• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Ekonomi

Waspadai Dampak Luas Penghapusan Premium, Ini Penjelasan Ekonomi

Redaksi Editor Redaksi
Senin, 27 Desember 2021 - 10:41
in Ekonomi
masyarakat antre

Masyarakat antre membeli BBM di SPBU. (Antara)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium harus dilakukan secara bertahap. Namun waktu 2022 apakah sudah tepat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ekonomi Mohammad Faisal secara daring, Senin (27/12/2021).

BacaJuga:

PHE Genjot Edukasi Energi Berkelanjutan lewat Upstream Force 2025

PDC Perkuat Sinergi Lewat Vendor Day 2025, Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Pertamina Gaungkan Desa Energi Berdikari kepada Akademisi Brasil

Menurut dia, penghapusan BBM jenis premium di 2022 harus diwaspadai. Sebab, sejumlah kebijakan pemerintah akan diberlakukan di 2022 mendatang.

“Kalau penghapusan BBM jenis premium di 2022 harus dilihat. Sebab 2022 nanti ada wacana kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan elpiji dan pajak,” bebernya.

Secara komulatif, lanjut dia, penghapusan BBM jenis premium tersebut akan berpengaruh pada daya beli masyarakat. Apabila kebijakan tersebut dilakukan bersama-sama maka dampaknya akan besar bagi masyarakat.

“Ini masalah pilihan kebijakan penggunaan BBM ramah lingkungan, tapi jangan sampai memberi dampak besar bagi masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah,” katanya.

Baca Juga : YLKI Minta Premium Tidak Dihapus di Wilayah 3T

Ia memprediksi kondisi perekonomian di kian membaik di 2022 mendatang. Tetapi kesenjangan masih tampak pada masyarakat menengah atas dan menengah ke bawah.

“Kalau masyarakat kelompok menengah ke atas penghapusan itu tidak masalah. Perbedaan BBM jenis premium dan Pertamax atau pertalite ini kan bukan Rp500, bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah ini sangat berpengaruh,” terangnya.

“Apalagi kalau kenaikan itu bukan saja di transportasi saja, tapi diikuti elpiji, listrik dan lainnya,” imbuhnya.

Ia menilai kebijakan penghapusan BBM jenis premium tersebut kontradiktif pada kebijakan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, kalau kemudian penghapusan diikuti jenis pertalite.

“Pengguna pertalite cukup besar, 63 persen. Kalau ditambah pengguna premium jumlahnya mencapai 86 persen. Ini besar sekali,” ungkapnya.

“Dampaknya tidak langsung pada inflasi. Karena memiliki efek domino. Jadi pemerintah harus memikirkan dampak luar penghapusan BBM tersebut,” imbuhnya.
(nas)

Tags: BBMpemerintahpremium
Berita Sebelumnya

TPPU Mantan Bupati Probolinggo, KPK Panggil Saksi dari Bank Mandiri dan Jatim

Berita Berikutnya

Arteta Sanjung Performa Odegaard Walau Tak Cetak Gol Lawan Norwich

Berita Terkait.

phe
Ekonomi

PHE Genjot Edukasi Energi Berkelanjutan lewat Upstream Force 2025

Minggu, 16 November 2025 - 14:04
pdc
Ekonomi

PDC Perkuat Sinergi Lewat Vendor Day 2025, Kolaborasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Minggu, 16 November 2025 - 13:13
pretty
Ekonomi

Pertamina Gaungkan Desa Energi Berdikari kepada Akademisi Brasil

Minggu, 16 November 2025 - 12:12
IMG-20251115-WA0043
Ekonomi

Dukung Asta Cita, BRI Perkuat Program Pemberdayaan UMKM Untuk Akselerasi Pemerataan Ekonomi Nasional

Sabtu, 15 November 2025 - 23:16
IMG-20251115-WA0036
Ekonomi

MedcoEnergi Capai Penurunan Emisi 1,5 Juta Ton CO₂e Sejak 2019

Sabtu, 15 November 2025 - 22:45
IMG-20251115-WA0035b
Ekonomi

Implementasi FCS: Strategi BPJS Ketenagakerjaan Cegah Kecurangan dan Tingkatkan Tata Kelola

Sabtu, 15 November 2025 - 22:29
Berita Berikutnya
arsenal

Arteta Sanjung Performa Odegaard Walau Tak Cetak Gol Lawan Norwich

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4017 shares
    Share 1607 Tweet 1004
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2770 shares
    Share 1108 Tweet 693
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    703 shares
    Share 281 Tweet 176
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    689 shares
    Share 276 Tweet 172
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.