Basarnas dan Brimob Polda NTT Rapikan Jalan Lintas Flores yang Rusak Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Laurens DamiJumat, 8 November 2024 - 03:33

1 Menit Baca

ntt — Sebuah truk melaju dengan mengangkut warga di Jalan Trans Flores yang tertutup abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Hokeng, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (6/11/2024). Aparat gabungan berupaya untuk merapikan sejumlah ruas jalan tersebut untuk memulihkan kondisi pascagempa. (Antara)

INDOPOSCO.ID – Aparat gabungan dari Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) dan Satuan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur merapikan sekaligus menambal Jalan Lintas Flores, yang menghubungkan antara Larantuka dan Maumere, yang berlubang akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Kami melakukan pembersihan lahan yang mengganggu jalur utama yang menghubungkan Kota Maumere dan Larantuka Kabupaten Flores Timur,” kata Wakil Komandan Batalyon (Wadanyon) B Pelopor Satbrimob Polda NTT, AKP Agustinus Silvester ditemui ANTARA di Posko Pengungsian Desa Konga, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti dilansir Antara, Kamis (7/11/2024).

Agustinus mengatakan aparat gabungan tersebut juga menutup lubang yang disebabkan oleh muntahan batu pijar yang terjadi saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu (3/11).

Di samping itu, pihaknya juga mengadakan kegiatan patroli dalam rangka mencegah para pengungsi untuk kembali pulang dan menetap di rumahnya masing-masing.

Menurut Agustinus, masyarakat yang kembali pulang umumnya beralasan bahwa mereka meninggalkan rumahnya secara cepat, sehingga banyak di antara mereka yang belum sempat mengunci rumah atau memberi makan ternaknya.

“Maka kami sering mengimbau mereka untuk segera meninggalkan rumah mereka, karena wilayah tersebut belum dinyatakan aman,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan pemetaan terkait jarak aman di Gunung Lewotobi Laki-laki.

Salah satu upayanya yakni dengan melakukan pemetaan yang terkait dengan posisi jatuhnya batu pijar, di mana batu pijar yang ditumpahkan pada saat erupsi gunung tersebut berada pada radius kurang lebih 7 kilo meter dari puncak gunung.

“Segera dilakukan demi keselamatan masyarakat dan juga petugas yang melakukan penanganan darurat di sekitar gunung,” ucap Kepala PVMBG Hadi Wijaya. (dam)