Politik

Pengamat Sebut Kerenggangan Jokowi dan Megawati Sudah Nampak Nyata

INDOPOSCO.ID – Suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan terbelah pascapencalonan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto di pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 mendatang.

Pernyataan tersebut diungkapkan pengamat politik Abdul Hakim kepada INDOPOSCO, Kamis (26/10/2023).

Ia menyebut, ada beberapa variabel yang menjadi faktor terbelahnya suara PDIP tersebut. Di antaranya status Gibran saat dipinang Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih berstatus kader PDIP.

“Gibran akan berseberangan dengan Megawati (Ketua Umum PDIP),” terang Hakim.

Menurut Abdul Hakim yang juga Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) ini, penunjukkan Gibran tersebut juga menyebabkan pendukung Jokowi di Jawa Tengah terbelah. Mereka yang tegak lurus mendukung Jokowi akan mendukungmu Gibran.

Sementara, masih ujar dia, sebagian kelompok pendukung atau loyalis Jokowi ada menyayangkan pencalonannya Gibran.

“Mereka akan mengalihkan dukungan tidak kepada Gibran,” ucapnya.

“Jokowi saat ini juga cukup sulit untuk meng-endorse kedua sisi,” sambungnya.

Hakim menambahkan, dengan situasi saat ini nampak jelas ada kerenggangan antara Jokowi dan Megawati. Dan tentu ini menyebabkan PDIP terbelah.

“Sebenarnya ini sudah terjadi sejak jauh hari, kasus perhelatan U-20, ini jadi titik poin Kerenggangan Megawati dan Jokowi,” ucapnya.

“Piala dunia U-20 yang dibiayai besar akhirnya gagal karena protes PDIP yang disuarakan 2 gubernur, yakni Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Bali,” lanjutnya.

Menurut Hakim, pencalonan Gibran menjadi Cawapres Prabowo oleh KIM menjadi puncak kerenggangan Jokowi dan Megawati.

“Dulu semua masih nampak sumir, sekarang sudah menjadi lebih nyata,” ujarnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button