sakit berbeda. (dan)









