• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Kasus Santri Meninggal di Kediri, Kemen PPPA Pastikan Korban Dapat Keadilan

Redaksi Editor Redaksi
Kamis, 29 Februari 2024 - 14:44
in Nasional
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA Nahar. (Dok Kemen PPPA)

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA Nahar. (Dok Kemen PPPA)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) memastikan, mengawal kasus penganiayaan santri hingga meregang nyawa di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyah Kediri. Termasuk memperoleh kepastian hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami akan terus memantau dan memastikan bahwa anak korban dan keluarga mendapatkan, keadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada,” kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA Nahar dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

BacaJuga:

Polri Mutasi Besar-besaran 1.086 Personel di Akhir 2025, Ada Perubahan Kapolda hingga Kapolres

KKP dan AP5I Kompak Kawal Mutu Ikan Bebas Radioaktif

Ditjen Pesantren, Wamenag: Ini Struktur 5 Direktorat Teknis di Dalamnya

Pihaknya sangat prihatin kekerasan masih terus terjadi di pondok pesantren dan menyebabkan korban inisial BB (14) meninggal. Pelaku penganiayaan berjumlah empat orang yang merupakan seniornya.

“Kami pun siap memberikan bantuan pendampingan, bagi keluarga korban baik itu pendampingan secara hukum maupun psikologis,” ujar Nahar.

Ia berharap pihak-pihak berkepentingan lainnya pun menaruh perhatian serius dalam upaya pencegahan, terhadap kasus kekerasan di lingkungan pendidikan dan pesantren.

“Agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban akibat adanya kekerasan dan penganiayaan,” cetus Nahar.

Penganiayaan yang dialami anak korban diperkuat, dengan adanya bukti dari berbagai luka yang tampak jelas di sekujur tubuh. Korban meninggal dunia pada, Jumat (23/2/2024).

Polisi telah mengamankan dan menetapkan empat pelaku itu menjadi tersangka. Di antaranya ialah MN (18), MA (18), AF (16), dan AK (17).

Akibat perbuatan tersebut, para tersangka melanggar Pasal 76 C Jo Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Pasal 170.

Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana penjara 3 tahun 6 bulan dan paling lama 15 tahun, jika korban meninggal dunia. Bagi pelaku masih berusia anak, perlu mempedomani Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. (dan)

Tags: Kemen PPPAkementerian pppasantriSantri Dianiaya
Berita Sebelumnya

Dirjen Imigrasi Fokus Proyeksikan Permasalahan WNI di Arab Saudi

Berita Berikutnya

Langkah Nyata untuk Masa Depan yang Lebih Hijau, Apical Gelar Kampanye Edukasi Keberlanjutan “GreenFest” Bersama RSPO dan INSTIPER

Berita Terkait.

kapolri
Nasional

Polri Mutasi Besar-besaran 1.086 Personel di Akhir 2025, Ada Perubahan Kapolda hingga Kapolres

Sabtu, 20 Desember 2025 - 14:05
kkp
Nasional

KKP dan AP5I Kompak Kawal Mutu Ikan Bebas Radioaktif

Sabtu, 20 Desember 2025 - 13:23
wamenag
Nasional

Ditjen Pesantren, Wamenag: Ini Struktur 5 Direktorat Teknis di Dalamnya

Sabtu, 20 Desember 2025 - 12:43
bnpb
Nasional

BNPB Percepat Pembangunan Huntap dan Huntara untuk Pemulihan Sumatera Utara

Sabtu, 20 Desember 2025 - 11:36
polri
Nasional

Polri Terjunkan Ratusan Ribu Personel dan Ribuan Posko untuk Operasi Lilin 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 - 11:04
tito
Nasional

Kemendagri Himpun Bantuan Rp 48 Miliar untuk Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 - 02:20
Berita Berikutnya
Langkah Nyata untuk Masa Depan yang Lebih Hijau, Apical Gelar Kampanye Edukasi Keberlanjutan “GreenFest” Bersama RSPO dan INSTIPER

Langkah Nyata untuk Masa Depan yang Lebih Hijau, Apical Gelar Kampanye Edukasi Keberlanjutan “GreenFest” Bersama RSPO dan INSTIPER

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.