Peran Wakaf dalam Ekonomi Masyarakat Didorong

INDOPOSCO.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar melalui Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat menggelar seminar bertema “Peran Wakaf Produktif dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat”, Sabtu (3/8/2024).
Sekretaris MUI Kota Makassar, Maskur Yusuf menegaskan pentingnya edukasi masyarakat tentang wakaf, terutama wakaf tunai atau wakaf produktif yang bertujuan untuk membangun umat.
“Acara ini sebagai wadah agar gagasan hebat bisa kembali datang dari Makassar. Sehingga bukan hanya sebagai Kota Zakat Dunia, tapi Makassar juga bisa sadar dan bergeliat dunia wakafnya,” kata dia, dalam sambutannya pada acara tersebut.
Seminar tersebut menghadirkan tiga pemateri yaitu Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Kota Makassar, Idris Parakkasi; Ketua Badan Wakaf Indonesia Sulawesi Selatan, Iskandar Fellang; dan General Manager Penghimpunan dan Literasi Wakaf Dompet Dhuafa, Ali Bastoni.
Ali Bastoni mengatakan, konteks wakaf di Dompet Dhuafa terinspirasi oleh Sahabat Usman bin Affan, yang mengakuisisi lahan bisnis Yahudi dan menjadikannya surplus wakaf yang bermanfaat hingga kini.
“Karakter wakaf dalam sejarah peradaban adalah aktivitas dan pilar keuangan filantropi Islam dengan tujuan strategis pengembangan sumber daya produktif. Dompet Dhuafa dengan spirit pengelolaan wakaf Usman bin Affan terus berupaya memperkuat pengelolaan wakaf dalam skematis manajemen aset dan menumbuhkan aset dengan dua asas utama yakni abadi dan maslahat,” ucapnya.
Ali menambahkan, keunikan Dompet Dhuafa sebagai yayasan tanpa pemilik, di mana para pendirinya tidak memiliki hak waris kepada generasi selanjutnya, melainkan hak dan milik masyarakat.
Idris Parakkasi memaparkan sejarah, jenis wakaf, serta kendala dan tantangan yang dihadapi.
“Harta benda yang dimanfaatkan harus memiliki manfaat sosial dan tidak untuk kepentingan pribadi atau keluarga. Adapun jenis wakaf ada tiga yaitu wakaf khairi, wakaf ahli, dan wakaf musytarak,” terangnya.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Pandu Heru Satrio menyatakan acara ini sangat produktif dan diharapkan mampu menghidupkan ekosistem wakaf di Sulawesi Selatan.
“Di Sulawesi Selatan wakaf belum begitu menggeliat dibandingkan beberapa provinsi atau kota besar sejenis,” ujarnya.
Seminar yang berlangsung selama satu hari ini dibuka oleh Kepala Dinas Perdagangan Arlin Ariesta, mewakili Wali Kota Makassar. (adv)