• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Penuhi Permintaan saat Lebaran, BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang

Ali Rachman by Ali Rachman
Sabtu, 20 April 2024 - 09:31
in Ekonomi
UMKM-Jatim-co

Windayati, wirausaha dari Desa Wage, Aloha, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, yang menjadi nasabah aktif BRI tercatat telah mendapatkan KUR Mikro BRI. Foto: BRI

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Momen Ramadan dan Idul Fitri membawa berkah tersendiri bagi pelaku usaha kue kering dan berbagai macam snack. Bukan hanya produsen besar tetapi juga para pelaku usaha mikro. Salah satunya adalah Windayati, wirausaha dari Desa Wage, Aloha, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Jelang lebaran, Windayati disibukkan dengan melayani banyak orderan kue-kue kering seperti nastar, kastengel, dan choco chips. Menyadari permintaan pesanan tinggi, Windayati memanfaatkan momentum ini untuk menyajikan inovasi baru berupa tampilan kue yang lebih menarik.

“Banyak yang mencari kue-kue kering untuk lebaran, sehingga saya memanfaatkan kesempatan ini dengan membuat inovasi baru, yaitu nastar berbentuk bunga dengan selai di luar. Selain nastar bunga, saya juga menawarkan produk kastengel dan kue kering butter choco chips,” kata dia.

Melalui merek Retas Snacks And Cookies, usaha kue rintisan Windayati ini sudah memiliki banyak pelanggan setia. Jelang lebaran ini pesanan bisa datang dari berbagai kalangan, salah satunya yang order dalam jumlah besar adalah dari dinas-dinas di daerah sehingga membuat omset usaha Windayati meningkat drastis saat bulan Ramadan.

“Biasanya setiap bulan, omset saya hanya sekitar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta rupiah. Namun, selama bulan Ramadan, omset bisa mencapai Rp10 juta per bulan,” tuturnya.

Windayati menawarkan berbagai macam kue kering, termasuk rengginang dan keripik gandum dengan harga yang terjangkau, berkisar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu, tergantung pada beratnya.

Sejatinya, Windayati bukanlah pemain baru di dunia usaha kue kering. Perempuan 48 tahun ini sudah merintis usaha sejak tahun 2019 dengan modal awal Rp1 juta. Berawal dari hobi membuat kue, Windayati kemudian membulatkan tekadnya untuk berani berbisnis usaha kue.

“Usaha ini berawal dari hobi saya yang suka memasak dan suka membuat kue. Lalu, biasanya kalau beli di luar rasanya sering tidak sesuai, jadi akhirnya saya memproduksi sendiri,” ungkapnya.

Dari situlah kemudian, Windayati melabeli kue kering buatannya dengan merek Retas Snacks And Cookies, karena tak hanya menjual kue kering tapi juga aneka snack. Pelan tapi pasti usahanya semakin berkembang dan mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Windayati kini mempekerjakan 3 orang karyawan untuk menjalan usaha kue kering yang juga menjadi salah satu unit usaha Griya Kreatif Private miliknya.

KUR Mikro BRI

Perkembangan usaha kue kering Retas Snacks And Cookies milik Windayati sejatinya tidak bisa dipisahkan dari akses pembiayaan. Program KUR Mikro dari BRI menjadi salah satu pendorong utama dalam menjalankan usaha kue kering dan memenuhi pesanan para konsumen. Windayati, tercatat sebagai nasabah aktif BRI tercatat telah mendapatkan KUR Mikro BRI.

Tidak hanya mendapatkan bantuan permodalan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga memberikan dukungan penuh dalam pengembangan usaha Windayati melalui pendampingan dan pelatihan.

“Selain modal, BRI juga memberikan pendampingan usaha dan pelatihan yang sangat berharga. Saya tergabung dalam rumah BUMN, dimana saya mendapatkan berbagai pelatihan mulai dari peningkatan produk, kemasan, pemasaran, hingga strategi digital marketing,” terangnya.

Windayati merasakan dukungan BRI berperan penting dalam kemajuan usaha kue keringnya. Ia berharap BRI dapat terus memberikan dukungan kepada dirinya untuk terus mengembangkan usaha kuenya. Pasalnya, sebagai pelaku usaha mikro menghadapi tantangan pada aspek pemasaran dan persaingan dengan produsen-produsen besar.

Seperti diketahui, BRI merupakan perbankan di Indonesia yang menjadi penyalur kredit usaha rakyat (KUR) terbesar, yang setiap tahunnya terus meningkat. Sepanjang tahun 2023 lalu, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur dengan mayoritas penyaluran KUR untuk sektor produksi. Di tahun 2024 ini, BRI menjadi penyalur KUR terbesar dengan alokasi Rp165 triliun.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari optimistis BRI dapat menyalurkan KUR tersebut sebelum tahun 2024 berakhir. Optimisme itu tak lepas dari strategi yang telah disusun perseroan pada percepatan graduasi atau upaya menaikkelaskan nasabah eksisting, dan perluasan jangkauan penerima baru.

“BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) dan memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM. Kisah produsen sekaligus pelaku UMKM Kue Kering ini menjadi salah satu contoh bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha yang kami berikan dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM,” tegasnya, dalam keterangannya, Sabtu (20/4/2024), secara terpisah. (adv)

Tags: BBRIbriPemberdayaan UMKMUMKM Naik Kelas
Previous Post

Maucash Partisipasi dalam Festival Foodies Palembang

Next Post

Mantan Wali Kota Tangerang Ini Diyakini Bisa Bawa Perubahan Besar di Banten

Related Posts

amman
Ekonomi

AMMAN Kantongi Rekomendasi Ekspor 480 Ribu dmt Konsentrat Tembaga, Smelter Pulih Bertahap

Sabtu, 1 November 2025 - 22:12
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin. Foto: Dokumen Kementerian P2MI
Ekonomi

Purna Migran Sulit Berdaya: Sinergi Mukhtarudin-Ferry Terlambat atau Kunci Perubahan?

Sabtu, 1 November 2025 - 12:35
IMG-20251101-WA0003
Ekonomi

Pepsodent Kenalkan Senyum Ultra White di Jakarta Fashion Week 2026

Sabtu, 1 November 2025 - 12:10
WhatsApp Image 2025-11-01 at 11.42.32
Ekonomi

Ponpes Sunan Drajat Lahirkan Santripreneur Berdaya Saing Lewat Sundra SuperApp

Sabtu, 1 November 2025 - 11:45
PHM
Ekonomi

Utamakan Penggunaaan Produk Dalam Negeri, PHM Raih Penghargaan Subroto 2025

Sabtu, 1 November 2025 - 10:49
WhatsApp Image 2025-11-01 at 10.20.07
Ekonomi

Selaras dengan Tujuan Pembangunan Nasional, NHM Revitalisasi Akses Air Bersih bagi Warga Desa Kusu Lovra di Malut

Sabtu, 1 November 2025 - 10:32
Next Post
Arief-Rachadiono-Wismansyah-co

Mantan Wali Kota Tangerang Ini Diyakini Bisa Bawa Perubahan Besar di Banten

BERITA POPULER

  • expo

    Expo Kemandirian Pesantren Meriahkan MQK Internasional 2025 di Wajo

    1170 shares
    Share 468 Tweet 293
  • Menag Soroti Dampak Perang dan Kerusakan Iklim di Pembukaan MQK Internasional

    870 shares
    Share 348 Tweet 218
  • Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    960 shares
    Share 384 Tweet 240
  • PPK BPJN Banten Bantah Pekerjaan Ruas Jalan Nasional Bayah Cibareno Mangkrak, Ini Alasannya

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Ampas Teh

    716 shares
    Share 286 Tweet 179
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.