INDOPOSCO.ID – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menumbuhkan kembali semangat kepedulian sosial di masyarakat melalui aktivitas Karang Taruna dan organisasi kepemudaan seperti Pramuka. Hal ini disampaikan setelah insiden ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11).
Dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Minggu malam, Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa organisasi sosial seperti Karang Taruna dan Pramuka memiliki peran strategis dalam membangun karakter dan solidaritas masyarakat.
“Bapak Presiden menekankan perlunya membangkitkan kembali semangat sosial dan kehidupan bermasyarakat. Beliau juga menyoroti pentingnya mengaktifkan kembali Karang Taruna dan Pramuka,” ujar Prasetyo Hadi saat memberikan keterangan kepada media di kawasan Kertanegara, Minggu (9/11/2025) malam.
Prasetyo menambahkan, Presiden memandang insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara yang menyebabkan puluhan siswa luka-luka sebagai peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, Presiden menginstruksikan agar pihak sekolah, terutama para guru, lebih memperhatikan kondisi para siswa dan situasi di lingkungan sekolah.
“Guru dan tenaga pendidik harus lebih peka jika menemukan hal-hal yang mencurigakan di sekolah,” lanjutnya.
Selain itu, Presiden juga menyinggung pengaruh permainan daring (gim online) yang dinilai dapat membentuk perilaku agresif di kalangan pelajar.
Menurut Prasetyo, gim seperti PUBG memungkinkan pemain mengenali berbagai jenis senjata dan menormalisasi tindakan kekerasan.
“Dari gim seperti itu, siswa bisa dengan mudah mempelajari bentuk-bentuk senjata dan tanpa sadar terbiasa melihat kekerasan sebagai sesuatu yang lumrah,” ucapnya.
Insiden di SMA Negeri 72 terjadi sekitar pukul 12.15 WIB pada Jumat (7/11), di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang berada dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut.
Berdasarkan keterangan saksi, ledakan terdengar saat guru dan siswa tengah melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah. Ledakan pertama muncul ketika khotbah berlangsung, disusul letusan kedua dari arah berbeda.
Kejadian tersebut menyebabkan sejumlah korban mengalami luka bakar dan cedera akibat serpihan benda, serta memicu kepanikan di kalangan warga sekolah dan masyarakat sekitar seperti dilansir Antara.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa pelaku diduga merupakan siswa dari sekolah tersebut. Siswa itu disebut-sebut mengalami perundungan (bullying), yang kemungkinan menjadi motif di balik tindakannya. Di lokasi kejadian, petugas juga menemukan benda menyerupai airsoft gun dan revolver mainan yang kemudian dipastikan bukan senjata asli. (aro)









