Soal Ranking Tiga Pengangguran, Ketua Komisi V: Penyerapan Tenaga Kerja di Banten Belum Capai Target

INDOPOSCO.ID – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Banten masih menjadi permasalahan yang serius. Terlebih berdasarkan data Badan Pusat statistik (BPS), Banten berada dalam ranking tiga nasional.
Padahal, Banten salah satu daerah yang banyak dengan kawasan industri. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dinilai belum maksimal dalam menyerap tenaga kerja.
Ketua Komisi V pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten, M. Nizar mengatakan, seharusnya Pemprov Banten dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu pertahun. Hal itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Baca Juga : Pemprov Banten Berhasil Turunkan Angka Pengangguran Terbuka
“20 ribu pertahun target TPT di RPJMD. Kesimpulan memang belum tercapai,” katanya kepada media, Jumat (12/11/2021).
Ia menerangkan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih menjadi penyumbang terbanyak pengangguran. Sehingga seharusnya, setiap intansi harus kolaborasi guna mengentaskan pengangguran.
“Harus link and mach antara Dindikbud dengan DIsnaker, kenapa pengangguran ini terbanyak dari SLTA,” ungkapnya.
Ia menegaskan, semua intasni di lingkungan Pemprov Banten harus mengeluarkan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sebab selama ini, setiap dinas anggaran digunakan untuk belanja pegawai.
Baca Juga : Mampu Turunkan TPT, SP: Wasnaker harus Awasi Pemagangan
“Semua OPD programnya harus bersentuhan dengan masyarakat. Jangan kebanyakan belanja pegawai. Jangan hanya pelatihan saja, sudah pelatihan bengong. Dapat ilmu tapi tidak ada modal,” tegasnya.
Menurutnya, dengan jumlah perusahaan di Banten yang sebanyak 23 ribu lebih, dapat membereskan persoalan pengangguran jika dapat dimaksimalkan.
Jika satu perusahaan pekerja asal Banten 500 oraang, artinya sudah ada 11,5 juta masyarakat yang menjadi buruh. Maka dengan jumlah total penduduk Banten, sudah selesai pengangguran.
“Kalau misalkan setiap perusahaan 500 saja pekerja lokal, kan ada 23 ribu perusahaan, maka sudah selesai pengangguran. Ini PR (pekerjaan rumah) bersama,” tuturnya. (son)