INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi II DPR RI Taufan Pawe menegaskan perlunya evaluasi dan pembenahan menyeluruh di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta. Menurutnya, STPN memiliki posisi strategis sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mencetak sumber daya manusia (SDM) bidang pertanahan untuk memperkuat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
“Tidak bisa dipungkiri, STPN ini adalah embrio dari SDM ATR/BPN yang nantinya akan terjun langsung ke masyarakat. Jadi, output-nya harus benar-benar andal, berintegritas, dan mampu menjaga marwah institusi ATR/BPN,” ujar Taufan usai melakukan pengawasan dalam kunjungan kerja reses Komisi II DPR RI ke STPN, Jumat (3/10/2025).
Politisi Fraksi Partai Golkar itu menyoroti keterbatasan tenaga pengajar berkualifikasi tinggi di STPN. Dari paparan pihak kampus, diketahui hanya terdapat 14 dosen bergelar doktor (S3) dan satu guru besar.
“Ini harus menjadi perhatian serius. Idealnya, para dosen bergelar doktor mendapatkan dukungan untuk segera meraih predikat guru besar. Keberadaan profesor bukan hanya simbol prestise, tapi juga menjadi tolok ukur kualitas akademik sebuah perguruan tinggi,” tegasnya.
Selain kualitas tenaga pengajar, Taufan juga menyoroti perlunya peningkatan sarana dan prasarana pendukung. Namun, ia menilai faktor utama keberhasilan STPN tetap terletak pada penguatan kapasitas dosen dan optimalisasi sistem penerimaan mahasiswa.
“Sarana prasarana memang penting, tapi pengajar tetap kunci utama. Penerimaan mahasiswa, termasuk dari jalur utusan pemerintah daerah, juga perlu terus dihidupkan agar semakin banyak SDM pertanahan yang unggul dan siap pakai,” jelasnya.
Taufan berharap keberadaan STPN dapat terus diperkuat untuk menjawab kebutuhan nasional di bidang pertanahan.
“Karena STPN ini satu-satunya di Indonesia, maka sudah seharusnya menghasilkan output dan outcome sesuai harapan. STPN harus menjadi Candradimuka bagi SDM pertanahan yang profesional, berintegritas, dan siap mengabdi untuk masyarakat,” pungkasnya. (dil)








