• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Kemenekraf Dorong Puluhan Jenama Lindungi Identitas Brand Dengan HAKI

Nelly Marinda Situmorang Editor Nelly Marinda Situmorang
Senin, 3 November 2025 - 16:56
in Ekonomi
haki

Sesi presentasi para peserta pada kegiatan Bootcamp 1 Inkubasi Fesyen wilayah Jabodetabek, Bogor, Minggu (2/11/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kementerian Ekonomi Kreatif mendorong puluhan jenama lokal untuk memperkuat identitas merek (brand DNA) dan melindunginya melalui Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk meningkatkan daya saing global.

“Identitas dan ciri khas membuat sebuah produk menjadi unik dan berbeda dari pesaingnya. Namun, tanpa perlindungan HAKI, potensi plagiasi menjadi besar, sehingga peluang pasar produk pun dapat menurun,” ujar Direktur Fesyen Kemenekraf Romi Astuti dalam keterangan pers, Senin (3/11/2025).

BacaJuga:

Holding UMKM Expo 2025, Jalan Baru Usaha Mikro Indonesia Menembus Pasar Dunia

Bermula dari 10 Meter Kain, Kini UMKN Batik Binaan BRI Ini Tembus Pasar Internasional

Langkah Strategis KPII: Akuisisi Permata Citra Inovasi untuk Perluas Sinergi Usaha

Dalam Bootcamp 1 Inkubasi Fesyen Jabodetabek, Kementerian Ekraf/Badan Ekraf melakukan pendampingan pengembangan identitas merek dan peningkatan kesiapan produk menuju pasar global.

Romi menyampaikan Kemenekraf berkomitmen membantu fasilitasi untuk akses pengurusan dan pendaftaran HAKI. Ia menjelaskan bahwa melalui program Bootcamp 1 ini, Kementerian Ekraf/Badan Ekraf juga dapat semakin menguatkan data jenama yang memerlukan fasilitasi HAKI.

“Kementerian Ekraf/Badan Ekraf melalui Direktorat Pengembangan Fasilitasi Kekayaan Intelektual dapat membantu prosesnya, sementara Direktorat Fesyen siap mendukung dari sisi penyediaan data jenamanya,” tambahnya.

Sepuluh jenama fesyen terkurasi yang mengikuti program ini memperoleh manfaat yang berbeda sesuai dengan kebutuhan yang paling relevan bagi perkembangan usaha mereka.

Ketua Yayasan Batik Marunda, Irmanita mengatakan kegiatan ini sangat membantunya dari segi penguatan bisnis dan nilai ekonomi ibu-ibu relokasi di Rusunawa Marunda Jakarta utara melalui produksi Batik Marunda yakni batik Betawi bercorak flora dan fauna khas pesisir.

“Sebelumnya kami hanya fokus membina penghuni rusun mengembangkan desain, namun kurang memperhatikan dari aspek penjualan dan bisnis. Pelatihan dari Kementerian Ekraf/Badan Ekraf ini sangat menjawab kebutuhan kami untuk meningkatkan nilai jual produk agar meningkatkan perekonomian para ibu di rusun,” ujar Irmanita.

“Kami juga sangat terbantu dengan fasilitasi pendaftaran HKI, karena setelah dijelaskan, kami semakin memahami pentingnya memiliki merek yang terlindungi,” imbuhnya.

Selain aspek keuangan, beberapa peserta juga merasa penguatan karakter brand menjadi manfaat utama yang mereka dapatkan. Jumirah, salah satu peserta yang juga pemilik jenama fesyen pakaian Mierto menilai pendampingan ini membantunya menemukan ciri khas yang lebih tajam tanpa meninggalkan identitas yang sudah dibangun sejak awal.

“Selama ini kami memproduksi pakaian batik dengan pola pada umumnya, dan kami sempat bingung ke mana arahnya brand kami ini, ciri khasnya yang paling menarik apa. Di sini kami mendapat banyak sekali insight dan diminta langsung praktik untuk meng-upgrade brand DNA kami, tapi tetap mempertahankan identitas Mierto sebelumnya,” ujar Jumirah.

Subsektor fesyen menjadi penyumbang terbesar ekspor ekonomi kreatif Indonesia dengan nilai mencapai sekitar 7 juta dolar AS pada 2025.

Selain itu, data BKPM menunjukkan subsektor fesyen menempati posisi kedua tertinggi dalam nilai investasi ekonomi kreatif, dengan total mencapai Rp9,43 triliun. (ney)

Tags: hakiidentitas brandJenamaKemenekraf
Berita Sebelumnya

Kebiasaan ‘Krek-krek’ Pada Jari, Pertanda Sehat atau Justru Bahaya?

Berita Berikutnya

Kemendikdasmen Siapkan Sanksi Tangani Pelanggaran Selama TKA

Berita Terkait.

bagus
Ekonomi

Holding UMKM Expo 2025, Jalan Baru Usaha Mikro Indonesia Menembus Pasar Dunia

Jumat, 19 Desember 2025 - 21:01
brii
Ekonomi

Bermula dari 10 Meter Kain, Kini UMKN Batik Binaan BRI Ini Tembus Pasar Internasional

Jumat, 19 Desember 2025 - 18:18
kpii
Ekonomi

Langkah Strategis KPII: Akuisisi Permata Citra Inovasi untuk Perluas Sinergi Usaha

Jumat, 19 Desember 2025 - 18:08
bri
Ekonomi

Gelar RUPSLB, BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026

Jumat, 19 Desember 2025 - 16:40
WhatsApp Image 2025-12-19 at 15.35.20
Ekonomi

Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi CSR PGN Kedungturi Mampu Kelola 4,9 Ton Sampah Anorganik

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:41
WhatsApp Image 2025-12-19 at 10.55.57
Ekonomi

MMB Apresiasi Presiden Prabowo dan Danantara atas Akuisisi Aset Strategis di Makkah

Jumat, 19 Desember 2025 - 15:27
Berita Berikutnya
tka

Kemendikdasmen Siapkan Sanksi Tangani Pelanggaran Selama TKA

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.