Jadi Ibu Kota Baru, Kata Gubernur Kaltim Warganya Tak Terganggu Pendatang

INDOPOSCO.ID -Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menerangkan masyarakat Kaltim mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tanpa merasa terganggu dan menolak kehadiran penduduk dari luar daerah.
“Masyarakat Kaltim itu sejak diumumkannya 26 Agustus 2019 oleh Bapak Presiden sudah mendukung penuh. Tidak ada masalah apalagi penolakan,” tutur Isran di Samarinda, Sabtu (22/1/2022).
Isran menjelaskan bahwa penduduk asli Kaltim dari bidang sejarah hanya sedikit, tidak sampai separuh dari jumlah seluruh penduduknya. Namun masyarakat Kaltim menerima saudara-saudara dari luar Kaltim dengan hidup berdampingan.
“Yang banyak itu pendatang, terutama dari Pulau Jawa sebanyak 35 persen. Lalu disusul Sulawesi sekitar 20 persen. Sisanya itu termasuk penduduk aslinya, Dayak, Kutai dan Banjar. Tapi mereka sudah hidup bersama,” bebernya.
Baca Juga : Berkaca dari Kecelakaan Balikpapan, Truk ODOL Jangan Lewat Jalan di IKN
Oleh sebab itu, dukungan terhadap rencana pembangunan IKN di rasa tidak ada masalah dan baginya apabila masyarakat Kaltim ingin dilibatkan adalah suatu perihal yang alami dan bukan untuk dipermasalahkan.
“Kalau perlu disesuaikan kapasitas masing-masing untuk melibatkan apa yang bisa dilakukan ya dilakukan,” tuturnya.
Gubernur yakin, masyarakat Kaltim tentu akan menerima penduduk dari luar dengan baik karena budaya serta adat istiadat masyarakat setempat selalu menerima kehadiran siapapun.
“Apalagi yang datang tidak terlalu banyak, ya paling-paling satu sampai 2 juta orang yang akan berada di kawasan IKN,” ucapnya.
Mantan Bupati Kutai Timur itu menambahkan, IKN bukanlah lahan atau masyarakat, melainkan hutan tumbuhan industri atau lahan negara.
“Mungkin ada penduduk yang tinggal di kawasan sekitar, bukan di kawasan inti misalnya di Sepaku Semoi ada penduduk dari Jawa itu pasti akan dilakukan penataan, tidak mungkin diambil alih begitu saja,” terangnya dilansir Antara.
Oleh karena itu, ia menjamin pembangunan IKN akan aman termasuk tidak ada budaya- budaya yang dihilangkan.
“Saya sudah komunikasi dengan masyarakat setempat dan mereka memberikan dukungan penuh,” tutupnya.(mg4)