Nusantara

Pendidikan Antikorupsi Harus Ditanamkan Sejak Dini

INDOPOSCO.ID – Nilai-nilai antikorupsi harus ditanamkan pemahamannya di perguruan tinggi (PT) sebagai upaya untuk mencapai Provinsi Banten yang berintegritas.

Hal itu dikatakan Sekretaris Inspektorat Provinsi Banten Ratu Syafitri Muhayati dalam sambutannya pada kuliah umum pendidikan antikorupsi di Universitas Pamulang Kampus Serang, Sabtu (25/5/2024).

“Kami para penyuluh antikorupsi mengajak bukan mengajarkan bahwa budaya antikorupsi harus kita tanamkan di diri kita masing-masing,” ungkapnya.

“Implementasi pendidikan terhadap budaya antikorupsi harus dikawal sedini mungkin mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi,” sambungnya.

Kuliah umum pendidikan antikorupsi ini digelar oleh pemerintah provinsi bersama Forum Penyuluh Anti Korupsi (Forpak) Banten

Ratu yang juga Ketua Forpak, mengajak mahasiswa di perguruan tinggi untuk dapat menanam budaya antikorupsi dengan mengintervensi diri sebagai implementasi di dalam maupun luar kampus.

“Mahasiswa diharapkan mempunyai mindset ke depan selain menyuarakan aspirasi di muka umum tentang antikorupsi, juga mengintervensi diri berintegritas dan disiplin di kehidupan sehari-hari. Budaya antikorupsi ini yang harus kita tanamkan sejak dini,” tambahnya.

Sementata Direktur Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Pamulang Kampus Serang, Imam Sofi’i mengatakan, mahasiswa diharapkan dapat memahami betul pentingnya penanaman budaya antikorupsi. Karena, lanjutnya, selama ini mahasiswa mendapatkan pembelajaran tentang antikorupsi hanya melalui mata kuliah di dalam kampus.

“Kegiatan ini dihadiri oleh para pakar antikorupsi dan para master sehingga pemahaman tentang penanaman budaya antikorupsi para mahasiswa mendapatkan penjelasan yang lebih detail bagaimana asal-muasal korupsi dan cara menanggulanginya,” ungkapnya.

Selain itu, kegiatan kuliah pendidikan antikorupsi seperti ini sangat penting dilakukan. Imam berharap ke depan diperluas cakupannya ke seluruh program studi. Tujuannya, kata dia, mahasiswa dapat menjadi pelopor perubahan dan diimplementasikan ke masyarakat.

“Kami berharap kegiatan stadium general seperti ini ke depan cakupannya bisa lebih besar lagi dengan lintas program studi sehingga budaya antikorupsi tertanam di dirinya masing-masing serta seluruh mahasiswa dapat menjadi penggerak dan pelopor bagi masyarakat dalam budaya antikorupsi,” pungkasnya. (yas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button