INDOPOSCO.ID – Blok Rokan di Provinsi Riau digadang-gadang dapat menunjang kebutuhan minyak dan gas di Indonesia sebanyak 25 persen. Perharinya, perusahaan yang telah dikuasai pengelolaannya oleh Pertamina dapat menghasilkan 170 sampai 180 barel.
Hal itu diungkapkan oleh Manager Aset dan Business Initiative PT Pertamina (Persero), Mendi Gergasi saat menjadi narasumber pada Diskusi Publik dengan tema “Revitalisasi Aset PT Pertamina: Mewujudkan Pelayanan Publik yang Efektif dan Berkeadilan, yang diselenggarakan oleh The Indonesian Sinergy bekerja sama dengan National Youth Council (NYC) Indonesia, Jumat (13/8/2021), secara virtual.
Turut hadir sebagai narasumber Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman; Komisioner Ombudsman RI, Hery Susanto dan Pengamat Kebijakan Publik, Lukman Malanuang. Sedangkan moderator pada acara ini Direktur Eksekutif The Indonesian Sinergy yang juga Chairman National Youth Council (NYC) Indonesia, Tantan Taufik Lubis.
Menurut Mendy, Pertamina berkomitmen untuk menjaga kedaulatan energi. Sehingga pada 9 Agustus 2021 dapat mengambil alih Blok Rokan. Artinya, hal itu sebuah pembuktian Pertamina komitmen dalam rangka menjaga aset negara.
“Tantangan sangat besar, karena hampir 25 persen menunjang produksi minyak kita. Produksi di Blok Rokan 170 sampai 180 barel. Ini untuk menjaga produksi minyak,” katanya.
Mendy menyebutkan, proses pengambilan alih Blok Rokan telah disiapkan tim transisi selama dua tahun.
“Harapannya dengan adanya tim transisi, produksinya tidak berkurang malah menginginkan pertambahan,” paparnya.
Sejauh ini, lanjutnya, Pertamina sudah berupaya mencari sumber energi baru. Kinerja itu telah dibuktikan dengan memiliki sumur minyak dan gas (migas) di Aljazair.
“Kami sudah berupaya mencari migas di luar negeri. Kami sudah memiliki sumur migas di Aljazair. Kini sudah kita kapalkan ke Indonesia agar jadi BBM,” jelasnya.
Selain itu, Pertamina memiliki kewajiban menyiapkan keterjangkauan energi. Program ini telah dijalankan dengan menyamakan harga bahan bakar minyak (BBM) sama di seluruh Indonesia.
“Menyalurkan BBM satu harga ke berbagai pelosok negeri. Itu tidak mudah karena Indonesia terdiri dari kepulauan, sehingga penyaluran BBM menjadi tantangan cukup besar,” ujar Mendy.
Kemudian, Pertamina berkomitmen untuk menjaga kesinambungan energi. Sehingga, potensi energi bumi selalu dicari untuk memenuhi kebutuhan.
“Kami ingin bertahan melayani republik ini. Namun energi tidak hanya pada migas, tapi energi terbaru bisa dari geotermal dan tenaga matahari,” tuturnya. (son)








