Olahraga

PBESI Mulai Jalankan Ekstrakurikuler Esport di Sekolah

INDOPOSCO.ID – Pengurus Besar Esports Indonesia(PBESI) mulai melaksanakan ekstrakurikuler esport yang telah direncanakan beberapa waktu lalu, ke sejumlah sekolah sebagai bagian dari upaya pembinaan atlet usia dini.

Sekretaris Jenderal PBESI, Frengky Ong, mengatakan program tersebut telah bergulir mulai pekan lalu dimulai dengan pelatihan bagi guru dan coach, yang selanjutnya ekstrakurikuler esport akan tertuju bagi peserta didik SMP, SMA dan SMK.

“Kita coba memenuhi permintaan dari beberapa sekolah swasta yang sekarang ini sudah meminta kepada PBESI untuk ekstrakurikuler esport. Pada minggu lalu kita baru melakukan suatu kegiatan pelatihan untuk guru-guru coach agar bisa berjalan sesuai dengan perencanaan dari PBESI dan tentunya sesuai standar-standar yang kita sudah buat,” ucap Frengky seperti dikutip Antara, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga : Kejurnas FOSSBI ke-5 Digelar di Kota Tangsel

Setiap pelatih ekstrakurikuler esport wajib mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi pelatih akan terdiri dari 3 tier, yakni lisensi A untuk tim profesional dan nasional, lisensi B untuk tim semi amatir dan akademi, dan lisensi C untuk tim amatir dan ekstrakurikuler.

PBESI berkomitmen untuk terus mengecap lebih dari 200 pelatih baru setiap tahunnya untuk program ekstrakurikuler esport.

Ekstrakurikuler esport diharapkan dapat memberitahukan industri digital kepada siswa didik, menjadi jembatan dunia pendidikan dengan esport, memberikan wawasan esport sebagai potensial karir, yang berakhir pada regenerasi atlet esport Indonesia dari dunia pendidikan.

Saat ini ekstrakurikuler esport masih berpusat di Pulau Jawa dimulai dengan sekolah swasta–sementara sekolah negeri harus menunggu tahun anutan baru. Frengky mengatakan PBESI telah melakukan penjajakan perjanjian dengan sekolah- sekolah swasta juga melakukan pendekatan dengan persatuan orang tua murid.

“Kita juga bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi orang tua, tentunya sebelum masuk satu sekolah kita mencoba merapatkan bersama-sama bahwa program kita lakukan membawa manfaat ke depannya. Kita coba untuk mengurangi ekses-ekses negatif yang sekarang ada dalam esport,” kata Frengky.

PBESI juga akan berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan kementerian terkait lainnya. Secara teknis, pembelajaran, absensi, input nilai dan materi akan ada di website garudaku.com. Sementara, pelaksanaan kelas ekstrakurikuler esport akan dilakukan menggunakan aplikasi Zoom.

Setelah kelas selesai, siswa diwajibkan mengunduh materi sebagai syarat absensi. Coach akan menginput perhitungan raport masing-masing bulannya. Materi disampaikan dalam bentuk video interaktif.

Dalam pembelajaran dibuka ruang diskusi untuk siswa bertanya kepada coach secara langsung, dengan komposisi materi praktik sebesar 50 persen. Siswa akan mengikuti kelas satu kali per minggu, durasi kelas selama 90 menit. Komposisi materi 20 persen edukasi soft keterampilan, 30 persen materi esport, 50 persen praktik esport.

Selanjutnya, akan ada class meeting pada setiap akhir bulan, juga evaluasi perkembangan siswa melalui raport siswa bulanan, serta Piala Pelajar setiap tahun.

Selain ekstrakurikuler esport, PBESI juga menciptakan Akademi Esports bagi umum, sebagai bentuk pengembangan individu dan persiapan keterampilan untuk menjalar ke dunia esport profesional.

Kepala Program Akademi Esport Garudaku, Robertus Aditya Pratomo Putro, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut bukan kursus bermain game tetapi”bagaimana mengembangkan atlet untuk dapat berkembang saat bermain esport.”

Akademi Esport, menurut Robertus, dibuat dengan memikirkan data mayoritas pemain esport yang sebagian besar berada dalam usia produktif dan pelajar.

“Ada kebutuhan untuk pembekalan sejak dini. Dari situ PBESI berusaha melakukan pengembangan holistik,” kata Robertus.

Lebih jauh, Robertus mengatakan program Akademi Esport telah mendapat dukungan dari 34 ESI provinsi untuk pemerataan dan pembangunan insan di daerah. (mg4)

Back to top button