INDOPOSCO.ID – Pemerintah Sudan mengonfirmasi bahwa sedikitnya 2.200 orang tewas dalam pertempuran di Kota Al Fasher, Provinsi Darfur Utara, setelah wilayah tersebut sepenuhnya direbut oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada 26 Oktober lalu.
Selain korban jiwa, lebih dari 390.000 warga terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka, ujar Agad bin Kony, juru bicara Tentara Pembebasan Sudan yang berpihak pada pemerintah, dalam wawancaranya dengan RIA Novosti, Kamis (30/10/2025).
Menurut Agad, jumlah korban tewas kini mencapai 2.227 orang, mencakup anak-anak, perempuan, dan lansia.
“Seluruh dunia telah melihat rekaman yang memperlihatkan para milisi menembaki warga sipil di rumah sakit Saudi, pusat-pusat pengungsian, dan masjid, tempat korban luka serta masyarakat sipil berlindung dari baku tembak,” jelasnya.
Laporan lapangan juga menyebutkan bahwa lebih dari 393.000 penduduk telah mengungsi dari Al Fasher hanya dalam waktu empat hari terakhir.
Kota Al Fasher sendiri merupakan benteng terakhir pasukan pemerintah Sudan di wilayah Darfur, yang sejak tahun lalu telah dikepung secara intens oleh RSF.
Perang saudara yang berlangsung di Sudan kini memasuki tahun ketiga, mempertemukan tentara nasional Sudan dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) seperti dilansir Sputnik-OANA melalui Antara.
Konflik berkepanjangan ini telah menelan puluhan ribu korban jiwa, memaksa jutaan orang mengungsi, serta membuat sebagian besar wilayah Sudan berada di ambang krisis kelaparan, meskipun gencatan senjata berulang kali diserukan oleh PBB dan mediator regional. (aro)
 
 
			 
			 
 
					








