Nusantara

Dukung Psikososial Korban Semeru, Poltekesos Bandung Terjunkan Tim Layanan

INDOPOSCO.ID – Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur (Jatim) selain dikategorikan sebagai faktor kejadian alam, juga telah mengakibatkan kepedihan juga merengggut nyawa manusia dan kehilangan harta benda. Kondisi itu secara psikososial telah meninggalkan trauma pada warga yang terdampak. Mereka membutuhkan ketenangan dan pertolongan yang bisa memperkuat kestabilan psikisnya.

Pendampingan menjadi sebuah pilihan untuk memberi keyakinan memadai pada warga yang terdampak, bahwa mereka tidak sendiri, ada banyak bala bantuan yang peduli dan mau berbagi.

Salah satu tim yang peduli atas kejadian tersebut adalah Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, Jawa Barat. Poltekesos merupakan sebuah perguruan tinggi kedinasan milik Kementerian Sosial (Kemensos). Poltekesos menurunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial yang telah teruji dan terlatih dalam hal penanganan bencana.

Tim ini dikomandani oleh Eko yang berjumlah lima orang. Mereka akan berada di lokasi terdampak erupsi, melakukan pendampingan, penguatan kondisi diri pada warga terdampak.

”Kami akan memilah pendampingannya berdasarkan usia, anak, remaja, dewasa, dan lansia (lanjut usia) serta warga yang memiliki keterbatasan (penyandang disabilitas, red),” ujar Eko.

Mereka akan bekerja dan bergabung dengan komponen tim lainnya yang dikoordinir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sebelumnya, Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Infanteri Irwan Subekti menyatakan, sebanyak 34 orang meninggal dunia dan 22 orang dinyatakan hilang dalam bencana awan panas guguran.

“Sampai saat ini korban jiwa tercatat di posko kami 34 orang, 22 orang dinyatakan hilang berdasarkan laporan masyarakat. Luka berat sampai saat ini 26 orang,” ujarnya dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Irwan menyatakan, dalam penanganan penanggulangan bencana hingga hari ini, Satgas Penanganan telah dibentuk. Korban baik jiwa maupun materi diperkirakan terus mengalami penambahan.

Selain itu dilaporkan rumah yang terdampak sebanyak 5.205 unit. Kemudian data pengungsi sebanyak 4.250 orang, dimana tersebar di beberapa tempat di sekolah-sekolah masjid, balai desa dan rumah penduduk atau rumah saudara sendiri. Total wilayah yang terdampak, yakni 10 kecamatan dan 17 desa. (aro)

Back to top button