INDOPOSCO.ID – Selama tiga hari penyekatan, sedikitnya sekitar 70.000 kendaraan diputar balik oleh aparat kepolisian lantaran tidak memenuhi persyaratan perjalanan atau terindikasi mudik. Jumlah itu hasil dari penyekatan di 381 titik yang tersebar dari Sumatera sampai Bali.
“Selama tiga hari ini sudah sekitar 70 ribu yang sudah kita putar balik. Secara nasional situasi ‘kamseltibcarlantas’ ini berjalan dengan aman dan lancar,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono menyampaikan perkembangan Operasi Ketupat 2021 di Jakarta, Sabtu (8/5/2021) malam.
Istiono didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksawan, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, serta Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memantau Pos Penyekatan KM 31 GT Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.
Lebih lanjut, Istiono menyebutkan, volume arus kendaraan yang keluar dari Jakarta terus mengalami penurunan, baik menuju Jawa maupun Sumatera. Kendaraan yang keluar Jakarta lebih banyak didominasi angkutan logistik atau barang.
“Saat ini volume arus kendaraan yang menuju Jawa mengalami penurunan sebanyak 73 persen. Kemudian yang menuju Bandung, Jawa Barat, turun sampai 78,3 persen,” tuturnya dilansir Antara.
Kemudian kendaraan yang menuju Sumatera turun sampai 43,3 persen didominasi oleh kendaraan angkutan logistik atau barang. Lalu, putar arus yang tidak memenuhi persyaratan non mudik sebanyak hari ini 10.869 kendaraan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang turut mengecek pos penyekatan di KM 31 tol Cikarang Barat mengatakan, di wilayah hukum Polda Metro Jaya, sebanyak 6.500 kendaraan telah di putarbalik ke asalnya karena terindikasi mudik. Jumlah itu baik kendaraan yang melewati tol maupun jalur arteri.
“Untuk wilayah PMJ total sekitar 6.500 kendaraan yang sudah di putarbalik ke arah Jakarta. Yang melewati jalan tol ini sekitar 3.585 kendaraan. Sisanya adalah yang melewati jalur arteri, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat,” jelasnya.
Fadil Imran mengajak masyarakat untuk menahan diri tidak mudik mengikuti kebijakan pemerintah. Tujuan peniadaan mudik sejak 6-17 Mei ini untuk kebaikan bersama yaitu menekan penyebaran COVID-19.
“Ini memang sesuatu yang tidak mudah, namun ini yang terbaik dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19. Kita semua harus berpartisipasi bersama-sama untuk menahan diri agar pandemik Covid-19 ini bisa cepat selesai,” tandasnya. (aro)








