Olahraga

Gacor, 6 Pemain Asing Ini Langsung Jadi Juara Liga 1 di Musim Debut

INDOPOSCO.ID – Magnet Liga 1 Indonesia tak hanya menarik minat jutaan pasang mata suporter, tapi juga menggoda para pemain asing dari berbagai belahan dunia. Persaingan sengit di lapangan, atmosfer fanatik di tribun, dan peluang untuk mencatat sejarah membuat para legiun asing berani mengambil risiko, dan tak jarang berbuah manis.

Sejumlah pemain asing tak hanya tampil impresif di musim pertamanya di Indonesia, tapi juga langsung membawa pulang trofi juara. Dari maestro lini tengah hingga tembok kokoh di lini belakang, berikut adalah kisah para pemain asing yang sukses berpesta di musim perdananya di era Liga 1 seperti dikutip dari PT Liga Indonesia Bersatu (LIB).

1. Paulo Sergio – Jenderal Lapangan Bhayangkara (2017)
Musim 2017 menjadi panggung bagi gelandang asal Portugal, Paulo Sergio, yang menjelma sebagai nyawa permainan Bhayangkara FC. Baru saja mendarat di Indonesia, ia langsung mengendalikan ritme pertandingan dengan elegan, mencatat 9 gol dan 10 assist dari 29 laga.

Lebih dari sekadar angka, pengaruh Paulo terasa di setiap sentuhan bolanya. Ia menjadi pusat kreativitas sekaligus motor serangan. Bhayangkara yang kala itu bukan unggulan utama justru melesat tajam menuju gelar juara, dengan Paulo Sergio sebagai orkestra utama di balik harmoni permainan mereka.

2. Marko Simic – Ujung Tombak Kebangkitan Persija (2018)
Kedatangan Marko Simic ke Persija Jakarta pada akhir 2017 memberi harapan baru. Dan benar saja, striker asal Kroasia ini tak butuh waktu lama untuk menancapkan taringnya. Dalam 30 laga Liga 1 musim 2018, Simic mengoleksi 18 gol, bukan hanya banyak, tapi penting.

Persija, yang sudah 17 tahun puasa gelar liga, akhirnya mengakhiri dahaga lewat kombinasi kerja keras dan ketajaman Simic. Lebih dari sekadar pencetak gol, ia menjadi simbol semangat tempur Macan Kemayoran, membakar semangat tim dan suporter dalam setiap laga krusial.

3. Privat Mbarga – Amunisi Baru Sang Juara Bertahan (2021/22)
Datang dari Liga Kamboja, banyak yang bertanya-tanya soal kapasitas Privat Mbarga. Tapi winger gesit ini menjawab semua keraguan dengan aksi di lapangan. Di musim 2021/22 bersama Bali United, ia mencetak tujuh gol dan menyumbang delapan assist dalam 32 pertandingan.

Tak hanya produktif, Mbarga juga menghadirkan warna baru di sisi sayap Bali United. Kecepatannya memecah formasi lawan, kreativitasnya memperkaya pola serangan, dan kehadirannya memberi dimensi tambahan yang membantu skuad Stefano Cugurra mempertahankan gelar juara dengan gaya.

4. Kenzo Nambu – Samurai Pendobrak dari Makassar (2022/23)
Ketika PSM Makassar mendatangkan Kenzo Nambu, tak banyak yang menyangka pemain Jepang ini akan menjadi pembeda. Tapi dengan sembilan gol dan dua assist dari 31 laga, ia menjadi salah satu kunci keberhasilan Juku Eja menjuarai Liga 1 2022/23.

Menariknya, semua gol Kenzo lahir dari permainan terbuka, menandakan betapa aktif dan tajamnya pergerakan tanpa bolanya. Ia juga disiplin saat bertahan, dengan 69 tekel dan 30 intersep, membuktikan dirinya bukan hanya kreator, tapi juga petarung sejati di lapangan.

5. Alberto Rodriguez – Pilar Tak Tergoyahkan di Persib (2023/24)
Musim 2023/24 menjadi momen yang tak terlupakan bagi Alberto Rodriguez. Di tengah keraguan soal adaptasinya, bek asal Spanyol ini justru menjelma jadi palang pintu kokoh Persib Bandung menuju gelar juara.

Bermain dalam 33 laga dan mencatat 2.836 menit, Alberto membangun tembok tak tertembus di lini belakang bersama Nick Kuipers. Statistiknya mencengangkan, dengan catatan 45 tekel, 120 intersep, 122 clearances. Ia bukan sekadar bertahan, tapi juga menjadi penentu stabilitas tim dari belakang hingga ke garis kemenangan.

6. Gervane Kastaneer – Keajaiban Paruh Musim (2024/25)
Satu lagi kisah ajaib datang dari musim terkini. Gervane Kastaneer, eks pemain Coventry City dan PEC Zwolle, bergabung dengan Persib Bandung di paruh musim 2024/25. Banyak yang menyangka ia hanya akan menjadi pelapis, namun kenyataan berkata lain: ia berkontribusi langsung dalam laju tim hingga mengangkat trofi juara.

Adaptasinya cepat, performanya konsisten, dan keberadaannya memperkuat opsi serangan Persib di fase penting. Keberuntungan? Mungkin. Tapi kejelian Persib melihat potensi Kastaneer di waktu yang tepat juga patut diacungi jempol.

Para pemain asing tersebut bukan hanya datang untuk bermain, tapi untuk menciptakan warisan. Liga 1 pun terus menjadi panggung cerita baru, tempat di mana nama-nama asing bisa berubah menjadi legenda. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button