Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

INDOPOSCO.ID – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, siswa bermasalah yang akan dikirimkan masuk asrama Tentara Nasional Indonesia (TNI) bakal dilakukan pembinaan disiplin. Manfaatnya mampu membangun karakter para peserta didik dan menjaga kesehatan mental.
“Jadi masuk barak Militer bukan latihan perang-perangan. Bukan. Membantu membangun kesehatan pikiran, kesehatan mental, dan kesehatan raga mereka,” kata Dedi Mulyadi di Jakarta dikutip, Rabu (30/4/2025).
Melalui kedisiplinan tersebut dapat membantu siswa belajar lebih baik, mengikuti aturan sekolah, dan meningkatkan tanggung jawab. Serta meninggalkan kebiasaan buruk yang dilakukan, konsumi minuman keras, misalnya.
“Agar mereka menjadi anak-anak yang bugar, tidak minum, tidak merokok, tidak makan excimer, tidak minum ciu, yang itu obat-obatan itu marak di mana-mana,” ujar Dedi Mulyadi.
Setiap siswa nakal yang bakal “disekolahkan” di lingkungan TNI harus tidur dan bangun tepat waktu. Selain itu, peduli terhadap kebersihan lingkungan dan menjalankan aktivitas pembelajaran di kelas.
“Satu misalnya, jam tidur harus jam 8. Itu kan susah. Kalau di rumah enggak bisa. Dua, bangun harus jam 4 pagi. Tiga begitu bangun harus mandi. Setelah mandi mereka memberekskan ruang tidur mereka,” ucap politikus Gerindra itu.
Mereka juga mendapat pelatihan fisik, baris berbaris dan olahraga. “Setelah itu mereka membersihkan lingkungan halmaan. Setelah itu mereka harus sarapan pagi. Setelah itu mereka pergi ke sekolah,” imbuh Dedi Mulyadi.
Wacana tersebut muncul untuk merespons sejumlah kasus kenakalan remaja di Jabar. Dedi Mulyadi mewacanakan program pendidikan karakter itu akan mulai digulirkan pada 2 Mei 2025 di beberapa wilayah di Jawa Barat. (dan)