• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Waspadai! Kebiasaan Jajan Sembarangan Berpotensi Sebabkan Anak Stunting

Redaksi Editor Redaksi
Rabu, 15 November 2023 - 15:21
in Nasional
Ilustrasi anak stunting (dokumen INDOPOS.CO.ID)

Ilustrasi anak stunting (dokumen INDOPOS.CO.ID)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kasus stunting pada anak balita terindikasi memiliki kebiasaan jajan sembarangan. Dan pola asuh orang tua yang tidak paham akan gizi yang baik untuk anak.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) Arif Hidayat dalam keterangan, Rabu (15/11/2023).

BacaJuga:

Kementerian Ekraf Perkuat Ekosistem Bisnis Syariah Melalui Program ICEFF 2025

Kongres Rohis Nasional I 2025, Menag: Pemimpin Sejati Lahir Berakhlak Luhur dan Rendah Hati

Bahas Standarisasi dan Skema Sertifikasi Halal, BPJPH Perkuat Kerja Sama dengan Turki

Ia menuturkan, pada beberapa kasus temuan, orang tua lebih memilih untuk membiarkan anak jajan pangan instan tinggi kandungan garam, gula, dan lemak (GGL) di warung terdekat. Seperti kental manis, es teh dan snack-snack murah.

“Kami menemukan permasalahan monitoring pada program makanan tambahan (PMT),” katanya.

Menurut Arif, monitoring PMT ini harus diperhatikan pemerintah. Jangan sampai bantuan yang diberikan meski tepat sasaran, tapi tidak tepat guna. Seperti tidak dikonsumsi oleh anak, melainkan orang tua.

“Tugas pemerintah dan kita semua selanjutnya setelah PMT terdistribusi adalah memastikan agar PMT tersebut dikonsumsi,” katanya.

“Edukasi tentang pengentasan stunting dan peruntukan kental manis tetap harus berjalan, beriringan dengan pemberian PMT,” imbuhnya.

Hal yang sama diungkapkan Koordinator Divisi Pemberdayaan Masyarakat Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Ekorini Listiowati. Ia mengatakan, pentingnya penguatan edukasi pengentasan stunting dan kental manis.

“Penting sekali pendampingan dan monitoring pemberian PMT pada program pengentasan stunting,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yuni Rahayuningtyas mengatakan, pentingnya perhatian terhadap edukasi bahaya konsumsi kental di tengah maraknya kasus stunting. Menurut Yuni, perlu materi edukasi kental manis bukan susu dalam setiap upaya penanganan stunting.

“Kalau kita lihat di lapangan terkait stunting dan kental manis memang edukasi dan materinya harus mulai diperkuat karena kita lihat di lapangan sedang marak ya (stunting dan pemberian kental manis pada balita)”. Jelas Yuni.

Lebih lanjut, Yuni menjelaskan bahwa di Dinas Kesehatan bersama stakeholder lain sudah gencar melakukan optimalisasi pelayanan posyandu melalui kader-kadernya. Adapun kader posyandu bertugas untuk melakukan intervensi pemberian makanan tambahan (PMT).

“Target kami 20.8 persen di 2024 tercapai atau setidaknya angka prevalensi stunting pada tahun 2024 turun sebanyak 3 poin di 2024,” bebernya.
(nas)

Tags: stunting
Berita Sebelumnya

Aksi Nyeleneh Chris Martin Nikmati Suasana Jakarta

Berita Berikutnya

Komut IDP: Kemajuan Negara Diukur dari Kualitas SDM

Berita Terkait.

cecep
Nasional

Kementerian Ekraf Perkuat Ekosistem Bisnis Syariah Melalui Program ICEFF 2025

Senin, 17 November 2025 - 14:04
rohis
Nasional

Kongres Rohis Nasional I 2025, Menag: Pemimpin Sejati Lahir Berakhlak Luhur dan Rendah Hati

Senin, 17 November 2025 - 13:33
halal
Nasional

Bahas Standarisasi dan Skema Sertifikasi Halal, BPJPH Perkuat Kerja Sama dengan Turki

Senin, 17 November 2025 - 13:06
komisi-1
Nasional

Pasukan TNI akan Dikirim ke Gaza, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Dua Hal

Senin, 17 November 2025 - 11:21
beras
Nasional

Harga Beras Terkendali Jelang Nataru, 214 Daerah Catat Penurunan

Senin, 17 November 2025 - 10:32
ketua-komisi-3
Nasional

Bentuk Panja Reformasi Penegak Hukum, Komisi III akan Panggil Pimpinan Polri, Kejaksaan dan Pengadilan

Senin, 17 November 2025 - 10:03
Berita Berikutnya
Komisaris Utama PT Indonesia Digital Pos (IDP) Syarif Hidayatullah

Komut IDP: Kemajuan Negara Diukur dari Kualitas SDM

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4034 shares
    Share 1614 Tweet 1009
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2774 shares
    Share 1110 Tweet 694
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    761 shares
    Share 304 Tweet 190
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    723 shares
    Share 289 Tweet 181
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    724 shares
    Share 290 Tweet 181
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.