Hadiri Milad ke-50 Hidayatullah, Anies Dititipkan Masa Depan Pesantren dan Program Keagamaan

INDOPOSCO.ID – Calon Presiden Anies Baswedan menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Milad ke-50 Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (26/11/2023).
Kedatangan Anies disambut hangat oleh keluarga besar ormas Hidayatullah yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Dimulai dari ribuan ustadzah dan santri perempuan Pondok Pesantren Hidayatullah, lalu dilanjutkan dengan bertemu dengan ribuan ustad dan santri laki-laki yang berkumpul di Masjid Ar-Riyadh.
Anies yang diminta berpidato di hadapan ribuan warga Hidayatullah mengungkapkan rasa bangganya karena bisa datang ke kantor pusat. Mantan rektor Universitas Paramadina itu mengaku telah mengenal dan sering berinteraksi dengan kader Hidayatullah sejak lama. Dimulai sejak kuliah di Jogjakarta hingga saat bertugas menjadi gubernur di Jakarta.
“Setiap kita melihat apa yang telah dilakukan Hidayatullah di seluruh Indonesia, maka kita menyaksikan sumur pahala allahuyarham KH Abdullah Said,” kata Anies.
Almarhum KH Abdullah Said merupakan pendiri dan guru utama ormas Hidayatullah. Anies menyatakan bahwa seluruh kader, aktivis, guru, dan santri yang menuntut ilmu di semua jenjang lembaga pendidikan milik Hidayatullah adalah pelanjut perjuangan KH Abdullah Said.
“50 tahun usia perjuangan Hidayatullah yang telah dirintis para pendahulu adalah fondasi untuk melahirkan Hidayatullah yang lebih berkembang lagi hingga ratusan tahun ke depan. Jadi jangan pernah usia 50 tahun ini panjang, akan ada waktu yang tak terhingga sampai hari kiamat nanti,” ujar Anies.
Sebagai ormas besar, lanjut Anies, nasihat dari ulama dan guru Hidayatullah merupakan aspirasi penting yang harus diperjuangkan. Di antaranya aspirasi agar lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren, para pendakwah, dan program-program agama mendapatkan perhatian yang sama dari pemerintah dengan bidang-bidang yang lain.
“Kami tegaskan bahwa apa yang menjadi agenda utama kita adalah kesetaraan dalam arti yang sesungguhnya. Kita perlu menyetarakan kesempatan, menyetarakan bantuan, menyetarakan kebijakan untuk semua lembaga pendidikan,” kata Anies.
Menurut Anies, sekolah agama dan sekolah umum baik materi pendidikannya, tenaga pendidiknya, maupun fasilitasnya harus memiliki kesetaraan.
“Ketika ada kesetaraan yang nanti akan dimunculkan adalah generasi masa depan yang lebih baik. Itu pesan yang kami sampaikan juga terkait dengan keadilan. Apalagi dalam visi misi kita jelas sekali disampaikan bahwa tidak boleh ada lagi perbedaan perlakuan antara sekolah agama dan sekolah umum. Karena itu kami ingin membawa Indonesia yang lebih adil. Negeri yang kemakmurannya dinikmati oleh semuanya,” tandas Anies. (dil)