Kasus Pelanggaran Prokes Oknum DPRD Tulungagung, Polisi Periksa 8 Saksi

INDOPOSCO.ID – Polres Tulung Agung telah memeriksa sedikitnya delapan saksi dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan (prokes) oleh oknum anggota DPRD Tulungagung berinisial BSR yang nekat menggelar pertunjukan wayang kulit saat PPKM level 4 di Tulungagung, Jawa Timur.
“Kasus ini tetap lanjut karena sudah ada yurisprudensinya pada kasus oknum kades di Kecamatan Rejotangan yang dihukum karena menggelar pesta ulang tahun anak saat PSBB (pembatasan sosial berskala besar) tahun lalu,” kata Kanit Pidsus Satreskrim Polres Tulungagung Iptu Didik Riyanto seperti dikutip Antara, Selasa (6/9/2021).
Dikatakan, delapan saksi yang telah diperiksa di antaranya dalang yang memainkan pertunjukan wayang, tokoh masyarakat, pedagang sekitar lokasi, perangkat desa serta warga sekitar. Selanjutnya, polisi akan memanggil tuan rumah penyelenggara wayang yakni, BSR dalam waktu dekat.
“Kami juga akan meminta keterangan saksi ahli dari kabupaten, provinsi, akademisi dan ahli pidana,” tutur Didik.
Selain mengumpulkan keterangan saksi, Polres Tulungagung juga telah mengamankan sejumlah barang bukti seperti undangan, bukti foto dan video yang beredar di masyarakat, hingga sebagian perangkat pertunjukan wayangan.
Sebelum pertunjukan wayang digelar, diduga BSR sempat menyebar undangan ke warga sekitar serta kolega. BSR berdalih kegiatan itu rutin digelar dalam rangka perayaan bulan Suro (Suroan). Namun, BSR mengaku belum mengantongi izin penyelenggaraan acara dari Satgas Penanganan Covid-19 tingkat desa, kecamatan apalagi kabupaten.
Dia berdalih pelaksanaan acara tidak mengundang banyak orang, dan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Bagaimanapun dugaan pelanggaran prokes di Desa Karangsari (Rejotangan) dan Desa Kedungcangkring Kecamatan Pagerwojo itu sama, pasal yang kita terapkan juga sama,” ujar Didik.
Pihaknya menargetkan penanganan perkara tersebut rampung bulan ini dan segera menetapkan tersangka.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Tulungagung, Agung Tri Radityo, menyatakan untuk pelanggaran prokes Karangsari sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Tulungagung pada Senin (6/9). Sedang untuk jadwal sidang, pihaknya masih menunggu informasi dari Pengadilan. “Untuk jadwal sidang kami menunggu jadwal dari PN,” kata Agung.
Tersangka didakwa melanggar pasal 14 ayat 1 UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, dan pasal 14 ayat 2 UU Nomor 4 Tahun 1984 dengan ancamannya pidana penjara selama-lamanya 10 tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp1 juta. (wib)