Nasional

YLKI Minta Premium Tidak Dihapus di Wilayah 3T

INDOPOSCO.ID – Penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium bukan hal baru. Sebab, sebelumnya pemerintah telah menghapus BBM bersubsidi tersebut di sejumlah wilayah di Pulau Jawa.

Penghapusan BBM jenis pertalite pun akan dilakukan bersamaan pada 2022 nanti secara bertahap. “Wacana penghapusan BBM jenis premium ini sudah lama, karena kita memiliki program langit biru,” ujar Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi secara daring, Senin (27/12/2021).

Ia menuturkan, pada 2015 lalu, masyarakat di Jawa-Bali pernah merasakan peniadaan premium. Tetapi karena faktor politik jelang pemilu, hingga saat ini premium kembali diperdagangkan.

Baca Juga : Pertamina Pastikan Tidak Ada Pemotongan Gaji Pekerja

“Masyarakat pernah merasakan BBM non premium. Kalau dampaknya saat ini, masa transisi itu kan sudah dilakukan oleh pemerintah dan Pertamina,” katanya.

“Kalau ditiadakan khususnya di kota-kota besar saya rasa masyarakat sudah siap dan tidak terganggu daya belinya” imbuhnya.

Menjamurnya Pertamini menjual BBM non premium, menurut dia, banyak masyarakat yang beralih membeli di sana. Padahal harga jualnya jauh di atas harga jual Pertamina.

“Masyarakat khususnya di Pulau Jawa sudah terbiasa dengan harga mahal. Pembelian BBM di Pertamini harganya bisa Rp 2 ribu lebih mahal dengan harga di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sebaiknya penggunaan BBM jenis premium tetap bisa digunakan masyarakat khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan). Sementara penghapusan bisa secara bertahap dilakukan di kota-kota di Pulau Jawa.

“Di luar wilayah 3T masih bisa menggunakan BBM jenis pertalite,” katanya.

Ia menegaskan, pemerintah dan Pertamina harus menyederhanakan jenis-jenis BBM. Sebab di Indonesia jenis BBM masih banyak. Kemudian, terkait harga, menurut dia, Pertamina dan pemerintah juga harus menerapkan harga yang akuntabel dan transparan.

“Ini agar harga BBM jenis pertalite bisa dirasakan masyarakat dengan harga premium dan lebih terjangkau,” ujarnya.
(nas)

Back to top button