• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Proses Politik Berbiaya Mahal Jadi Potensi Kepala Daerah Korupsi

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Minggu, 17 Oktober 2021 - 21:10
in Nasional
boyamin

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Proses politik dengan biaya mahal seperti sekarang ini berpotensi bagi kepala daerah untuk korupsi.

Hal itu ditegaskan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman kepada Indoposco.id, Minggu (17/10/2021), menanggapi maraknya kasus korupsi yang dilakukan kepala daerah akhir-akhir ini.

Boyamin juga menanggapi kasus korupsi yang menjerat keluarga dinasti politik Bupati Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), Dodi Reza Alex Noerdin dan bapaknya mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin.

Anak dan bapak dalam dinasti politik Sumsel ini menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi di mana Dodi Reza Alex menjadi tersangka di KPK dan bapaknya Alex Noerdin menjadi tersangka di Kejaksaan Agung (Kejagung).

Boyamin mengatakan, tanpa perlu dinasti, biaya politik yang sangat mahal membuat kepala daerah berpotensi korupsi untuk balik modal.

“Apakah dalam dinasti politik itu berpotensi terjadinya korupsi yang masif. Ada beberapa catatan. Pertama, dengan proses politik biaya mahal seperti sekarang aja, tanpa harus dinasti, berpotensi kepala daerah untuk korupsi, karena untuk kembali modal,” ujar Boyamin.

Yang kedua, kata Boyamin, apa pun ketika menjadi kepala daerah merasa menjadi manusia yang berbeda statusnya.

“Sehingga dia (kepala daerah) harus menjadi orang yang kaya raya. Karena merasa dirinya orang hebat, mampu dipilih dan kemudian, menjadi seperti berwibawa. Makanya dia merasa tidak boleh miskin atau biasa-biasa saja. Dia harus kaya raya. Bagaimana cara untuk kaya raya, maka dia harus korupsi,” katanya.

Selanjutnya, yang ketiga, kata Boyamin, karena sikap tamak. Karena, ada beberapa (kepala daerah) yang sudah kaya tetap korupsi.

Menurut Boyamin, kasus korupsi ini diperparah ketika adanya dinasti. Karena, dalam dinasti itu, ada pola meneruskan kekuasaan dari bapak ke anak atau ke istri atau keluarga lainnya. Ini dilakukan dalam rangka menutupi dugaan-dugaan korupsi.

“Ketika istri atau anak menjadi pejabat berikutnya, berusaha menutupi borok-borok masa lalu. Misalnya, ada proyek-proyek yang dikorupsi, berusaha ditambah proyek yang baru sehingga tertutup dugaan korupsinya,” kata Boyamin.

Boyamin mencontohkan, jika sebelumnya terjadi jual beli izin tambang, maka kepemimpinan harus diteruskan oleh keluarganya atau penerusnya untuk tetap menutupi dan cukongnya juga menikmati dari jual beli izin tambang tersebut.

Politik dinasti, menurut Boyamin, potensi korupsinya sangat besar karena berusaha menutupi borok dan melanggengkan korupsi sebelumnya.

“Apakah semua dinasti itu korupsi, tentu tidak. Ada satu atau dua yang tidak korupsi. Namun, sebagian besar melakukan korupsi. Dalam dinasti itu, seolah-olah hanya mereka yang mampu. Dan inilah yang membuat dinasti itu memonopoli pemerintahan dan sumber daya,” ujarnya.

Karena itu, kata Boyamin, ke depan sebaiknya dinasti politik dilarang dan dicegah. (dam)

Tags: biaya politikkepala daerahkorupsiKorupsi Dinasti Politik SumselMAKI
Previous Post

Kasus Covid-19 Harian Rusia Capai Rekor

Next Post

INDEF: PON Berdampak Positif bagi Transportasi dan Pariwisata Papua

Related Posts

market
Nasional

HKN 2025 Momentum Pemerintah Tekan GGL dan Rokok Lewat Promotif Preventif

Rabu, 12 November 2025 - 12:24
baleg
Nasional

Baleg DPR Usulkan Hapus Kata ‘Badan’ dalam RUU Pembinaan Ideologi Pancasila

Rabu, 12 November 2025 - 12:12
musa
Nasional

DPR Dorong Edukasi Tanggap Bencana Masuk Kurikulum Sekolah

Rabu, 12 November 2025 - 12:02
abdullah
Nasional

Ungkap Temuan Kerangka Farhan dan Reno Kerusuhan Agustus, Komisi III DPR Dorong Pembentukan TGPF

Rabu, 12 November 2025 - 11:11
willy
Nasional

Perkuat Perlindungan Saksi dan Korban, Komisi XIII Targetkan Jadi Hak Inisiatif DPR Akhir Tahun Ini

Rabu, 12 November 2025 - 09:49
bnn
Nasional

BNN Gandeng Rusia Tingkatkan Profesionalisme Penegakan Hukum Narkotika

Rabu, 12 November 2025 - 07:24
Next Post
indoposco

INDEF: PON Berdampak Positif bagi Transportasi dan Pariwisata Papua

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    1989 shares
    Share 796 Tweet 497
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    708 shares
    Share 283 Tweet 177
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    665 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

    658 shares
    Share 263 Tweet 165
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.