INDOPOSCO.ID – PT Amman Mineral Indonesia Tbk atau AMMAN mengumumkan hasil kinerja keuangan dan operasional kuartal III tahun 2024 pada Kamis (28/11/2024).
Di periode sembilan bulan pertama tahun 2024 ini, AMMAN mencatat laba bersih perusahaan mengalami kenaikan 958 persen secara tahunan.
Direktur Utama AMMN, Alexander Ramlie mengungkapkan, capaian peningkatan laba bersih yang sangat signifikan ini menyentuh angka USD720 juta.
Ia mengatakan, kinerja keuangan yang positif ini ditopang oleh entitas anak, PT Amman Mineral Nusa Tenggara selaku pemilik konsesi dan operator tambang Batu Hijau, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia.
Sejak AMMN mengambil alih operasi Batu Hijau pada November 2016, perusahaan secara konsisten mencapai berbagai rekor produktivitas dan produksi.
“Tahun ini, kami mencatat tonggak sejarah baru dengan mencapai rekor produktivitas pertambangan dan produksi tertinggi untuk periode sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2024,” ucap Alexander.
Kemudian, produksi konsentrat meningkat signifikan sebesar 85 persen dibanding tahun lalu, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing naik 68 persen dan 173 persen. Pertumbuhan yang mengesankan ini didukung oleh produksi bijih berkadar tinggi dari Fase 7.
“Seiring kemajuan proyek-proyek ekspansi, kami berkomitmen pada pendekatan yang hati-hati dan berfokus pada keselamatan untuk memastikan kelangsungan operasional dan keandalan jangka panjang dari semua fasilitas,” tuturnya.
Saat ini komisioning smelter masih berlangsung dan AMMAN merencanakan produksi katoda tembaga pertama pada kuartal I tahun 2025.
“Sehubungan dengan perkembangan ini, kami telah memperbarui panduan produksi tahun 2024 kami berdasarkan perubahan konfigurasi rencana tambang. Rencana ini yang telah mempertimbangkan jadwal produksi smelter, transisi dari Fase 7 ke Fase 8, dan ekspansi pabrik konsentator,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan AMMAN, Arief Sudarto menambahkan, kinerja keuangan AMMAN pada sembilan bulan pertama tahun 2024 mencatatkan angka tertinggi sejak pihaknya mengambil alih operasi Batu Hijau.
“Utamanya didorong oleh peningkatan signifikan dalam volume penjualan tembaga dan emas, yang masing-masing tumbuh 55 persen dan 146 persen,” sebutnya.
Kenaikan harga emas dan tembaga masing-masing sebesar 21 persen dan 6 persen juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan AMMAN.
Penjualan bersih tumbuh 117 persen dibandingkan tahun lalu yang menjadi USD2.495 juta. Ini didorong oleh produksi dari bijih berkadar tinggi.
“EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) naik 147 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai margin EBITDA sebesar 59 persen. Karena itu, laba bersih untuk periode ini meningkat 958 persen menjadi USD720 juta, menjadikan margin laba bersih 29 persen,” ujar Arief. (rmn)








