• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

BUMN Keluhkan Kuota Impor Raw Sugar Kecil

Redaksi by Redaksi
Selasa, 22 Juni 2021 - 15:11
in Nasional
indoposco

Ilustrasi. Produksi gula dari tebu rakyat. Foto: Antara

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Muhammad Abdul Ghani keluhkan jatah atau presentase kuota impor gula yang diperoleh perusahaannya. Pernyataan Dirut perusahaan plat merah tersebut dilontarkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/6/2021).

Dirut BUMN itu juga mengungkapkan bahwa pihaknya hanya mendapat 2 persen dari total kuota impor. Padahal, PTPN memproduksi sekitar 50 persen dari total gula kristal putih (GKP) di Indonesia.

PTPN III pun meminta keberpihakan DPR untuk menambah kuota impor gula rafinasi. Karena, saat ini 90 persen impor dilakukan perusahaan swasta tanpa kebun dan 8 persen lainnya diimpor perusahaan swasta dengan kebun sendiri.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI) PTPN XI Jawa Timur Sunardi Edy Sukamto menilai, apa yang disampaikan Dirut PTPN III ke DPR itu memang merupakan fakta yang tak terbantahkan.

“Carut marut masalah gula wujud gagalnya pemerintah. RDP PTPN III dengan DPR RI sebagai curhatan nyata dan bahkan sudah berlangsung sangat lama,” ungkap Edy dalam keterangan, Selasa (22/06/2021).

Ia mengakui bahwa masalah pangan menjadi persoalan pelik. Karena, menjadi hajat hidup masyarakat banyak yang kerap dijadikan ladang bisnis yang sangat menjanjikan.

“Sekarang tinggal Presiden mau serius apa tidak menyelesaikan masalah gula ini. Karena kepanjangan tangan presiden dan instrument yang di buat tidak tegas dalam mendukung swasembada gula nasional,” tegasnya.

Jika negara dalam hal ini pemerintah dan DPR memiliki komitmen dan keberpihakan, menurut dia, semestinya BUMN yang concern mengurusi soal gula menjadi prioritas.

“Kenapa PTPN maupun RNI tidak dikasih ijin impor kalaupun dikasih sangat kecil sekali, tentunya ini adalah game, tidak bakalan DPR RI yang notabenenya merupakan kepanjangan partai politik setuju,” katanya.

“Padahal, BUMN menyumbang deviden ke negara selain pajak,” imbuhnya.

Dia meyakini, apabila kuota impor gula diserahkan ke BUMN tatakelola industri gula tanah air bisa menjadi lebih baik lagi.

“Bisa di urai dengan jelas kalau import diserahkan BUMN gak bakalan ada fee yang bisa di distribusikan. Sehingga sasarannya adalah swasta yang bisa lebih leluasa mengatur semuanya,” katanya.

Apalagi, dikatakan dia, gula adalah barang yang di awasi oleh negara dan di butuhkan masyarakat banyak. Jadi menurutnya, pemerintah seharusnya memiliki peran dominan mengawal khusus sampai swasembada.

“Waspadai kelompok tertentu yang pura-pura setuju dengan program capaian swasembada namun membuat jaringan-jaringan kuat untuk melumpuhkan program itu sendiri. Gula adalah produk politik dan manis,” ujarnya. (nas)

 

Tags: BUMNGula RafinasiImpor Gula
Previous Post

KKP Siap Salurkan Bantuan Modal Rp1,2 Triliun

Next Post

Kapolri: Sinergitas Polri dan Auditor Kunci Keberhasilan Cegah Korupsi

Related Posts

17622594521358949755989113631129
Nasional

Kemendikdasmen Dorong Redistribusi Guru untuk Pemerataan Pendidikan

Rabu, 5 November 2025 - 00:25
IMG-20251104-WA0011
Nasional

DPR RI Desak Pemerintah Pusat Alokasikan Anggaran untuk Sensus Ekonomi 2016

Selasa, 4 November 2025 - 23:07
mui
Nasional

Ketua MUI: Perlu Mengenang Jasa Para Pemimpin Bangsa

Selasa, 4 November 2025 - 22:52
IMG-20251104-WA0010
Nasional

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Kerja di Sidang Umum UNESCO, Begini Respons Mendikdasmen

Selasa, 4 November 2025 - 22:36
IMG-20251104-WA0009 (1)
Nasional

Petani SLP Mandiri, Harga Panen Stabil Lewat Pertanian Ramah Lingkungan

Selasa, 4 November 2025 - 22:21
WhatsApp Image 2025-11-04 at 19.49.53
Nasional

Lantik Pejabat Kementerian ATR/BPN, Menteri Nusron: Jabatan Itu Amanah

Selasa, 4 November 2025 - 21:52
Next Post
indoposco

Kapolri: Sinergitas Polri dan Auditor Kunci Keberhasilan Cegah Korupsi

BERITA POPULER

  • WhatsApp Image 2025-11-01 at 08.26.51 (1)

    Bhayangkara FC vs Persita: Pendekar Cisadane Janjikan Laga Sulit untuk The Guardian

    969 shares
    Share 388 Tweet 242
  • Liverpool vs Real Madrid: The Reds Diuntungkan Statistik, Tapi…

    676 shares
    Share 270 Tweet 169
  • Persijap vs Malut United: Lini Belakang Bermasalah, Laskar Kalinyamat Harus Dispilin

    672 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Peserta TKA Siaran Langsung di Medsos, Kemendikdasmen: Sudah Ditindak Pengawas

    661 shares
    Share 264 Tweet 165
  • Ampas Teh

    731 shares
    Share 292 Tweet 183
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.