Sekitar 1.500 Honorer Diusulkan Bupati Nias Barat Sebagai P3K Paruh Waktu

INDOPOSCO.ID – Menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu tampaknya tetap sibuk mengurusi nasib masyarakatnya.
Bagaimana tidak, selama 3,5 tahun sebagai orang nomor satu di kabupaten terujung di Kepulauan Nias, Khenoki memang banyak melakukan terobosan yang menyentuh langsung ke masyarakat kecil. Salah satunya memperjuangkan nasib 1.500 honorer sebagai PPPK paruh waktu.
Khenoki Waruwu mengantar langsung surat pengajuan tersebut ke Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prof Zudan Arif Fakrulloh, Rabu (22/1/2025) di kantor BKN, Jakarta
“Saya ingin di akhir masa jabatan ini bisa memberikan kenang-kenangan baik pada mereka, para honorer yang telah mengabdi cukup lama, sementara mereka tidak lolos pada test P3K tahap awal,” ungkap Khenoki Waruwu usai mengantar langsung berkas permohonan ke Kepala BKN di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
P3K paruh waktu adalah pegawai ASN yang diangkat dengan perjanjian kerja dan memiliki jam kerja lebih fleksibel. Peluang yang dimiliki 1.500 honorer yang selama ini terancam tidak memiliki penghasilan mendapatkan angin segar, setelah usulan Khenoki diterima dengan baik oleh Kepala BKN.
“Memang yang namanya honorer itu tidak akan bisa dihapus. Apa yang bapak Bupati lakukan ini memang bukan semata-mata sekadar tanggung jawab, tapi ini persoalan kemanusiaan,” sambut Prof Zudan, begitu kepala BKN akrab disapa menanggapi usulan Khenoki.
Lebih lanjut Prof Zudan menyampaikan, usulan memperjuangkan para honorer memang cukup beralasan. Pasalnya, mayoritas yang masuk dalam P3K merupakan pegawai yang tamatan pendidikannya hanya lulus SMP atau SMA.
“Untuk urusin kebun atau tukang air, atau tukang jaga malam, apa iya mau yang lulusan Strata Satu (S1) atau Diploma (D) 3, kan tidak mungkin. Jadi itu juga salah satu alasan kenapa P3K paruh waktu itu kita akomodir,” ujar Prof Zudan yang mengaku juga bersemangat memperjuangkan masyarakat pekerja seperti P3K.
Hal lain yang membuat Prof Zudan antusias adalah, Khenoki memperjuangkan nasib masyarakat kecil tidak melihat pada saat kampanye orang tersebut merupakan lawan politik atau tidak mendukung Khenoki. Akan tetapi perjuangannya melingkupi semua pegawai yang tertera sebagai honorer di masa kepemimpinannya diusulkan sebagai P3K paruh waktu.
Sebut saja Febri Hendra Effendi yang merupakan pegawai tidak tetap (PTT) pada Dinas Pendidikan Nias Barat sejak 2009. Lebih 15 tahun mengabdi, jebolan Sarjana Ekonomi tersebut sangat menggantungkan nasibnya pada P3K.
“Saya tidak lolos pada test awal, karena di bidang yang saya lamar kuotanya hanya tiga, sedangkan yang melamar ada lima orang. Saya sangat berharap kalau saya bisa mendapatkam kesempatan pada P3K paruh waktu,” harapnya penuh semangat.
Hendra pun mengucapkan terima kasih yang luar biasa, karena mendapatkan perhatian dari orang nomor satu di Nias Barat.
“Saya akui Bupati Khenoki Waruwu orang sangat baik. Tidak perduli itu lawan politik atau orang yang menjelek-jelekan beliau. Tapi semua diperjuangkan. Semoga Tuhan memberikan kesehatan dan membalas kebaikan beliau,” tutup Hendra mengharu biru seraya belum sempat mengucapkan terima kasih langsung kepada Khenoki Waruwu. (ney)