• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Strategi Paradoks: Anti Mainstream Bureaucracy ala Abdullah Azwar Anas

Ali Rachman Editor Ali Rachman
Sabtu, 12 Oktober 2024 - 12:07
in Nasional
Anti-Mainstream-Bureaucracy-co

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas (tengah), dalam Forum Diskusi Kinerja Reformasi Birokrasi Indonesia, dan Peluncuran Buku "Anti Mainstream Bureaucracy", di Jakarta, Kamis (10/10/2024). Foto: Dokumen Kementerian PANRB

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Dalam menyelesaikan birokrasi yang kaku, berbelit, dan rigid, dibutuhkan pola berpikir yang out of the box untuk melawan arus tata kelola pemerintahan. Melalui buku ‘Anti Mainstream Bureaucracy’, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menawarkan perspektif baru, serta strategi dan seni mentransformasikan birokrasi berdasarkan pengalamannya selama menjabat sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.

“Buku ini merangkum dari pekerjaan banyak orang, yang kebetulan Menteri PANRB bagian itu, dan kemudian kami tulis supaya menjadi pelajaran buat kita. Dan saya berterima kasih, karena saya banyak belajar dengan para menteri kolega saya, dan kepala LPNK, LPNS, kepala badan, dan teman-teman di Kementerian PANRB,” ujar Anas, dalam Forum Diskusi Kinerja Reformasi Birokrasi Indonesia, dan Peluncuran Buku “Anti Mainstream Bureaucracy”, di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

BacaJuga:

AFS GFLN 2025, Jalan Sunyi Pelajar Daerah Menuju Panggung Dunia

Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun

Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih

Dalam buku tersebut, Anas membahas cara-cara pengelolaan pemerintahan yang kaya akan paradoks, dan mendobrak cara kerja lama yang mengeras puluhan tahun, dan fokus pada perwujudan solusi kepada masyarakat sebagai “konsumen” dan stakeholders utama yang harus dilayani.

Dalam buku dijelaskan, pendekatan anti-mainstream ini bukan sekadar ‘perlawanan’ terhadap tradisi, tetapi lebih kepada penciptaan budaya baru dalam tata kelola pemerintahan. Birokrat tidak sekadar mengikuti prosedur, tetapi menjadi agen perubahan yang proaktif, produktif, dan berfokus dampak (impact-focused).

Untuk diketahui Anti Mainstream Bureaucracy” adalah seri lanjutan dari beberapa buku selanjutnya: Creative Collaboration, Inovasi Banyunwangi, dan Anti Mainstream Marketing. Anti Mainstream Bureaucracy merupakan catatan dari perjalanan dan pengalaman yang menggambarkan berbagai langkah konkret dalam reformasi birokrasi dan inovasi pemerintahan.

Selanjutnya, buku tersebut juga menceritakan kepemimpinan Menteri Anas sejak awal mendapatkan amanah memimpin Kementerian PANRB. Menteri Anas menggaungkan agenda Birokrasi Berdampak sebagai upaya menerjemahkan tiga arahan Presiden Joko Widodo terkait birokrasi yang berdampak; reformasi birokrasi bukan tumpukan kertas; dan birokrasi harus lincah dan cepat.

“Begitu kami masuk kami lihat kami kumpul kepada teman-teman apa skala prioritas, ternyata masalahnya banyak. Maka kami tetapkan 7 skala prioritas, tapi sebelum itu kami kasih kertas kosong kepada semua staf, untuk tulis keluhan tentang kantor Kementerian PANRB, yang kedua harapannya kepada saya dan harapan kedepan kepada kantor ini apa? Supaya masalah itu diselesaikan dengan cepat,” ungkap Anas.

Menanggapi arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian PANRB menetapkan tujuh program prioritas Kementerian PANRB yang dinarasikan dalam buku itu, dan ada 12 jurus anti-mainstream yang dibagi ke dalam dua kelompok besar, yang disingkat “2S. yakni STRATEGY: The 7 Anti-Mainstream Actionable STRATEGY; dan STYLE: The 5 Anti-Mainstream Leadership STYLES.

Jurus pertama “STRATEGY” adalah strategi yang merupakan “hard aspect” dari jurus reformasi birokrasi yang diusung pemerintah. Kenapa disebut “hard aspect”, karena di dalamnya mengandung prinsip-prinsip strategi yang obyektif-teknis-spesifik, yang bisa dirumuskan ke dalam langkah-langkah “how to”, sehingga mudah direplikasi siapapun.

Tujuh jurus pertama yang kemudian dikembangkan menjadi 20 strategi turunan. Jurus-jurus ini digali dan didapatkan wisdom dari lapangan. 7 strategi aksi antara lain kompetensi; simplifikasi; digitalisasi; performansi; agility; kulturasi; dan orkestrasi.

Sementara, “STYLE” merupakan “soft aspect” karena sifatnya yang lebih personal-universal-situasional, lebih merupakan art ketimbang science. Lima jurus kepemimpinan diimplementasikan untuk menyukseskan reformasi birokrasi berdampak, diantaranya yaitu Inspirasi: “Menginspirasi dengan Bukti”; Kecepatan: “Momentum untuk Mempercepat Eksekusi”; Eksekusi: “Ini adalah Tentang Detail”; Kolaborasi: “Superteam Lebih Super dari Superman”; dan Winning Mentality: “Setiap Insan adalah Pemenang.”

Anas menjelaskan salah satu implementasi orkestrasi adalah saat ia menghadapi tantangan dalam memimpin Kementerian PANRB. Diceritakan bahwa untuk meyakinkan stakeholder adalah hal yang tidak mudah, menurutnya kewenangan dirinya sebagai MenPANRB tidak cukup untuk mengatur Kementerian lain.

Mengatasi hal itu, Anas merangkul menteri lainnya agar lebih powerful.

“Maksudnya adalah kita ini jangan sedikit-sedikit minta ditambah kewenangan, padahal kita bisa menggunakan kewenangan yang lain untuk mempercepat pencapaian target yang diberikan pimpinan kepada kita,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan apresiasinya atas peluncuruan buku anti mainstream bureaucracy. Menurutnya buku tersebut adalah pencapaian Anas yang luar biasa.

“Saya bangga saya pernah bekerja sama dengan Pak Anas, dan saya kira tim di kantor saya, kami senang bekerja dengan Pak Anas. Dan kita bersyukur bahwa Anda menulis buku ini dan melakukan banyak reformasi dalam birokrasi dan itu mempermudah kita semua, akan mengurangi korupsi di indonesia ini, membawa efisiensi, dan membawa nama indonesia lebih bagus ke depan,” ujar Luhut.

Lebih lanjut Menko Marves berharap agar ke depan Anas terus berkarya.

“Ke depan lakukanlah itu semua dengan hati karena apapun profesionalisme kita tanpa hati juga tidak bisa tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Expert Management Yuswohady menyampaikan pandangannya mengenai gaya kepemimpinan Menteri Anas. Dikatakan, anti mainstream yang dimaksud dalam buku tersebut adalah refleksi dari pendekatan paradoks.

“Pendekatan paradoks itu adalah pendekatan yang seolah-seolah kayak bertentangan tetapi bisa dikoneksikan dan kemudian menghasilkan sesuatu yang extraordinary, jadi menurut saya maestro paradoks itu Pak Anas,” ucapnya.

Yuswohady menambahkan, Anas jika melakukan sesuatu dimulai dari akhir bukan dari awal.

“Jadi, end destination itu, ada dimana, dia sudah petakan. Terus ada juga the more you give the more you get, pak Anas makin sering memberi maka justru rezekinya makin melimpah,” ungkapnya.

Yuswohady melanjutkan, Anas memiliki keahlian dalam membuat skala prioritas. Diibaratkan, jika semuanya ingin prioritas, maka tidak akan ada prioritas.

“Ini seni memimpin yang kayak begini di bikin pak Anas. Kalau kita mengharapkan quality, biasanya quantitinya sedikit, begitu juga sebaliknya. Tapi, sama pak Anas dibreak, dia bisa banyak, tapi kualitasnya bagus,” tuturnya (nas)

Tags: abdullah azwar anaspeluncuran bukuReformasi BirokrasiTransformasi Birokrasi
Berita Sebelumnya

Putra Jakarta Secara Idiologis, Ini Alasan Kaum Betawi Dukung Pramono-Doel

Berita Berikutnya

Pj Gubernur Aceh Minta Praktek Tambang Ilegal di Aceh Barat dan Nagan Raya Diberantas

Berita Terkait.

pelajar
Nasional

AFS GFLN 2025, Jalan Sunyi Pelajar Daerah Menuju Panggung Dunia

Minggu, 21 Desember 2025 - 11:16
menkop
Nasional

Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun

Minggu, 21 Desember 2025 - 09:05
lpdb
Nasional

Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih

Minggu, 21 Desember 2025 - 08:51
176624120043187286337033472369933
Nasional

OJK: Pertumbuhan Kredit 2026 Diproyeksikan Sedikit Naik Dibanding 2025

Minggu, 21 Desember 2025 - 06:11
17662367303551538550684285634973
Nasional

Yusril: Presiden Prabowo Setujui Perumusan PP soal Reformasi Polri

Minggu, 21 Desember 2025 - 05:17
1766241431004854418450010564509
Nasional

BNPB Laporkan Jumlah Pengungsi Bencana Sumatera Berkurang

Minggu, 21 Desember 2025 - 03:16
Berita Berikutnya
Safrizal-ZA

Pj Gubernur Aceh Minta Praktek Tambang Ilegal di Aceh Barat dan Nagan Raya Diberantas

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.