Satu Rumah Singgah Covid-19 di Banten Butuh 120 Tenaga Kesehatan

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus berupaya menekan angka kasus Covid-19, yang mengalami lonjakan sejak dua pekan terakhir.
Salah satunya dengan menambah rumah singgah untuk tempat isolasi pasien yang terpapar virus corona. Dari 600 tempat tidur di rumah singgah, kini telah ditambah menjadi 988.
“Rumah singgah kami bekerja sama dengan Bupati, Wali Kota untuk menambah rumah singgah. Awalnya kita hanya sekitar 600 tempat tidur, sekarang 988. Ini harus ditambah,” kata juru bicara Satgas Covid-19 Banten Ati Pramudji Hastuti, Senin (28/6/2021).
Namun masalahnya saat ini, lanjut Ati, pemerintah bisa saja menambah rumah singgah, tapi yang sulit dicari adalah tenaga kesehatan. Sebab untuk satu rumah singgah, membutuhkan 120 tenaga kesehatan mulai dari dokter ahli, spesialis dan perawat.
“Tenaga kesehatan bergantung, kalau rumah singgah yang penting ada dokter spesialis, dokter umum, perawat, non kesehatannya. Hanya saja ini harus 24 jam. Jadi ketika satu rumah singgah butuh tenaga kesehatan 120, jadi nggak mudah, banyak juga yang tumbang,” ungkapnya.
Menurutnya, ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi semua elemen. Terlebih, penanganan Covid-19 bukan hanya merawat yang sudah terpapar, tapi harus menjaga protokol kesehatan.
“Inilah PR buat kita. Penanganan covid tidak hanya untuk menunggu orang sakit, tapi bagaimana orang sehat ini. Namun yang harus diingat, obat, tempat tidur bisa dibeli. Tapi tenaga kesehatan sulit untuk membeli karena di daerah lain membutuhkan,” paparnya. (son)