• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Megapolitan

Komisi IX Cecar Kemenkes, dari Program Vaksin HPV hingga Isu Kenaikan Iuran BPJS

Folber Siallagan Editor Folber Siallagan
Kamis, 4 September 2025 - 16:35
in Megapolitan
Charlie-Honoris

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris disela-sela rapat bersama Menteri Kesehatan di Senayan, Kamis (4/9/2025). Foto : DPR RI

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyampaikan keprihatinannya terkait minimnya alokasi anggaran untuk layanan kesehatan yang bersifat mendasar. Ia menilai sejumlah program penting, termasuk vaksin HPV, belum mendapatkan perhatian yang memadai dalam rencana anggaran Kementerian Kesehatan.

“Jujur saya juga terkejut dan prihatin. Beberapa layanan yang sangat mendasar ternyata belum dianggarkan. Padahal seharusnya sudah masuk dan diprioritaskan dalam anggaran tambahan,” ujar Charles dalam rapat bersama Menteri Kesehatan di Senayan, Kamis (4/9/2025).

BacaJuga:

Api Mengamuk di Kapuk Muara, Belasan Rumah Semi Permanen Terbakar

Regulasi Baru PAW 2025: KPU Jakarta Ingatkan Parpol Jangan Lengah

Hujan Berpotensi Mengguyur Sejak Siang Hingga Malam Hari di Jakarta

Charles mengingatkan bahwa program vaksin HPV pernah menjadi fokus Kementerian Kesehatan beberapa tahun lalu, namun kini justru tidak terlihat dalam anggaran. “Saya kok jadi agak heran dan bingung. Prioritasnya Pak Menteri kok sepertinya berubah? Apakah ada perbedaan prioritas sekarang?” tanyanya.

Selain itu, Charles juga menyoroti penambahan anggaran untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang mencapai Rp10 triliun. Menurutnya, hal ini memunculkan spekulasi publik mengenai kemungkinan adanya kenaikan iuran.

“Di luar sana sudah mulai ramai, Pak, terkait dengan informasi kenaikan iuran BPJS. Dari Kementerian Keuangan sendiri masih simpang siur, ada yang bilang naik, ada yang bilang belum. Kalau melihat penambahan anggaran ini, bisa saja memang ada kenaikan iuran,” jelasnya.

Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam mengambil kebijakan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Ia menilai kondisi ekonomi rakyat saat ini masih berat, sehingga rencana kenaikan iuran bisa memicu keresahan.

“Frustrasi publik sudah menumpuk dalam beberapa bulan terakhir. Saya harap pemerintah mempertimbangkan dengan serius. Kalau memang iuran naik, maka jumlah penerima bantuan harus ditambah agar rakyat kecil tidak makin terbebani,” tegas Charles.

Anggota Komisi IX DPR RI Sri Meliyana turut menyoroti kebijakan Kementerian Kesehatan yang memasukkan kebutuhan anggaran penanganan penyakit menular dalam usulan tambahan. Ia menilai kebutuhan seperti Rapid Diagnostic Test (RDT) demam berdarah, vaksinasi HPV, hingga program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) seharusnya sudah dianggarkan sejak awal, bukan sekadar dimasukkan dalam penambahan anggaran.

“Demam berdarah itu penyakit langganan kita. Begitu juga BIAS dan vaksinasi HPV, mestinya sudah ada dalam pagu anggaran utama. Kok justru masuk ke anggaran tambahan?” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa kebutuhan obat dan vaksin bersifat rutin serta mendasar, sehingga tidak boleh terlambat disediakan. “Pasti kita butuh BIAS, pasti kita butuh reagen untuk penyakit yang sudah menjadi langganan Indonesia tiap musim. Jangan sampai kita tidak punya obat dan tidak ada vaksin, baik di pusat apalagi di daerah,” tegasnya.

Legislator Fraksi Gerindra tersebut menekankan pentingnya konsistensi dalam perencanaan anggaran agar pelayanan kesehatan masyarakat tidak terganggu. Ia meminta pemerintah memastikan ketersediaan obat dan vaksin di semua tingkatan.

“Kalau pusat tidak punya, daerah harus minta kemana? Ini harus menjadi fokus penyediaan obat dan vaksin agar masyarakat terlindungi,” pungkasnya. (dil)

Tags: DPR RIiuran BPJSKemenkesLayanan KesehatanProgram Vaksin HPV
Berita Sebelumnya

Hakim Tolak Permohonan Penangguhan Penahanan Nikita Mirzani

Berita Berikutnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Jakarta, Massa Gebrak Bawa Patung Tikus Berdasi

Berita Terkait.

kebakaran
Megapolitan

Api Mengamuk di Kapuk Muara, Belasan Rumah Semi Permanen Terbakar

Minggu, 21 Desember 2025 - 13:13
kpu
Megapolitan

Regulasi Baru PAW 2025: KPU Jakarta Ingatkan Parpol Jangan Lengah

Minggu, 21 Desember 2025 - 10:28
hujan
Megapolitan

Hujan Berpotensi Mengguyur Sejak Siang Hingga Malam Hari di Jakarta

Minggu, 21 Desember 2025 - 08:46
IMG-20251220-WA0017
Megapolitan

Truk Besi Kecelakaan di Jakut, Sopir-Kernet Meninggal

Sabtu, 20 Desember 2025 - 23:34
WhatsApp Image 2025-12-20 at 18.51.13
Megapolitan

Liburan Seru di The Jungle Bogor, Banyak Acara dan Hadiah Menarik

Sabtu, 20 Desember 2025 - 18:56
hujan-petir
Megapolitan

Hujan Disertai Petir Mewarnai Prakiraan Cuaca di Jakarta Akhir Pekan Ini

Sabtu, 20 Desember 2025 - 08:11
Berita Berikutnya
demo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Jakarta, Massa Gebrak Bawa Patung Tikus Berdasi

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.