Alex Marquez Bangga Menyaksikan Kebangkitan Kakaknya Marc Marquez

INDOPOSCO.ID – Pembalap Gresini, Alex Marquez, merasa sangat bangga dan terhormat bisa menyaksikan secara langsung kebangkitan kakaknya, Marc Marquez, yang berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP 2025 setelah melewati masa-masa sulit.
“Saya benar-benar merasa terhormat bisa melihat kebangkitan itu langsung. Dia pantas mendapatkannya lebih dari siapa pun. Tahun ini dia tampil jauh lebih baik dibandingkan yang lain,” ungkap pembalap berusia 29 tahun ini usai balapan MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu (28/9/2025), sebagaimana dikutip dari Crash.
Alex menambahkan, “Saya tidak pernah meragukan bahwa ketika dia kembali dalam kondisi terbaiknya, dia akan tampil lebih kuat lagi, dan itu terbukti tahun ini.”
Marc Marquez, yang lebih tua tiga tahun dari Alex, terakhir kali menyabet gelar juara pada 2019. Namun, kariernya sempat tersendat akibat cedera serius di lengannya pada 2020 saat berlaga di Grand Prix Spanyol. Pembalap berusia 32 tahun ini menjalani empat operasi besar selama masa pemulihan.
Titik balik karier Marc terjadi pada 2024 ketika ia pindah ke tim Gresini dari Honda, bergabung dengan Alex. Kepercayaan dirinya mulai pulih dan ia berhasil mengakhiri musim di posisi ketiga, di belakang Jorge Martin dan Francesco Bagnaia.
Memasuki musim 2025, performa Marc semakin impresif bersama Gresini, hingga akhirnya naik ke tim pabrikan Ducati. Di musim pertamanya bersama Ducati, Marc sudah meraih 11 kemenangan dari 17 balapan yang dijalani.
Puncaknya terjadi di Sirkuit Motegi, Jepang, di mana ia mengamankan gelar juara dunia. Meski finis kedua dalam balapan utama, hasil tersebut sudah cukup memastikan gelar karena perolehan poinnya tidak mungkin dikejar oleh pesaing lain.
Dengan lima seri tersisa, Marc memimpin klasemen dengan 541 poin, unggul jauh atas Alex yang berada di posisi kedua dengan 201 poin di bawahnya, serta Bagnaia di posisi ketiga.
“Dia memang pantas mendapatkan gelar itu,” ujar Alex dilansir Antara.
Marc sebenarnya bisa saja memastikan gelar juara di Grand Prix San Marino dua pekan lalu, namun Alex menunda hal itu berkat kemenangan di Grand Prix Catalunya.
Saat menjadi satu-satunya pembalap yang mampu menghambat langkah kakaknya, Alex mengatakan, “Saya sangat senang karena beban berat dari pundak saya terangkat.”
Ia menambahkan, “Akhir pekan ini penuh tekanan. Saya satu-satunya yang masih punya peluang untuk menghentikan Marc, jadi banyak sorotan kamera ke arah saya. Saat perasaan di lintasan tidak maksimal, semuanya jadi terasa semakin berat dan menumpuk.”
Setelah gagal meraih poin di sesi Sprint hari Sabtu, Alex tampil lebih baik di balapan utama Minggu, berhasil finis di posisi keenam. (aro)