• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

Myanmar Kian Panas, Protes Digelar Sepanjang Malam

Redaksi by Redaksi
Minggu, 21 Maret 2021 - 17:07
in Headline
Seorang petugas polisi yang membawa senapan memaksa seorang pria merangkak di Yangon, Myanmar 19 Maret 2021 dalam gambar diam dari video. Foto: Antara/Reuters/Stringer/aww

Seorang petugas polisi yang membawa senapan memaksa seorang pria merangkak di Yangon, Myanmar 19 Maret 2021 dalam gambar diam dari video. Foto: Antara/Reuters/Stringer/aww

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Situasi Myanmar semakin memanas. Para penentang kekuasaan militer yang maryoritas di kota-kota kecil di seluruh negeri, melakukan protes di bawah cahaya lilin pada Sabtu (20/3/2021) malam hingga Minggu (21/3/2021) untuk menentang tindakan keras pasukan keamanan dan pembunuhan hampir 250 orang sejak kudeta pada 1 Februari 2021.

Penindasan dengan kekerasan telah menuai kecaman dari pemerintah Barat dan semakin banyak menuai kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari beberapa tetangga Myanmar di Asia.

Aksi kekerasan juga telah memaksa orang-orang yang bertekad untuk menolak kembali ke pemerintahan militer setelah satu dekade langkah tentatif menuju demokrasi untuk memikirkan cara-cara baru guna menyampaikan pendapat mereka.

Hampir 20 protes diselenggarakan semalam di seluruh negeri, dari kota utama Yangon hingga komunitas kecil di Negara Bagian Kachin di utara dan kota paling selatan Kawthaung, menurut pemantauan di media sosial.

Ratusan pengunjuk rasa di kota kedua, Mandalay, termasuk banyak staf medis berjubah putih, berpawai sebelum matahari terbit dalam ‘protes Fajar’.

Pengunjuk rasa di beberapa tempat diikuti oleh sejumlah biksu Buddha yang memegang lilin. Beberapa orang menggunakan lilin untuk membuat bentuk salam protes tiga jari.

Di Yangon, yang telah dilanda kekerasan terparah sejak kudeta, pasukan keamanan bergerak cepat untuk membubarkan pertemuan.

“Sekarang mereka membubarkan protes malam hari kami. Granat kejut ditembakkan terus-menerus,” tulis seorang pengguna Facebook. Delapan orang ditahan, kata seorang penduduk lingkungan itu.

Juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar tetapi sebelumnya mengatakan pasukan keamanan menggunakan kekuatan hanya jika diperlukan.

Setidaknya empat orang tewas dalam insiden terpisah pada Sabtu pagi, yang menjadikan jumlah korban tewas sejak kudeta menjadi 247 orang, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik dilansir Reuters melalui Antara.

Sementara itu, negara-negara Barat telah berulang kali mengutuk kudeta dan kekerasan tersebut. Tetangga Asia, yang selama bertahun-tahun menghindari saling mengkritik, juga mulai angkat bicara.

Presiden Indonesia Joko Widodo, dalam beberapa komentar terkuat yang pernah disampaikan oleh seorang pemimpin kawasan, mengatakan pada Jumat (19/3/2021) bahwa kekerasan harus segera dihentikan. Dia menyerukan pertemuan mendesak kelompok Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, di mana Myanmar menjadi anggotanya.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mendukung seruan itu dengan mengatakan dia terkejut dengan penggunaan kekerasan mematikan yang terus-menerus terhadap warga sipil. Singapura juga telah menyatakan ketidaksetujuannya.

Tetapi militer tidak menunjukkan tanda-tanda akan terpengaruh dan telah mempertahankan tindakan pengambilalihannya, yang menggagalkan transisi lambat menuju demokrasi di negara yang berada di bawah pemerintahan militer yang ketat sejak kudeta tahun 1962 hingga para jenderal memulai reformasi satu dekade lalu.

Junta mengatakan pemilu 8 November yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi adalah sebuah kecurangan, sebuah tuduhan yang ditolak oleh komisi pemilihan. Para pemimpin militer telah menjanjikan pemilihan umum baru tetapi belum menetapkan tanggal.

Pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing pada Sabtu mengunjungi pulau-pulau Coco, sekitar 400 km (250 mil) selatan Yangon, dan menjelaskan kepada perwira militer dan perawat mengapa dia merebut kekuasaan, lapor media negara.

Pulau-pulau tersebut berada di dekat beberapa rute pelayaran terpenting di dunia, di perairan tempat China dan India berusaha memproyeksikan kekuatan mereka. Tak satu pun dari dua raksasa Asia itu yang berbicara keras menentang kudeta dan kekerasan.

Suu Kyi, 75, menghadapi tuduhan penyuapan dan kejahatan lain yang membuatnya dilarang dari berpolitik dan dipenjara jika terbukti bersalah. Pengacaranya mengatakan tuduhan itu dibuat-buat. (aro)

Tags: konflikkudetaMyanmar
Previous Post

Ban Angkot Pecah di Tol Cipali, Lima Penumpang Luka Berat

Next Post

Dituding Pasok Beras ke Myanmar, Militer Thailand Angkat Bicara

Related Posts

KPK Geledah Ruang Kerja Bupati Ponorogo
Headline

KPK Geledah Ruang Kerja Bupati Ponorogo

Selasa, 11 November 2025 - 16:26
garis-polisi
Headline

Terkuak! Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Ternyata Sering Akses Dark Web

Senin, 10 November 2025 - 20:38
whoosh
Headline

Selidiki Whoosh, KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual Kembali ke Negara

Senin, 10 November 2025 - 20:23
WhatsApp Image 2025-11-10 at 16.29.26
Headline

Dukungan Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Meluas, IPW: Itu Bukan Kriminalisasi

Senin, 10 November 2025 - 16:50
WhatsApp Image 2025-11-10 at 13.56.04
Headline

Hilangnya Etika Politik dalam Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

Senin, 10 November 2025 - 14:10
gerung
Headline

Soroti Penetapan Pahlawan Soeharto, Rocky Gerung: Sejarah Kini Jadi Permainan Statistik

Senin, 10 November 2025 - 13:05
Next Post
Dituding Pasok Beras ke Myanmar, Militer Thailand Angkat Bicara

Dituding Pasok Beras ke Myanmar, Militer Thailand Angkat Bicara

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    968 shares
    Share 387 Tweet 242
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    706 shares
    Share 282 Tweet 177
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.