Nusantara

Kaltim Waspadai Aktivitas Picu Ancaman Serius Karhutla di Wilayah IKN

INDOPOSCO.ID– Dinas Kehutanan Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai aktivitas manusia di luar kawasan memicu ancaman serius kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ancaman itu banyak berada di luar kawasan. Mereka itu kadang berladang, berkebun, yang membakar dengan pola-pola yang bukan kearifan lokal, sehingga ketika terjadi kebakaran, mereka susah mengendalikan dan akhirnya masuklah ke wilayah IKN,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Telake Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim Shahar Al-HaqqShahar di Samarinda, dikutip ANTARA, Sabtu (16/8/2025).

Menurut dia, kegiatan masyarakat seperti membuka ladang atau kebun dengan cara membakar di area sekitar IKN menjadi pemicu utama, karena apinya berpotensi merambat tak terkendali hingga memasuki wilayah hutan produksi yang menjadi bagian dari IKN.

Ia menegaskan secara historis hampir seluruh pemicu kebakaran di wilayah kerjanya bukan akibat faktor alam. Bahkan insiden kecil seperti membuang puntung rokok sembarangan pada musim kemarau pernah menyebabkan kebakaran yang langsung menjadi sorotan nasional.

Sebagai kawasan yang dibangun dari hutan dan dirancang untuk memiliki 60 persen area hijau, lanjut Shahar, IKN kini menjadi pusat perhatian dunia. Konsekuensinya, kata dia, kemunculan satu titik panas saja, yang belum tentu merupakan kebakaran, dapat dengan cepat menjadi isu besar di tingkat global.

Menghadapi ancaman yang datang dari luar, lanjutnya, strategi mitigasi yang diutamakan KPHP Telake adalah memperkuat tameng atau lapisan terluar di sekitar IKN.

“Fokus utama bukan lagi hanya pada area di dalam IKN yang dianggap sudah relatif aman dan terkendali, melainkan pada zona penyangga di sekitarnya,” ucap Shahar.

Untuk itu pihaknya berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk KPHP lain seperti Meratus dan Bongan, serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), dan Otorita IKN.

Pihaknya menyediakan tenaga teknis untuk memberikan pembekalan dan pelatihan mitigasi karhutla kepada staf pada Otorita IKN yang mayoritas masih berusia muda.

Shahar menambahkan kunci dari strategi pertahanan ini adalah keterlibatan aktif masyarakat. Dinas Kehutanan secara proaktif memberdayakan warga sekitar hutan dengan membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA). Regu-regu dari desa ini dibekali pengetahuan, pelatihan, serta sarana dan prasarana pemadaman. (dam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button